Ada yang mau ngentot dengan cewek sma bispak? ada yang mau booking nie cewek? ini penampakan cewek bispak imut2 nya…
Minggu, 30 November 2014
Amanda – Bukit Senyum Batam
Sunday, December 1st, 2013 -
Foto Bugil
Amanda adalah salah satu psk yang berasal dari bukit senyum batam.
Dia telah melakoni dunia prostitusi sejak 5 tahun yang lalu dikarenakan
ketidakadaan biaya yang membuatnya harus mengambil jalan yang sulit.Tante Linda Bugil
Sunday, December 1st, 2013 -
Foto Bugil
Tante linda bugil adalah salah satu dari banyaknya koleksi yang
kami miliki. Tante linda sangat membutuhkan kehangatan yang tidak
didapat dari suaminya. Berikut Fotonya




banner Fani Pasrah Minta Di Entot
Sunday, December 1st, 2013 -
Foto Bugil
Anda pecinta foto bugil? saya jamin anda akan rugi jika tidak
melihat yang satu ini. Ya, disini kami menyediakan foto bugil fani yang
sudah sangat pasrah menunggu kehadiran anda.banner Foto Bugil SMA Bandung
Foto bugil kali ini yang kami berikan adalah dari salah satu siswi
sma dibandung. Cantik, mulus dan menggairahkan tentunya dan akan sangat
menyesal jika anda tidak melihatnya





July 8, 2014 Cerita Seks Dewasa : Ngeseks Sama Ibu Guru SMA Cantik
Cerita Seks Dewasa : Ngeseks Sama Ibu Guru SMA Cantik | Rina adalah seorang guru sejarah disalah satu sekolah SMA. Umurnya 30 tahun, cerai tanpa anak.Ibu guru Rina sangat
cantik, kata orang dia mirip Demi Moore di film Striptease. Tingginya
170 dan beratnya sekitar 50 kg serta ukuran payudaranya 36B. Semua
murid-muridnya, terutama yang laki-laki pengin banget melihat tubuh
polosnya telanjang. Jadi cerita seks dewasa ku ini adalah ngentot dengan ibu guru Rina yang cantik.
![]() |
Cerita Seks Hot | Ibu Guru SMA Cantik |
Suatu hari Rina terpaksa harus memanggil salah satu muridnya ke
rumahnya, untuk ulangan susulan. Si Anto harus mengulang karena ia
kedapatan menyontek di kelas. Anto juga terkenal karena kekekaran
tubuhnya, maklum dia sudah sejak SD bergulat dengan olah raga beladiri,
karenanya ia harus menjaga kebugaran tubuhnya.
- Cerita porno ngentot dengan ibu guru cantik -
Bagi Rina, kedatangan Anto ke rumahnya juga merupakan suatu
kebetulan. Ia juga diