Senin, 15 Desember 2014

2014-2015

Namaku Tini, aku bekerja
sebagai sekretaris di sebuah
perusahaan pelayaran kapal
barang. Umurku waktu
menikah adalah 28 tahun,
tapi aku kehilangan
keperawananku pada umur
23 tahun saat aku berkerja
sebagai sekretaris di sebuah
perusahaan telekomunikasi.
Di bawah ini adalah ceritaku
mengenai pengalaman
seksku yang pertama.
-------- oo0oo ---------
Hari ini adalah hari terakhir
bossku ada di kantor cabang
Bandung ini, karena mulai
besok beliau akan digantikan
oleh orang baru yang dipilih
oleh kantor pusat. Bossku
memang mendapat promosi
dari kepala cabang di
Bandung menjadi direktur di
Jakarta. Padahal aku belum
sampai dua bulan bekerja
sebagai sekretaris di sini,
sehingga selain harus
beradaptasi dengan tempat
kerja yang baru aku juga
harus beradaptasi dengan
boss baru. Di tempat kerjaku
ini, aku adalah karyawan yang
paling muda karena karyawan
lainnya rata-rata 10 tahun
lebih tua.
Calon boss yang baru juga
sudah datang karena hari ini
akan menjadi hari serah
terima de facto kantor cabang
Bandung dari boss lama ke
boss yang baru. Ternyata
boss baru ini masih muda,
umurnya masih sekitar 26-27
tahun dengan badan yang
tinggi besar dan cukup
tampan dengan kumisnya
yang tebal. Pak Yanto adalah
nama boss baruku itu, beliau
sudah berkeluarga dengan
dua anak ; seorang putri dan
seorang putra.
Pak Yanto ternyata membawa
gaya kepemimpinan yang
sama sekali berbeda dan
membawa moderenisasi
dalam bekerja. Karyawan-
karyawan yang asalnya
terbiasa dengan kerja
individual sekarang dipaksa
kerja secara kolektif dalam
suatu team work. Semua
karyawan tanpa kecuali harus
melek teknologi dan untuk itu
boss baru tidak segan-segan
turun sendiri mengajari.
Sebagai sekretaris akupun
banyak belajar dari beliau
tetang berbagai hal dan
karena aku adalah karyawan
yang paling sering
berinteraksi dengan beliau
tentunya aku punya paling
banyak kesempatan untuk
belajar .
Pelahan-lahan mulai muncul
rasa kagumku pada pak Yanto
dan mulai mengidamkan
mendapatkan jodoh seperti
beliau atau mendekati
kemampuan beliau. Berbeda
dengan karyawan pria lain
yang suka memandang
rendah bahkan melecehkan
sesama karyawan wanita, pak
Yanto sangat santun kepada
wanita baik itu karyawannya
maupun bukan. Hal ini
membuat muncul rasa
sayangku pada pak Yanto
karena aku merasa bisa
berlindung kepada beliau.
Kombinasi rasa hormat,
kagum dan sayang membuat
aku merasa selalu ingin dekat
dengan beliau, sehingga saat
kami sedang berdua aku
kadang-kadang bersikap agak
manja dan kelihatannya
beliau tidak keberatan.
Lambat laun aku mulai
melihat bahwa pak Yanto pun
mulai merasa nyaman kalau
dekat dengan aku. Walaupun
demikian kesempatan kami
bisa berdua hanya saat
berada di kantor saja
sehingga semua urusan
adalah berkaitan dengan
pekerjaan dan pak Yanto tidak
pernah mencoba mengajakku
keluar berdua selain karena
urusan kantor.
Hingga pada suatu waktu
kantor Bandung harus
bertindak sebagai tuan rumah
pelatihan produk baru dari
perusahaan dan pada akhir
acara semua peserta ingin
berwisata ke Ciater Subang.
Walaupun aku bukan peserta
training, tapi sebagai wakil
panitia aku harus menemani
mereka berwisata ke sana.
Seperti yang aku khawatirkan
sebelumnya, sebagai wanita
satu-satunya dimana peserta
lainnya adalah pria, aku
menjadi bulan-bulanan yang
cenderung melecehkan.
Untung saja pak Yanto segera
melihatnya sehingga bisa
menarikku dan mengajakku
pulang lebih awal karena
teman-teman kantor
Bandung yang lain pun tidak
bisa diandalkan untuk
melindungi aku. Akhirnya aku
pulang berduaan saja dengan
pak Yanto dan pada
kesempatan sepanjang
perjalanan kembali ke
Bandung kami manfaatkan
untuk mengobrolkan hal-hal
diluar perkerjaan bahkan ke
hal-hal yang agak pribadi.
“Udah hampir sampai
Bandung nih …” kata pak
Yanto “Enaknya ke mana dulu
ya ?”
“Lho … kenapa ga langsung
pulang ? ” Kataku keheranan
“Bukankah bapak biasa ada
acara bersama keluarga kalau
malam minggu seperti
sekarang ?”
“Saya sudah tanggung nih ijin
pulang malam ke istriku
untuk nemenin orang-orang
tadi” jelas pak Yanto
“Kalau begitu terserah bapa
saja deh …” kataku dengan
perasaan campur aduk antara
senang bisa bersama beliau di
malam minggu dengan rasa
takut bepergian dengan
suami orang.
“Okay … Jadi malam ini kita
akan malam mingguan
berdua ya ” Sahut beliau
sambil tersenyum.
Malam itu kami seperti orang
yang baru jadian pacaran,
walaupun masih serba
canggung tapi penuh dengan
gairah yang menggebu.
Apalagi beliau juga langsung
bergerak cepat dengan tidak
ragu-ragu lagi untuk
memeluk dan menciumi
pipiku setiap ada
kesempatan.
Menjelang tengah malam pak
Yanto mengantarkanku
pulang dan untuk pertama
kalinya aku merasakan
ciuman bibir dari laki-laki di
dalam mobil sesaat sebelum
masuk ke rumah.
Semalaman aku hampir tidak
bisa tidur karena semua
kejadian beberapa jam
bersama bossku itu seperti
diputar berulang-ulang
dikepalaku. Perasaanku
sangat bahagia karena
langsung dimabuk cinta
walaupun itu cinta terlarang.
Selama ini aku tidak pernah
benar-benar pacaran dengan
beberapa pria yang
bergantian mencoba
mendekatiku, mereka hanya
aku jadikan teman dekat
sampai mereka menjauh
sendiri.
Sejak hari itu pak Yanto selalu
mengajakku keluar setiap hari
Sabtu, kebanyakan hanya dari
pagi sampai sore, jarang
sekali bermalam mingguan
lagi. Kadang-kadang kami
juga keluar malam
sepulangnya dari kantor
untuk nonton filem di bioskop
atau makan malam bareng.
Walaupun demikian aku
menganggap kami sudah
“jadian”, apalagi pak Yanto
sudah mengajari aku
berciuman bibir dengan
permainan lidahnya.
Tidak sampai sebulan
payudaraku sudah mulai di
remas-remasnya ketika kami
berciuman. Waktu pertama
kali dilakukan hanya dari luar
baju tapi untuk yang
selanjutnya sudah merogoh
langsung ke balik BHku
setelah melepas kancing baju
dan mengangkat cup BHku.
Terus terang aku sama sekali
tidak memberikan penolakan
atas aksi bossku yang ini
karena aku sendiri sangat
menikmatinya, apalagi kalau
remasannya diselingi
permainan jari-jarinya pada
putingku.
Tidak puas dengan meremas
payudaraku, beliau juga mulai
mengusap-usap vaginaku
kalau aku kebetulan sedang
memakai rok. Untuk aksi
beliau ini aku sempat
menolak karena aku masih
perawan dan itu yang
kusampaikan kepadanya, tapi
bossku bilang bahwa dia
hanya akan mengusapnya
dari luar celana dalam saja
tidak sampai menyentuh
langsung vaginaku. Walaupun
awalnya ragu-ragu tapi
akhirnya aku
“mengijinkannya” apalagi
ternyata sentuhan beliau pada
vagina membuat aku mulai
mengenal apa yang namanya
orgasme.
“Bapaaaa… Tini sudah ga
tahaaannnn” itulah teriakan
khasku pada saat mencapai
orgasme yang terasa seperti
sangat ingin pipis tetapi
penuh kenikmatan. Kata
bossku aku mempunyai libido
yang tinggi karena cukup
dengan ciuman panjang
dengan remasan di payudara
dan permainan jari diluar
vagina, aku bisa mencapai
orgasme berkali-kali sampai
celana dalamku basah kuyup
seperti ngompol tapi
cairannya lebih kental dan
sangat lengket.
Sebenarnya aku sangat risi
karena kami selalu
melakukannya di dalam mobil
yang diparkir di tempat
umum atau di ruangan beliau
di kantor. Apalagi biasanya
dalam sekejap pak Yanto bisa
membuat bajuku berantakan.
Tapi dengan hubungan cinta
terlarang seperti kami hampir
tidak mungkin melakukannya
di rumah sampai akhirnya tiba
hari itu …
Pada suatu hari aku beri tahu
pak Yanto bahwa pada
minggu ini aku hanya hanya
sendirian di rumah sampai
hari Minggu karena orang-
orang rumah sedang mudik
ke Bumi Ayu (Jawa Tengah)
kampung halamanku. Jadi
aku menawarkan ke beliau
untuk kencan di rumahku saja
sekalian menemani aku
menjaga rumah. Saat itu
hubungan kami sudah
berjalan hampir tiga bulan
dan aku sama sekali tidak
memikirkan kemungkinan
apa yang akan terjadi kalau
hanya berduaan dengan
bossku di rumah yang
kosong.
Hari Sabtu pagi aku sudah tak
sabar menunggu pak Yanto di
rumahku, ada perasaan
senang di hatiku karena akan
bisa berkencan dengan beliau
tanpa ada rasa khawatir
seperti yang biasa kami
lakukan. Rasa senang ini
menimbulkan rasa kangen
yang amat sangat kepada pak
Yanto, padahal baru kemarin
kami bercumbu di mobil saat
diantarnya pulang. Akhirnya
beliau datang juga dengan
menenteng satu kantung kecil
warna gelap (yang
belakangan kuketahui berisi
kondom dan pelumas). Sesuai
permintaanku sebelumnya
beliau memarkir mobilnya
agak jauh dari rumahku
supaya tetap memberi kesan
rumahku kosong sehingga
kencan kami tidak terganggu
oleh saudara atau teman yang
tiba-tiba datang berkunjung.
Setelah mengunci pagar dari
arah luar dan mengunci pintu
masuk, aku langsung
menubruk dan memeluk pak
Yanto yang saat itu sedang
meletakkan kunci mobil dan
tas kecilnya di atas meja
makan. Beliau langsung
membalasnya dengan
menciumku penuh
kehangatan seolah-olah juga
baru bertemu kembali
denganku. Dengan tanpa
melepaskan pangutan dibibir,
kami kemudian bergerak
untuk duduk di karpet depan
pesawat TV. Pak Yanto
sengaja mendudukkan aku di
atas bantal-bantal yang ada
supaya tinggi kami menjadi
seimbang.
Setelah puas melepas kangen
dengan berciuman, pak Yanto
kemudian melepas bajuku
kemudian BHku pun
dilepasnya sehingga bagian
atas tubuhku kini telanjang.
Aku hanya bisa tertunduk
malu karena selama ini belum
pernah bercumbu sampai
benar-benar melepaskan
baju. Setelah aku tunggu
beberapa saat aku mulai
merasa heran karena pak
Yanto tidak juga segera
beraksi setelah menelanjangi
bagian atas tubuhku. Aku
coba memberanikan diri
mengangkat mukaku untuk
melihat ke arah beliau,
ternyata pak Yanto sedang
mengamati dengan seksama
payudaraku dengan ekspresi
kagum. Bossku ini rupanya
juga sudah melepas baju
atasnya sehingga kami sama-
sama bertelanjang dada
sekarang.
“Tini, aku baru sadar ternyata
besar sekali payudara kamu !”
akhirnya beliau berkomentar
“Bukan sekedar besar tetapi
benar-benar hampir bulat
sempurna dengan letak
putting di tengah-tengah”
“Ba .. bapa gak suka ?”
kataku agak khawatir karena
aku tahu ukuran payudara
istrinya tergolong normal
sedangkan semua
perempuan di keluargaku
payudaranya memang besar-
besar, bahkan ukuran
payudaraku masih tergolong
kecil kalau dibandingkan
mereka.
“Saya suka sekali, terutama
karena bentuknya yang
benar-benar membulat”
Jawabnya “Hanya saja saya
kaget karena tidak
menyangka sebesar ini
terutama kalau dilihat dari
ukuran tubuh kamu yang
kecil”
“Tapi yang jelas payudara
kamu sangat kenyal”
lanjutnya sambil tersenyum
nakal “Sehingga terlihat selalu
membusung walaupun sudah
tidak menggunakan BH lagi”
Sambil bicara pak Yanto mulai
memegang-megang kedua
payudaraku dengan kedua
tangannya kemudian
langsung memangut bibirku.
Ciuman beliau kali ini tidak
hanya ke bibir saja, tapi juga
pada kupingku leherku,
dadaku dan juga putting
payudaraku yang berwarna
coklat kehitaman. Remasan
pada satu payudara
bersamaan dengan isapan-
isapan yang disertai gigitan
kecil pada putting payudara
yang lainnya membuat aku
dengan cepat merasa
melayang.
“Ahhhh… ahhhh…bapaaaa…a
aahhh” Celotehku dengan
mulut yang menganga dan
mata yang susah fokus
karena mendapat kenikmatan
yang datang tiba-tiba.
Posisi tubuhku kemudian
dirubah menjadi setengah
berbaring sehingga bossku
bisa lebih leluasa
mencumbuku. Nafsu berahiku
meningkat dengan cepat, aku
mulai merasakan celana
dalamku menjadi lebih
lembab oleh cairan yang
keluar di sana.
“Bapaaaaa …. TIni sudah ga
tahaaaan ….” Teriakku seperti
biasa kalau sudah mencapai
orgasmeku. Saat itu aku ingin
pak Yanto mengelus-elus
vaginaku yang basah dari luar
celana dalamku, tapi sekarang
beliau tidak melakukannya
mungkin kah karena aku
masih pakai celana jeans ?
Tapi karena berahiku sudah
sampai ke ubun-ubun maka
aku tarik tangan kanan pak
Yanto ke arah
selangkanganku sebagai
isyarat keinginanku. Beliau
rupanya bisa menangkap
maksudku, tapi karena
terhalang oleh celana jeans
maka beliau berinisiatif
membuka kancing celanaku
dan resletingnya dengan satu
tangannya supaya bisa
menjangkau celana dalamku.
Pinggang celana jeansku yang
tinggi (sampai pusar) rupanya
masih menyulitkan beliau
sehingga membuatnya jadi
tidak sabar. Beliau lalu
berhenti mencumbuku dan
dengan gerakan cepat beliau
menarik celana jeans dan
celana dalamku sekaligus
sampai terlepas. Tidak
berhenti di sana, pak Yanto
pun kemudian melepaskan
celana dan celana dalamnya
sendiri dengan masih dalam
posisi duduk di karpet
sehingga kami berdua
sekarang dalam kondisi
telanjang bulat.
Tubuhku yang telanjang
berada dalam posisi badan
setengah terbaring di karpet
bersandar pada bantal
dengan kedua kaki yang
mengangkang. Saat itu aku
sudah tidak begitu peduli
dengan keadaanku karena
yang aku inginkan adalah pak
Yanto segera mengelus-elus
vaginaku seperti biasanya.
Tanpa menunggu lama-lama
pak Yanto langsung menindih
kemudian menciumi bibirku
sedangkan tangan kanannya
mengelus-elus vaginaku
tanpa terhalang celana dalam
lagi. Sentuhan langsung
tangan bossku pada vagina
ternyata terasa jauh lebih
nikmat dari biasanya
sehingga tensi berahiku mulai
meninggi lagi setelah
orgasme pertama tadi.
Apalagi saat pak Yanto
menggunakan jari-jarinya
mempermainkan kelentitku
sambil menggesek-gesek
liang vaginaku yang sudah
semakin basah.
“Hhhhmmmmpphhh ….
Hmmmmmppphhhh…..”
jeritanku masih tertahan oleh
ciuman pak Yanto.
Beliau kemudian beralih
menciumi dan menjilati kedua
putting payudaraku secara
bergantian membuat tubuhku
bergelinjang dengan hebat
karena diserang rasa geli yang
menimbulkan kenikmatan
yang luar biasa. Jari-jarinya
yang ada di vagina juga terus
beraksi dengar berputar-putar
di sekitar liangnya sehingga
vaginaku terasa mulai
merekah dan semakin basah.
“Ahhhh….bapa …ahhhh ….
Ahhhhh … enaakkk … ahhh “
Aku hanya bisa menjerit-jerit
sebagai ekspresi kenikmatan.
Pak Yanto adalah laki-laki
pertama yang aku anggap
sebagai pacar dan juga yang
pertama menyentuh tubuhku.
Cara beliau memperlakukanku
membuat aku tidak bisa
menolak permintaannya,
bahkan membuatku selalu
ketagihan dan merindukan
beliau melakukannya lagi, lagi
dan lagi. Walaupun selama
tiga bulan perpacaran
keperawananku masih belum
terusik, tapi kali ini jadi lain
ceritanya …
“Ga tahan pa … Tini sudah ga
tahan Bapa …. ooohhhhh”
Teriakku saat merasakan
orgasme lagi.
Setelah mengejang beberapa
kali karena kenikmatan luar
biasa yang kurasakan,
tubuhku menjadi lemah
lunglai. Aku mengangkat
kedua tanganku ke arah
beliau sebagai tanda ingin
dipeluk, tapi pak Yanto malah
bangun dan berlutut diantara
kedua kakiku sambil menarik
kakiku sedikit untuk
membuat posisiku badanku
berbaring secara sempurna.
Kedua kakiku
dipentangkannya lebar-lebar
dan tanpa ragu-ragu beliau
langsung memangut
vaginaku dengan bibir dan
lidahnya sehingga sekarang
kepala bossku itu ada
diselangkanganku.
“Bapa apa yang
….Uuuuhhhhhh
…..akkkkhhhhhhh
h…..shhhhhhhh” aku sempat
kaget dan ingin bertanya apa
yang dilakukannya itu tapi
sebelum kalimatku lengkap
aku sudah disergap lagi rasa
nikmat dari permainan lidah
dan bibir beliau di vaginaku.
Bibirnya mulai menciumi
kelentitku sedangkan
lidahnya menari-nari
menjelajahi sisi dalam
vaginaku yang sudah mulai
merekah. Kadang-kadang
ujung lidahnya terasa
bergerak keluar masuk
kedalam liang vaginaku yang
walaupun tidak masuk terlalu
dalam tapi mendatangkan
sensasi yang luar biasa. Aku
mulai menggerak-gerakkan
pinggul dan pantatku
mengikuti tarian lidahnya
sedangkan kedua tanganku
meremas-remas rambut
bossku dengan gemas.
Pak Yanto seperti tidak
memperdulikan cairan
vaginaku yang semakin
membanjir dan bibir vaginaku
semakin membengkak .
Beliau bahkan mulai
menggigiti kelentitku dan
diselingi sapuan lidahnya
yang kasar mengelilingi kulit
kelentik yang sensitif
membuat tubuhku mulai
bergetar dengan hebat
menahan rasa nikmat yang
dahsyat.
“Akkkkkhhhhhhhhhhh……ga
tahan… bapa …Tini ga tahan
lagi …….akkkkkkhhhhh” Aku
mengerang dengan badan
hampir melenting karena
nikmatnya.
Pada saat nafasku masih
memburu dan tersengal-
sengal karena dihantam
kenikmatan, aku lihat pak
Yanto kembali pada posisi
berlutut dan masih berada
diantara kedua kakiku.
Kemudian beliau maju lebih
mendekat ke selangkanganku
sambil tangan kanannya
seperti menggenggam
sesuatu yang kemudian
diarahkannya pada vaginaku.
Aku belum pernah melihat
kemaluan atau penis orang
dewasa, aku hanya pernah
melihat penis anak kecil
keponakanku saat aku
diminta memandikan mereka.
Walaupun bentuk dan
ukurannya jauh berbeda, tapi
aku yakin “benda” yang
dipegang beliau itu adalah
penisnya sendiri.
Pengetahuan seksku
memang sangat minim kalau
tidak bisa dibilang nol, tapi
naluriku mengatakan bahwa
pak Yanto sekarang sedang
berniat menyetubuhi aku.
Seketika timbul rasa takutku
dan juga rasa menyesal
karena telah mengundang
pak Yanto ke rumahku yang
sedang kosong supaya kami
bisa bercumbu lebih bebas.
Tapi badanku sudah sangat
lemas karena tiga kali
orgasme dan rasa takut
membuatku malah semakin
lemas saja sehingga akhirnya
hanya bisa merasa pasrah
kepada keadaan ini. Aku
hanya mencoba
memejamkan mata supaya
pikiranku tidak merekam
memori visual dari peristiwa
yang mungkin kuanggap
akan kusesali seumur hidup.
Kurasakan pak Yanto sudah
berada di atas tubuhku
dengan bertopang pada
tangan kirinya, sedangkan
tangan kanannya membawa
kepala penisnya bergesekan
dengan kelentitku. Rasa
nikmat yang ditimbulkannya
sedikit banyak mulai
mengurangi rasa gelisah
akibat ketakutanku tadi. Pak
Yanto juga kadang-kadang
membawa penisnya ke muka
liang vaginaku dan
melakukan gerakan berputar
seolah-olah ingin
membesarkan ukuran
liangnya yang setahuku
sangat sempit.
“Shhhhhhh…shhhhh…
shhh…” Tanpa bisa kucegah
mulutku mengeluarkan suara
desisan nikmat yang seirama
dengan gerakan tangan
kanan beliau.
Tiba-tiba aku merasakan
kepala penis pak Yanto tidak
lagi berputar-putar dimulut
liang vaginaku, tetapi aku
merasakan penis pak Yanto
tersebut mulai terasa
dijejalkan masuk ke dalam
liang vaginaku. Daging penis
beliau yang padat terasa
menyakitkan saat memasuki
liang vaginaku yang sudah
merekah basah dan licin.
“Aduuuuuhh….sakiiit …
aduuuhhh…bapa…sakit sekali
…aduuhhhh” Aku hanya bisa
mengaduh pelan-pelan
sambil mengangkat kedua
tanganku untuk berpegangan
pada pinggiran bantal yang
menyangga kepalaku
sehingga bisa meremas-
remasnya saat merasa sakit.
BLESSSSS …. Seluruh batang
penisnya akhirnya masuk
dengan sempurna dengan
tidak terlalu sulit karena
sudah “siap” akibat
cumbuan-cumbuan luar biasa
yang dilakukan tadi.
“Sakit ya sayang ?” Tanya
bossku sambil memperbaiki
posisi badannya tanpa
merubah posisi penisnya
dalam liang vaginaku.
Aku hanya mengangguk
perlahan dan tanpa terasa ada
butir-butir air mata muncul di
ujung mataku yang terpejam.
Pak Yanto dengan lembut
mencium air mata pada ujung
mataku dan mengelus-elus
rambutku yang panjang dan
tebal.
“Uuuuhhhhhh ….” Aku
kembali mengeluh pelan saat
pak Yanto mulai melakukan
gerakan maju mundur pada
penisnya dengan perlahan.
Beliau lalu memelukku
dengan erat sehingga kedua
tanganku pun sekarang
dalam posisi melingkari
punggungnya. Rasa sakit itu
lama-lama makin berkurang
dan berganti menjadi rasa
nikmat jauh melebihi yang
pernah kurasakan
sebelumnya.
“ Aarkkkhhh … arkkhhhhh
….arkkkhhh….” aku
mengeluarkan erangan yang
terdengar aneh saat pak
Yanto mulai mempercepat
gerakannya sambil tetap
dalam posisi memelukku.
“Bapaaaa … aduuuhhh….
bapaaa …Tini udah gak
tahaaaannn” Hanya dalam
beberapa menit saja aku
sudah meneriakan kata-kata
orgasmeku yang khas. Pak
Yanto membalasnya dengan
gerakan yang makin cepat
dan diakhiri dengan hujaman
yang dalam dan dilanjutkan
dengan gerakan penis
berputar-putar seolah-olah
mau membuka lobang
rahimku. Aku sampai
mengejang-ngejang
kenikmatan sambil
mengangkat-angkat pantatku
untuk mengimbangi
gerakannya, sedangkan
kedua tanganku sekarang
beralih meremas-remas
pantatnya beliau.
“Ooohhhhhhhhh…….”
Akhirnya aku kembali tergolek
lemas karena kenikmatan,
pak Yanto pun menghentikan
gerakannya setelah melihat
reaksiku.
Aku buka mataku dan
memberikan senyumanku
yang paling manis kepada
bossku yang telah
memberikan kenikmatan
yang luar biasa dan secara
ajaib menghapus sama sekali
rasa menyesal yang
sebelumnya kurasakan. Lalu
kami berciuman cukup lama
sambil saling membelai muka
dan rambut masing-masing.
Setelah puas berciuman pak
Yanto kemudian melepas
pelukannya dan duduk tegak
tanpa melepaskan penisnya
dari vaginaku.
“Tini, coba kamu lihat darah
perawan kamu” Ajak pak
Yanto
Aku coba mengangkat
badanku sedikit dengan
ditopang kedua tanganku
sambil melihat ke arah
selangkanganku. Penis pak
Yanto hanya terlihat
pangkalnya saja karena
sisanya masih berada di
dalam liang vaginaku. Selain
penuh dengan urat-urat yang
menonjol, pada penisnya juga
terlihat sedikit cairan
berwarna merah pada
beberapa bagiannya. Noda
merah yang sama aku lihat
juga pada bulu kemaluanku,
perutku, paha sebelah dalam
dan perutnya pak Yanto.
Rupanya itulah yang disebut
darah perawan atau darah
malam pertama oleh orang-
orang selama ini. Sebagai
perempuan suku Jawa, warna
kulitku lebih gelap dari wanita
suku Sunda, demikian juga
dengan kulit kemaluanku
yang berwarna merah gelap
sampai kebagian dalamnya
sehingga bercak-dercak darah
itu tidak terlalu terlihat kalau
tidak diperhatikan dengan
seksama.
Belum sempat aku membuka
mulut untuk memberikan
komentar, beliau sudah mulai
mengerakkan lagi penisnya
maju mundur yang
membuatku terpaksa
berbaring kembali. Kedua
kakiku satu persatu beliau
naikkan ke atas bahunya
sehingga badanku menjadi
hampir terlipat dalam tindihan
pak Yanto. Dalam posisi
seperti itu pak Yanto
memompa penisnya makin
lama makin cepat sehingga
membuat tubuhku
terguncang-guncang.
“Oooowww ….ahhhh…
aawww” aku menjerit
kenikmatan “Bapaaa..aa..aa
..aa … nii… iii..kk…mmmaa…a
aa..aatttt…sssee …eee…
kkkaa…aaa…llliiiii…” suaraku
jadi terputus putus karena
kerasnya goncangan
badanku.
CROK … CROK …CROK …CROK
… aku mulai mendengar
bunyi seperti air becek yang
ditepuk-tepuk dengan keras.
Belakangan aku ketahui itu
adalah bunyi dari cairan yang
telah membanjiri vaginaku
dipompa dengan keras oleh
penisnya pak Yanto sampai
berbuih-buih.
Badan kami kurasakan mulai
berkeringat sehingga terlihat
mengkilat, setetes dua tetes
keringat pak Yanto mulai
jatuh ke tubuhku. Tak berapa
lama kemudian keringat pak
Yanto semakin membanjir
dan mengalir deras ke
perutku bercampur dengan
keringatku sendiri .
CROK…CROK …CROK… CROK …
CROK… bunyi itu semakin
keras
Rasanya aku hampir tak
sadarkan diri karena
gelombang demi gelombang
nikmat yang makin lama
makin besar seolah-olah tidak
aka nada batasnya. Tapi tiba-
tiba aku merasakan tubuh pak
Yanto mulai bergetar,
pompaan penisnya makin
tidak teratur iramanya.
“TINNNIIII …. Saya mau
keluarrrrr …” teriak pak Yanto
yang saat itu aku tidak tahu
artinya.
Kurasakan pak Yanto
menekan kuat-kuat penisnya
di dalam vaginaku, tak berapa
lama kemudian penisnya
terasa berdenyut denyut
dengan kuat lalu seperti
memuntahkan sesuatu yang
hangat berkali kali di dalam
tubuhku. Denyutan pada
penis beliau yang disertai
semburan cairan hangat
tersebut melipatgandakan
kenikmatan yang tengah
kurasakan.
“Bapppaaaaa …
Oohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
……” akupun menyusul
mengeluarkan lenguhan
kenikmatan yang panjang
sampai semburan dari penis
pak Yanto berhenti.
Tubuh pak Yanto lalu ambruk
kelelahan menimpa tubuhku
setelah sebelumnya
menurunkan kedua kakiku
dari bahunya. Untuk beberapa
saat pak Yanto tidak bereaksi
sama sekali, sehingga aku
coba peluk beliau erat-erat
sambil mengelus-elus
kepalanya dengan penuh
kasih sayang. Beberapa saat
kemudian beliau mulai
bergerak bangun dan
langsung mencium bibirku.
“Tini, kamu bisa merasakan
kenikmatannya sayang ?”
Tanya beliau dengan
setengah berbisik ditelingaku.
AKu hanya mengangguk
pelan sambil tersenyum
kepada beliau.
“Sekarang bapa sudah
mencicipi milik Tini yang
paling berharga dan hanya
ada satu-satunya” Kataku
secara spontan yang dijawab
dengan senyuman dan
ciuman dari pak Yanto.
“Tapi sebagai gantinya tadi
Tini sudah merasakan
kenikmatan yang luar biasa”
lanjutku “Jadi Tini sebenarnya
tidak tahu apakah harus
meyesal atau berterima
kasih”
Sekali lagi beliau
menjawabnya dengan
tersenyum sambil
memandangku dengan mesra
sehingga aku menjadi jengah
sendiri hingga tertunduk
malu. Kembali aku dihujani
dengan kecupan-kecupan
kecil dan ciuman-ciuman
pendek yang sangat berarti
bagiku.
“Aaaaahhhhhhhhh
hhhhhh….” Jeritku tertahan
ketika tiba-tiba pak Yanto
menarik penisnya keluar.
Pak Yanto kemudian berdiri
dan berjalan ke halaman
belakang untuk mengambil
selembar handuk yang
sedang dijemur di sana,
kemudian dengan halus
beliau menyeka keringatku
dan keringatnya sendiri dan
terakhir menyeka vaginaku
dan penisnya.
-------- oo0oo ---------
Hari itu kami bertelanjang
bulat seharian selama di
dalam rumah, baik itu waktu
memasak di dapur, makan
siang , nonton TV ataupun
saat sekedar mengobrol
berdua. Kondisi kami yang
bertelanjang bulat membuat
kami selalu mudah
terangsang lagi untuk
bersetubuh, sehingga antara
satu kegiatan dengan
kegiatan lainnya kami selingi
dengan bersetubuh.
Dalam persetubuhan-pe
rsetubuhan lanjutannya itu,
beliau selalu menggunakan
kondom yang dibawanya.
Waktu itu aku dengan
polosnya memprotes
penggunaan kondom karena
mengurangi kenikmatan
bersetubuh padahal waktu
persetubuhan yang pertama
beliau tidak menggunakan
kondom tersebut. Sambil
nyengir beliau menjelaskan
bahwa yang pertamapun
seharusnya beliau memakai
kondom, tapi beliau khawatir
aku keburu sadar dan
menolak meneruskan saat
beliau sedang memasang
kondomnya.
Menjelang malam pak Yanto
akhirnya pamit pulang setelah
total empat kali
menyetubuhiku sepanjang
hari tadi.
Hubungan kami selanjutnya
semakin “panas” karena
untuk dua tahun pertama aku
benar-benar ketagihan untuk
bersetubuh dan untuk itu aku
bersedia disetubuhi
dimanapun dan dalam segala
kondisi, tentu saja hanya
dengan pak Yanto saja.
Seringkali aku di kantor minta
di setubuhi sambil berdiri atau
dalam posisi menungging di
meja dengan berpakaian
lengkap. Kalau aku sedang
menemani pak Yanto ke luar
kantor atau saat diantar
pulang sorenya, kadang aku
suka merengek minta mampir
ke hotel melati atau motel
untuk memuaskan berahiku.
Tidak terhitung pula
persetubuhan yang kami
lakukan di dalam mobil yang
biasanya kami parkir areal
parkir umum yang luas tapi
gelap.
Pak Yanto tidak pernah
menolak permintaanku, tapi
beliau mewajibkan aku untuk
selalu membawa kondom di
dalam tasku karena beliau
tidak bisa membawa
persediaan kondom yang
memadai tanpa ketahuan
istrinya.
Tapi nafsu berahiku yang
terlalu tinggi ini akhirnya
membawa akibat fatal ketika
aku memaksa untuk tetap
disetubuhi pada saat
persediaan kondom telah
habis. Saat itu aku meminta
bersetubuh dengan posisiku
di atas dan pada saat pak
Yanto akan ejakulasi aku tidak
mengindahkan isyarat pak
Yanto untuk mencabut
vaginaku dari penisnya karena
aku belum mencapai
orgasmeku yang ketiga
sehingga akhirnya sperma
beliau tumpah di dalam
tubuhku.
Akibatnya dua bulan
kemudian aku dipastikan
hamil !
Rasa bersalah membuatku
tidak berani langsung
membicarakannya kepada
pak Yanto sehingga janinku
semakin membesar. Pak
Yanto akhirnya mengetahui
juga setelah beliau merasa
heran karena aku bersedia
disetubuhi pada tanggal-
tanggal biasanya aku
mendapat haid dan juga
merasakan payudaraku
semakin membesar.
Karena kandunganku yang
mulai besar, pak Yanto
membawaku ke dokter
kandungan untuk digugurkan
dengan cara yang aman.
Dokter tersebut mau
melakukan tindakan aborsi
karena aku diakui sebagai istri
muda beliau yang tidak
diijinkan punya anak oleh istri
tuanya. Sangat ironis
memang …
Kehamilan yang tidak
dikehendaki dan aborsi yang
aku lakukan membuat Pak
Yanto memintaku untuk
memasang IUD sehingga
kami berdua tidak lagi perlu
khawatir akan kebobolan.
Sehingga kini aktivitas seks
kami berdua terasa makin
intensif dan tanpa disadari
mulai terlalu demonstratif
yang membuat orang-orang
kantor mulai bertanya-tanya
adanya hubungan istimewa
diantara kami.
Akhirnya untuk mencegah
kecurigaan orang-orang
kantor yang sering melihatku
keluar dengan nafas
memburu dan lipstik
memudar dari ruangan
bossnya hampir dua kali
sehari, pak Yanto
merekomendasikan aku ke
perusahaan lain yang dikelola
pelanggan perusahaan kami.
Kemudian aku dikontrakkan
kamar kos yang
memungkinkan beliau datang
kapan saja. Hampir setiap
sore sepulang dari kantor
beliau datang menyetubuhiku
sebelum pulang ke rumahnya
dan kadang-kadang pagi-pagi
juga datang mengantarku ke
kantor setelah bersetubuh
dulu tentunya.
Setelah hampir empat tahun
berhubungan dengan pak
Yanto tanpa status yang jelas,
akhirnya aku menerima
lamaran dari teman SMAku
yang inginmengajakku
menikah tanpa melewati
pacaran. Mulanya pak Yanto
keberatan dengan
keputusanku, tapi akhirnya
beliau mau menerimanya
setelah aku berjanji mau tetap
melayaninya kalau diminta.
Hal itu memang bisa aku
buktikan, bahkan saat aku
sedang hamil anak
pertamaku, aku tetap
bersedia bersetubuh dengan
beliau

Guru Privat sambil berdiri

Cerita ngentot seks cewek ngewe berdiri – oke langsung saja ke cerita ngentot terbaru , kali ini ada yang terbaru dari cerita ngentot cerita.cewekbugilz.com yaitu cerita seks bergambar cewek bugil sambil berdiri , wow pernah mencoba ? silakan lakukan dengan istri anda . ini hanya sebuah cerita dewasa jadi anak kecil tidak boleh baca ya . langsung saja .

Cerita ngentot “Guru Privat sambil berdiri”

cerita ngentot bergambar
Memiliki rupa yang cantik tidak selamanya menguntungkan. Memang banyak lelaki yang tertarik, atau mungkin hanya sekedar melirik. Ada kalanya wajah menentukan dalam mendapatkan posisi di suatu pekerjaan. Atau bahkan wajah dapat dikomersiilkan pula.
Tapi aku tidak pernah mengharapkan wajah yang cantik seperti yang kumiliki saat ini. Aku juga tidak pernah menghendaki tinggi badan 163 centimeter dengan berat 52 kilogram. Tidak juga kulit putih merona dengan dada ukuran 36B. Tidak! Sungguh, semua itu justru membawa bencana bagiku.
Bagaimana tidak bencana. Karena postur tubuh dan wajah yang bisa dinilai delapan, aku beberapa kali mengalami percobaan pemerkosaan. Paling awal ketika aku masih duduk di bangku esempe kelas tiga. Aku hampir saja diperkosa oleh salah seorang murid laki-laki di toilet. Murid laki-laki yang ternyata seorang alkoholik itu kemudian dikeluarkan secara tidak hormat dari sekolah. Tapi akupun akhirnya pindah sekolah karena masih trauma.
Di sekolah yang baru pun aku tak bisa tenang karena salah seorang satpamnya sering menjahilin aku. Kadang menggoda-goda, bahkan pernah sampai menyingkap rokku ke atas dari belakang. Sampai pada puncaknya, aku digiring ke gudang sekolah dengan alasan dipanggil oleh salah seorang guru. Untung saja waktu itu seorang temanku tahu gelagat tak beres yang tampak dari si Satpam brengsek itu. Ia dan beberapa teman lain segera memanggil guru-guru ketika aku sudah mulai terpojok. Aku selamat dan satpam itu meringkuk sebulan di sel pengap.
Dua kali menjadi korban percobaan pemerkosaan, orang tuaku segera mengadakan upacara ruwatan. Walaupun papa mamaku bukan orang Jawa tulen (Tionghoa), tapi mereka percaya bahwa upacara ruwatan bisa menolak bahaya.
Selama dua tahun aku baik-baik saja. Tak ada lagi kejadian percobaan pemerkosaan atas diriku. Hanya kalau colak-colek sih memang masih sering terjadi, tapi selama masih sopan tak apalah. Tapi ketika aku duduk di bangku kelas tiga esemu. Kejadian itu terulang lagi. Teman sekelasku mengajakku berdugem ria ke diskotik. Aku pikir tak apalah sekali-kali, biar nggak kuper. Ini kan Jakarta, pikirku saat itu. Aku memang tak ikut minum-minum yang berbau alkohol, tapi aku tak tahu kalau jus jeruk yang aku pesan telah dimasuki obat tidur oleh temanku itu. Waktu dia menyeretku ke mobilnya aku masih sedikit ingat. Waktu dia memaksa menciumku aku juga masih ingat. Lalu dengan segala kekuatan yang tersisa aku berusaha berontak dan menjerit-jerit minta tolong. Aku kembali beruntung karena suara teriakanku terdengar oleh security diskotik yang kemudian datang menolongku.
Sejak itu aku merasa tak betah tinggal di Jakarta. Akhirnya aku segera dipindahkan ke Yogyakarta, tinggal bersama keluarga tanteku sambil terus melanjutkan sekolah. Awalnya ketenangan mulai mendatangiku. Hidupku berjalan secara wajar lurus teratur. Tanpa ada gangguan yang berarti, apalagi gangguan kejiwaan tentang trauma perkosaan. Aku sibuk sekolah dan juga ikutan les privat bahasa Inggris.
Tapi memasuki bulan kelima peristiwa itu benar-benar terjadi. Aku benar-benar diperkosa. Dan yang lebih kelewat batas. Bukannya lelaki yang memperkosaku, tapi wanita. Yah, aku diperkosa lesbian!! Dan lebih menyakitkan, yang melakukannya adalah guru privatku sendiri. Namanya Jude Kofl. Umurnya 25 tahun, tujuh tahun diatasku. Ia orang Wales yang sudah tujuh tahun menetap di Indonesia. Jadi Jude, begitu aku memanggilnya, cukup fasih berbahasa Indonesia. Jude tinggal tak sampai satu kilometer dari tempatku tinggal. Aku cukup berjalan kaki jika ingin ke rumah kontrakannya.
Kejadian itu bermula pada saat aku datang untuk les privat ke tempat Jude. Kadangkala aku memang datang ke tempat Jude kalau aku bosan belajar di rumahku sendiri, itupun kami lakukan dengan janjian dulu. Sebelum kejadian itu aku tidak pernah berpikiran macam-macam ataupun curiga kepada Jude. Sama sekali tidak! Memang pernah aku menangkap basah Jude yang memandangi dadaku lekat-lekat, pernah juga dia menepuk pantatku. Tapi aku kira itu hanya sekedar iseng saja.
Siang itu aku pergi ke tempat Jude. Ditengah jalan tiba-tiba hujan menyerang bumi. Aku yang tak bawa payung berlari-lari menembus hujan. Deras sekali hujan itu sampai-sampai aku benar-benar basah kuyup. Sampai di rumah Jude dia sudah menyongsong kedatanganku. Heran aku karena Jude masih mengenakan daster tipis tak bermotif alias polos. Sehingga apa yang tersimpan di balik daster itu terlihat cukup membayang. Lebih heran lagi karena Jude menyongsongku sampai ikut berhujan-hujan.
“Aduh Mel, kehujanan yah? Sampai basah begini..” sambutnya dengan dialek Britishnya.
“Jude, kenapa kamu juga ikut-ikutan hujan-hujanan sih, jadi sama-sama basah kan.”
“Nggak apa-apa nanti saya temani you sama-sama mengeringkan badan.”
Kami masuk lewat pintu garasi. Jude mengunci pintu garasi, aku tak menaruh kecurigaan sama sekali. Bahkan ketika aku diajaknya ke kamar mandinya, aku juga tak punya rasa curiga. Kamar mandi itu cukup luas dengan perabotan yang mahal, walau tak semahal milik tanteku. Di depanku nampak cermin lebar dan besar sehingga tubuh setiap orang yang bercermin kelihatan utuh.
“Ini handuknya, buka saja pakaian you. Aku ambilkan baju kering, nanti you masuk angin.”
Jude keluar untuk mengambil baju kering. Aku segera melepas semua pakaianku, kecuali CD dan BH lalu memasukkannya ke tempat pakaian kotor di sudut ruangan.
“Ini pakaiannya,”
Aku terperanjat. Jude menyerahkan baju kering itu tapi tubuh Jude sama sekali tak memakai selembar kain pun. Aku tak berani menutup muka karena takut Jude tersinggung. Tapi aku juga tak berani menatap payudara Jude yang besar banget. Kira-kira sebesar semangka dan nampak ranum banget, tanda ingin segera dipetik. Berani taruhan, milik Jude nggak kalah sama milik si superstar Pamela Anderson.
“Lho kenapa tidak you lepas semuanya?” tanya Jude tanpa peduli akan rasa heranku.
“Jude, kenapa kamu nggak pakai baju kayak gitu sih?”
Jude hanya tersenyum nakal sambil sekali-sekali memandang ke arah dadaku yang terpantul di cermin. Kemudian Jude melangkah ke arahku. Aku jadi was-was, tapi aku takut. Aku kembali teringat pada peristiwa percobaan pemerkosaanku.
Jude berdiri tegak di belakangku dengan senyum mengembang di bibir tipisnya. Jemarinya yang lentik mulai meraba-raba mengerayangi pundakku.
“Jude! Apa-apaan sih, geli tahu!”
Aku menepis tangannya yang mulai menjalar ke depan. Tapi secepat kilat Jude menempelkan pistol di leherku. Aku kaget banget, tak percaya Jude akan melakukan itu kepadaku.
“Jude, jangan main-main!” aku mulai terisak ketakutan.
“It’s gun, Mel and I tak sedang main-main. Aku ingin you nurut saja sama aku punya mau.” Ujar Jade mendesis-desis di telinga Jade.
“Maumu apa Jude?”
“Aku mau sama ini.. ini juga ha..ha..”
“Auh..”
Seketika aku menjerit ketika Jude menyambar payudaraku kemudian meremas kemaluanku dengan kanan kirinya. Tahulah aku kalau sebenarnya Jude itu sakit, pikirannya nggak waras khususnya jiwa sex-nya. Buah dadaku masih terasa sakit karena disambar jemari Jude. Aku harus berusaha menenangkan Jude.
“Jude ingat dong, aku ini Melinda. Please, lepaskan aku..”
“Oh.. baby, aku bergairah sekali sama you.. oh.. ikut saja mau aku, yah..” Jude mendesah-desah sambil menggosok-gosokkan kewanitaannya di pantatku. Sedangkan buah dadanya sudah sejak tadi menempel hangat di punggungku. Matanya menyipit menahan gelegak birahinya.
“Jude, jangan dong, jangan aku..”
Muka Jude merah padam, matanya seketika terbelalak marah. Nampaknya ia mulai tersinggung atas penolakanku. Ujung pistol itu makin melekat di dekat urat-urat leherku.
“You can choose, play with me or.. you dead!”
Aah.. Dadaku serasa sesak. Aku tak bisa bernafas, apalagi berfikir tenang. Tak kusangka ternyata Jude orang yang berbahaya.
“Okey, okey Jude, do what do you want. Tapi tolong, jangan sakiti aku please..” rintihku membuat Jude tertawa penuh kemenangan.
Wajah wanita yang sebenarnya mirip dengan Victoria Beckham itu semakin nampak cantik ketika kulit pipinya merah merona. Jude meletakkan pistolnya di atas meja. Kemudian dia mulai menggerayangiku.
Jude mulai mencumbui pundakku. Merinding tubuhku ketika merasakan nafasnya menyembur hangat di sekitar leherku, apalagi tangannya menjalar mengusap-usap perutku. Udara dingin karena CD dan BHku yang basah membuatku semakin merinding.
Jemari Jade yang semula merambat di sekitar perut kini naik dan semakin naik. Dia singkapkan begitu saja BHku hingga kedua bukit kembarku itu lolos begitu saja dari kain tipis itu. Setiap sentuhan Jade tanpa sadar aku resapi, jiwaku goyah ketika jari-jari haus itu mengusap-usap dengan lembut. Aku tak tahu kalau saat itu Jade tersenyum menang ketika melihatku menikmati setiap sentuhannya dengan mata tertutup.
“Ah.. ehg.. gimana baby sweety, asyik?” kata Jude sambil meremas-remas kedua buah dadaku.
“Engh..” hanya itu yang bisa aku jawab. Deburan birahiku mulai terpancing.
“Engh..” aku mendongak-dongak ketika kedua puting susuku diplintir oleh Jude “Juude..ohh..”
Aku tak tahan lagi kakiku yang sejak tadi lemas kini tak bisa menyangga tubuhku. Akupun terjatuh ke lantai kamar mandi yang dingin. Jude langsung saja menubrukku setelah sebelumnya melucuti BH dan CDku. Kini kami sama-sama telah telanjang bagai bayi yang baru lahir.
“You cantik banget Mel, ehgh..” Jude melumat bibirku dengan binal.
“Balaslah Mel, hisaplah bibirku.”
Aku balas menghisapnya, balas menggigit-gigit kecil bibir Jude. Terasa enak dan berbau wangi. Jude menuntun tanganku agar menyentuh buah dadanya yang verry verry montok. Dengan sedikit gemetar aku memegang buah dadanya lalu meremas-remasnya.
“Ah.. ugh.. Mel, oh..” Jude mendesis merasakan kenikmatan remasan tanganku. Begitupun aku, meletup-letup gairahku ketika Jude kembali meremas dan memelintir kedua bukit kembarku.
“Teruslah Mel, terus ..”
Lalu Jude melepaskan ciumannya dari bibirku.
“Agh.. Oh.. Juude..”
Aku terpekik ketika ternyata Jude mengalihkan cumbuannya pada buah dadaku secara bergantian. Buah dadaku rasanya mau meledak.
“Ehg.. No!!” teriakku ketika jemari Jude menelusuri daerah kewanitaanku yang berbulu lebat.
“Come on Girl, enjoy this game. Ini masih pemanasan honey..”
Pemanasan dia bilang? Lendir vaginaku sudah mengucur deras dia bilang masih pemanasan. Rasanya sudah capek, tapi aku tak berani menolak. Aku hanya bisa pasrah menjadi pemuas nafsu sakit Jude. Walau aku akui kalau game ini melambungkan jiwaku ke awang-awang.
Jude merebahkan diri sambil merenggangkan kedua pahanya. Bukit kemaluannya nampak jelas di pangkal paha. Plontos licin. Lalu Jude memintaku untuk mencumbui vaginanya. Mulanya aku jijik, tapi karena Jude mendorong kepalaku masuk ke selakangannya akupun segera menciumi kewanitaan Jude. Aroma wangi menyebar di sekitar goa itu. Lama kelamaan aku menciuminya penuh nafsu, bahkan makin lama aku makin berani menjilatinya. Juga mempermainkan klitnya yang mungil dan mengemaskan.
“Ahh.. uegh..” teriak Jude sedikit mengejan.
Lalu beberapa kali goa itu menyemburkan lendir berbau harum.
“Mel, hisap Mel.. please..” rengek Jude.
Sroop.. tandas sudah aku hisap lendir asin itu.
Suur.. kini ganti vaginaku yang kembali menyemburkan lendir kawin.
“Jude aku keluar..” ujarku kepada Jude.
“Oya?” Jude segera mendorongku merebah di lantai. Lalu kepalanya segela menyusup ke sela-sela selakanganku.
Gadis bule itu menjilati lendir-lendir yang berserakan di berbagai belantara yang tumbuh di goa milikku. Aku bergelinjangan menahan segala keindahan yang ada. Jude pandai sekali memainkan lidahnya. Menyusuri dinding-dinding vaginaku yang masih perawan.
“Aaah..” kugigit bibirku kuat kuat ketika Jude menghisap klit-ku, lendir kawinkupun kembali menyembur dan dengan penuh nafsu Jude menghisapinya kembali.
“Mmm.. delicious taste.” Gumamnya.
Jude segera memasukkan batang dildo yang aku tak tahu dari mana asalnya ke dalam lubang kawinku.
“Ahh..!! Jude sakit..”
“Tahan sweety.. nanti juga enak..”
Jude terus saja memaksakan dildo itu masuk ke vaginaku. Walaupun perih sekali akhirnya dildo itu terbenam juga ke dalam vaginaku. Jude menggoyang-goyangkan batang dildo itu seirama. Antara perih dan nikmat yang aku rasakan. Jude semakin keras mengocok-ngocok batang dildo itu. Tiba-tiba tubuhku mengejang, nafasku bagai hilang. Dan sekali lagi lendir vaginaku keluar tapi kali ini disertai dengan darah. Setelah itu tubuhku pun melemas.
Air mataku meleleh, aku yakin perawanku telah hilang. Aku sudah tak pedulikan lagi sekelilingku. Sayup-sayup masih kudengar suara erangan Jude yang masih memuaskan dirinya sendiri. Aku sudah lelah, lelah lahir batin. Hingga akhirnya yang kutemui hanya ruang gelap.
Esoknya aku terbangun diatas rajang besi yang asing bagiku. Disampingku selembar surat tergeletak dan beberapa lembar seratus ribuan. Ternyata Jude meninggalkannya sebelum pergi. Dia tulis dalam suratnya permintaan maafnya atas kejadian kemarin sore. Dan dia tulis juga bahwa dia takkan pernah kembali untuk menggangguku lagi. Aku pergi dari rumah kontrakan terkutuk itu seraya bertekad akan memendam petaka itu sendiri.

Mantapnya Goyangan 2 Anak SMA


Cerita 18+, Mantapnya Goyangan 2 Anak SMA  ~ Cerita Hot 2013 , Cerita dewasa Hot , untuk sobat yg sedang mencari informasi mengenai Cerita 18+, Mantapnya Goyangan 2 Anak SMA  ini secara lengkap akan saya berikan khusus untuk sobat sekalian .
 Cerita 18+, Mantapnya Goyangan 2 Anak SMA
Cerita 18+, Mantapnya Goyangan 2 Anak SMA ~ Suatu hari pas aq sedang turun kelapangan untuk menjaga lahan parkirku , tepatnya ketika para pengunjung sudah banyak pulang dan aq pun mau pulang tetapi sayang masih ada beberapa motor lagi yg belum keluar dari tempatku . Terpaksa aq menunggu saja daripada aq sdia-sdiakan sisanya karena lumayan bisa buat beli rokok bila semua dari sisa motor yg belum keluar itu . Tak lama kemuddian ada 2 orang Abg masih beldia kaket dan kutaksir saja mereka berdua masih SMU . Ketika dia mau mengambil motornya , aq pun langsung spontan saja pengen mengajaknya ngobrol .
” Sudah mau pulang ya dek ?? ” tanyaq
” Hmm . . iya kak , sudah malem nih ” katanya
” Belum malem kok , baru pukul setengah 10 nih ” katanya
” Iya sih , sebenernya masih awal sih , tapi taqt nyokap nyariin ” katanya
” Oya ?? anak nyokap donk kalian ” candaq
” Bukan donk . . cuma gak enak aja kalo bohong “
” Udah sar , jangan pulang dulu , qita jalan-jalan lagi aja yuk . Qmu nginap sama aq aja dirumah kakek . Telpon aja nyokap qmu , bilangin nginap dirumah kakek aq . Kakek udah tidur jam segini . Gak bakalan tahu ddia kalo qita pulangnya udah malem . Mau gak? ” potong temannya
” Nah . . bener tuh , sayg donk waktu muda gak dihabisin dengan senang-senang . Ikutin aja apa kata temen qmu itu bdiar nanti qmu gak nyesel dan dapat pengalaman baru ” kataq
” Eeehh . . hmmm . . Ntar aq telpon nyokap dulu ya , qmu tunggu disini dulu ” katanya
Anak itu pergi menjauh dari aq dan temannya untuk menelpon nyokapnya .
” Nama qmu sdiapa dek? ” tanyaq kepada temannya
” Shinta kak , yg itu namanya Sarah ” katanya
” Masih sekolah? ” tanyaq
” Iya kak masih SMU , kelas 2 ” katanya
” Kalian cuma teman sekelas atau masih sodara? ” tanyaq
” Cuma teman sekelas aja sih , tapi udah kayak sodara . ” katanya
” Kalian cantik-cantik menurut akak , sudah punya pacar? ” tanyaq lagi
” Belum kak , taqt sama bokap . Gak bakal diizinin sama bokap kalo aq pacaran ” katanya
” Bokap qmu bener sih , tapi kan kalo qmu mau . . kan bisa pacaran sembunyi-sembunyi . . bener gak ? ” kataq
Tiba-tiba Sarah sudah selesai nelpon nyokapnya . . datang menghampiri dan memutuskan pembicaraanku dengan Shinta .
” Udah Shin , nyokap ngizinin aq nginap sama qmu . Abis ini mau jalan kemana? ” tanyanya
” Qita muter-muter dulu cari tempat yg asyik buat qita nongkrong ” kata Shinta
” Ya udah , yuk . . Oya nih kak uang parkirnya ” kata Sarah memberiku uang parkir
” Gak usah dek , ambil aja . Lagdian akak perhatiin kalian juga sesarg datang kemari ” katanya
” Oh ya udah , makasih ya kak ” katanya langsung menancap gas meninggalkanku
Aq pun kembali sendiri menunggu sisa motor yg laen yg belum keluar . Dasar nasib , gara cuma nunggu 5 motor lagi aq harus menunggu 1 jam lebih belum juga keluar . Tak lama kemuddian 2 Abg tadi datang lagi kepadaq , sepertinya ada masalah bila aq lihat paras mereka .
” Kok kembali lagi dek? ” tanyaq
” Anu kak , kami tadi diikutin beberapa orang tak dikenal . Kami taqt , makanya kami kemari lagi mau minta tolong sama akak ” kata Sarah
” Oh , mana orangnya ? ” tanyaq
Tiba-tiba datang 5 buah motor yg dikendarai 5 orang Lelaki sebayaq .
” Oh kalian rupanya? ” kataq kepada semua yg datang
” Halo Kak Toyib , sorry kak ganggu nih . Kami mau bersenang-senang dengan mereka dulu kak ” kata salah satu dari mereka sambil menunjuk kepada Shinta dan Sarah
” Mending kalian semua cari yg laen aja ” kataq
” Lho kenapa kak? Kami kan tak mengganggu akak ” katanya
” Lho semua mau mampus apa di tangan gue? hah ??? ” bentakku
” Ja . . .jangan kak . . ampun deh . . sorry kak . . ” katanya
” Eh kalian memang lagi beruntung kenal dengan kak Toyib , kalo nggak kalian pasti kena dengan kami ” kata temannya
Aq pun secara spontan melaygkan tamparan kemukanya . . ” Plaaakkk “
” Woy , udah gue bilang pulang ya pulang . Jangan banyak bacot lo . . beneran mau mampus lo? ” bentakku sambil menarik bajunya . .
” Ehhh . . . iii . . .iiiiya kak . . ampun ” katanya dan mereka semua langsung kabur .
” Udah dek , sekarang aman . . kalian boleh pulang . Akak jamin mereka pasti gak akan ngikutin kalian lagi ” kataq
” Gak mau kak , kami mau pulang masih taqt di ikutin lagi sama mereka ” kata Sarah
” Iya kak , mereka pasti masih dendam sama kami ” kata Shinta
” Ya sudah , kalo mau disini ya silahkan sambil nemenin akak parkir . Ntar abis selesai parkir akak antesar kalian pulang ” kataq
” Iya kak gpp , kami disini aja deh . . ” kata Shinta
Setengah jam kemuddian parkirku selesai , aq pun mengantar mereka pulang . Didalam perjalanan aq sengaja menyuruh mereka jalan duluan dan aq mengikuti mereka dari belakang , ternyata Shinta dan Sarah benar . Orang orang tak dikenal tadi masih mengikuti mereka . Malah mereka berani menghentikan Shinta dan Sarah ditengah jalan . Aq langsung saja melaju kearah mereka . Aq parkirkan motorku ditepi jalan dan langsung saja aq mengeluarkan Badik yg kuselipkan didalam jaket dan kutodongkan kesalah satu dari mereka .
” Kalian memang bener-bener mau cari mampus sama gue ya? ” kataq sambil menyayat sedikit mukanya
” Kak , jangan kak . . Oke . .oke . . kami nyerah dan minta maaf . . ” katanya langsung kabur bersama teman-temannya meninggalkan kami .
” Shinta , Sarah . . udah ayo pulang . Udah gpp . . ” kataq dan mereka melanjutkan perjalanan .
Beberapa menit kemuddian sampailah kami dirumah kakek Shinta .
” Kak , gak masuk sekalian dulu ” katanya
” Ah gak usah , gak enak sama orang rumah disini ” kataq
” Gpp kok kak , disini memang gak ada orang . Kakek dan nenek gak ada dirumah , mereka nginap ditempat paman . Baru tadi sore kakek nelpon aq . ” kata Shinta
” Masa? Kalo gitu sih boleh-boleh aja , akak juga mau minta minum sama qmu , akak haus nih ” kataq
Kamipun masuk kedalam rumah , Shinta langsung mengunci pintu rumahnya .
” Akak nginep disini aja , kami taqt kak soalnya gak ada laki-laki dirumah ini yg bisa jagain kami bila kami tidur nanti ” kata Shinta
” Iya kak , please deh . . ” sahut Sarah
” Ok lah kalo itu yg kalian mau . Tapi jangan salahkan akak ya kalo tetangga sebelah tahu ada akak nginep disini sama kalian ” kataq
” Gpp kak , daripada kami ketaqtan disini dengan hal yg tadi . Mendingan ada akak disini , kami bisa merasa lega rasanya ” kata Sarah
Shintapun langsung kedapur , mengambil air putih untukku .
” Oya shin , aq numpang mandi ya , gerah nih rasanya ” kata Sarah sambil meninggalkanku sendiri diruang tamu .
Tak lama kemuddian Shinta datang menghampiriku sambil membawa segelas air putihnya untukku . Aq langsung menerimanya .
” Kak , nanti kalo mau tidur dikamarku aja ya , sama Sarah . Kami jadi tenang kalo ada akak yg jagain disamping kami . Mau ya ” kata Shinta
” Gak usah , diluar aja ” kataq
” Mau ya kak , Shinta beneran taqt kak sejak kejaddian tadi ” kata Shinta
” Iya deh , untung aja kalian sudah kenal dengan akak . Coba kalo gak , gimana nasib kalian hari ini bila bertemu mereka tadi ” kataq
” Hehe . . iya kak , makasih . Akak kayaknya preman ya? Kok aq ldiat mereka semua taqt sama akak . Kalo bukan preman , pikirku kenapa mereka harus taqt sama akak . Bener gak ? ” kata Shinta
” Akak bukan preman , kalo preman akak pasti sudah dapat jatah disana sini , ngapain akak harus jaga parkir ” kataq
” Tapi kenapa mereka taqt sama akak? ” tanya Shinta
” Ya gak tahu , mungkin aja mereka anggap akak ini seperti preman . Soalnya akak pernah berantem lawan 8 orang , dan salah satu dari mereka tewas ditangan akak . Ya itu dulu , lagdian akak sudah menjalani hukuman 2 tahun setengah didalam penjara . Itu karena akak bukan sengaja membunuh melainkan akak membela diri dari pada akak yg mati . Mungkin sejak kejaddian itu maka sampailah dari mulut kemulut bahwa akak adalah seorang preman . Padahal kenyataannya , kena pisaupun akak pasti luka dan berdarah . ” jelasku kepada Shinta
” Kak , jujur aq lihat akak seperti ada yg istimewa dalam diri akak , bukan karena aq telah ditolongin akak tadi . Aq melihat akak adalah sosok yg pantas buatku ” kata Shinta
” Apa maksud qmu? akak gak ngerti ” kataq
” Aq ingin akak mau jadi pacarku , sudah lama aq memperhatikan akak , cuma hari ini adalah hari yg kebetulan qita ketemu dan ngobrol bersama ” kata Shinta
” Hahaha . . Aneh , begini kenapa akak bilang aneh , pertama qmu belum kenal dengan akak lebih dalam , kedua . . akak ini jelek , lihat aja gigi akak aja ilang satu didepan . Masa qmu suka sama akak sementara masih banyak cowok sebaya qmu yg lebih dari akak ” kataq
” Iya kak , tapi entah kenapa hati aq memilih akak . Jujur , aq cari cowok bukan dari parasnya , uangnya atau pekerjaannya . Tapi aq mencari cowok yg bisa jagain aq dari segala gangguan dan aq melihat akak adalah cowok yg aq idam-idamkan ” katanya sambil meraih tanganku dan langsung menciumnya
Cerita Dewasa Memuaskan Teman SMA Terbaru 2013
Cerita Seks Memuaskan Teman SMA Terbaru 2013
Cerita Ngentot Memuaskan Teman SMA Terbaru 2013
Aq hanya bisa termenung dan tak bisa berkata apa-apa . Tiba-tiba ddia menyapaq . .
” Kak , kok ddiam? gak mau ya sama aq ” tanyanya
” Bukan begitu , akak lagi berpikir . Akak bingung harus menerima atau tidak , bilang akak menerima qmu , apa kata teman-teman qmu , keluarga qmu namun bila akak tidak menerima qmu berarti akak menydia-nydiakan kesempatan dan akak sendiri memang belum punya pacar dan kebetulan akak memang sedang mancari pacar . Akak tidak menygka ternyata malah qmu yg bilang duluan sama akak ” kataq
” Ya , aq cinta sama akak walau cuma melihat akak dari jauh selama ini . Baru kali ini qita bisa dekat , dan hari ini aq untuk pertama kalinya nembak cowok ” katanya
” Oke , akak mau sama qmu dan akak harap qmu gak kecewa bila setelah tuu akak itu seperti apa suatu saat nanti ” kataq
” Aq sdiap menerima apapun yg terjadi , qita jalani saja kak ” katanya sambil mencium bibirku
Aq langsung mendorongnya , dan Shinta pun langsung menggerutu .
” Shinta , belum saatnya . . sudah qmu tidur aja ” kataq
” Oke . . makasih akakku sayg , Shinta pashin tidur . Kalo mau qita tidur bareng sama Sarah di kamar , Gpp kok . Nanti aq sdiapin buat akak ” katanya
” Gak usah , akak tidur disofa aja ” kataq
Aq perhatikan Shinta meninggalkanku , lalu kulihat dari jauh ternyata Sarah sudah tidur duluan . Aq pun kembali merenungi nasibku hari ini . Akhirnya aq dapat pacar lagi , padahal aq baru putus bulan lalu . Tapi aq benar-benar bingung , kenapa banyak wanita yg ingin menjadi pacarku . Akhirnya aq pun terlelap . Entah apa yg terjadi , aq terkakun dari tidurku karena merasa haus . Aq pergi kedapur untuk mengambil air putih , tak sengaja aq melihat kearah kamar mandi , aq melihat Sarah sedang buang air kecil karena Sarah tidak menutup pintu . Langsung saja gairahku meningkat melihat kejaddian itu . Aq pun menuju kekamar mandi . .
” Ehh kak , maaf lupa ngunci pintu . Tadi aq pikir udah gak ada orang kesini , tadinya aq lihat Shinta sudah lelap dan akak pun juga terlelap , makanya gak aq kunci ” kata Sarah
” Sar . . ” kataq langsung memeluk tubuh Sarah
” Eh kak , jangan . . ” katanya
” Sar . . Hmm . . ” kataq sambil meraba Vaginanya
” Kak , jangan . . . kak ” katanya berusaha memberontak dari pelukanku
” Akak mau melaqkannya sama qmu sar , akak gak bisa nahan lagi sar , maafin akak ” kataq
” Jangan kak , please kak . . ” katanya
Aq langsung melepas pakainku semua , lalu buka kaki dan pahanya Sarah . Aq menjilati vaginanya sementara Sarah terus saja memberontak tetapi tak bersuara yg bisa membuat Shinta kakun . Aq tak peduli walupun Shinta kakun , aq tetap saja ingin menikmati tubuh Sarah .
” Sssstttt . . . aaahhh . . hmmm ” desah Sarah
Puas dengan menjilati vagina Sarah aq pun membuka baju Sarah dan menikmati payudara Sarah . Putingnya aq hisap secara bergantdian dan Sarah tak menolak lagi atas perlaqanku terhadapnya .
” Ehhhmmm . . aaahhh kak , sssssttt aaahhh terus kak ” katanya
Beberapa menit kemuddian setelah puas menjilati tubuh Sarah , aq memandu batang penisku ke arah lukak vaginanya . Lalu keterobos saja dan memang sih agak susah tetapi aq berusaha menghujamkannya sampai bisa masuk . Dan akhirnya masuk . .
” Awww . . . aduh , sakit kak . . ” kata Sarah
” Tahan aja sayg , nikmati saja . Memang beginilah rasanya kalau qmu belum pernah melaqkan ini . Nanti juga bakal lain rasanya . Nikmati saja ya ” kataq sambil mencium dan melumat bibirnya .
Setelah Sarah tak bersuara lagi , aq pelan-pelang memompa vaginanya .
” Aaaahhh . . terus kak , enak kak rasanya udah gak sakit lagi kayak tadi ” katanya
Aq pun mempercepat gerakanku memompa vaginanya . Akan tetapi aq tidak ingin permainan ini cepat selesai , aq pun mencabut batang penisku dari vaginanya dan kusodorkan kemulutnya .
” Sar , buka mulutmu sayg ” kataq
” Gak mau kak , aq geli dan jijik kak ” katanya
” Buka aja sar , maukan qmu beri akak kepuasan? Nanti akak pasti akan membalasnya , akak akan memberikanmu kepuasan juga . Please . . ” kataq
Sarah pelan tapi pasti membuka mulutnya , aq langsung saja menancapkan batang penisku kedalam mulutnya . Ku pandu Sarah dengan memegang kepalanya agar mengikuti iramaq .
” Weeekkk , aaahhh . . . kak sudah ya ” katanya
” Ya sudah gpp , qmu buka paha qmu , akak akan beri qmu kepuasan seperti janji akak tadi ” kataq
Sarah membuka kakinya dan melebarkan pahanya , aq lalu mengecup klitorisnya dan ku jilati hingga Sarah mengelinjang , ku gigit sedikit klitorisnya . .
” Aww . . aah yeaah ssssttt ” desahnya seisarg gerak tubuhnya yg mengelinjang sambil tangannya menahan kepalaq . Setelah kurasa cukup aq pun kembali menancapkan batang penisku kedalam lukak vaginanya .
” Aduh , pelan-pelan kak ” pintanya
Aq menurutinya dan setelah batang penisku kembali masuk aq pun mulai memompa vaginanya dengan gerakan perlahan hingga sedikit demi sedikit kupercepat gerakanku . Sarah sudah mulai meracau omongannya dan tak begitu jelas kudengar kata-katanya ditelingaq . Beberapa menit kemuddian aq merasa akan mencapai puncak klimaks dan langsung saja aq cabut batang penisku dan kutumpahkan spermaq di pantatnya .
” Ooohhhh yeeeeaaaaahhh Sarah . . . . Ssssttt aaahh yeaahh ” kataq
Setelah puas aq melihat cairan spermaq mengalir kebawah mengenai vaginanya dan akhirnya jatuh kelantai . Kupeluk tubuh Sarah dan kulumat bibirnya . Lalu kami pun membersihkan diri kami masing-masing dengan air yg ada dikamar mandi . Dan kami pun mengenakan pakain kami masing-masing .
” Sarah , terimakasih ya . Akak minta maaf kaket sama qmu telah merenggut mahkota qmu ” kataq
” Sebenarnya Sarah sedih kak , tapi apa yg harus disesali bila semuanya sudah terjadi? Sarah juga merasa puas kak , ini pengalaman yg berharga bagi Sarah ” katanya
” Ya sudah , qmu jangan cerita sama sdiapapun , termasuk sama Shinta ya . Akak gak mau Shinta kecewa sama akak ” kataq
” Apa maksud akak ? ” kata Sarah
” Hmm anu . . Shinta , Sar . . Akak sudah jaddian sama Shinta tadi sebelum tidur ” kataq
” Kak , aq gimana? ” tanya Sarah
” Ya , qmu maunya gimana? ” kataq
” Aq juga mau jadi pacar akak , aq gak mau disdia-sdiakan setelah kejaddian ini ” kata Sarah
” Ya sudah , qmu juga pacar akak , tapi jangan bilang sama Shinta kalo qita juga pacaran ya . Qmu tolongin akak sar , akak gak mau Shinta kecewa . Janji ya ? ” kataq sambil menunjukkan jari kelingking kedepannya
Sarah pun menunjukkan jari kelingkingnya dan menyentuhkan jari kelingkingnya ke jari kelingkingku . Kamipun keluar dari kamar mandi . Sarah menuju kamar dan aq kembali tidur disofa . Sejak kejaddian itu , aq lebih sesarg melaqkan sex dengan Sarah dan Shinta sama sekali tak kusentuh sedikitpun . Hubungan itu kami laqkan sampai Sarah nyerah kepada Shinta dan rela melepasku agar aq kembali kepada Shinta . Dan Shinta tak pernah tahu aq berpacaran juga dengan sahabatnya . Akhirnya Sarah punya pacar baru namun dia masih saja tak bisa melupakanku . Dia masih saja menelpon atau SMS aq untuk bertemu dan melaqkan hubungan sex .
DOWNLOAD VIDEO BOKEP DAN FOTO BUGIL DI ANDROID KAMU

download bokep 3gp


desain rumah minimalis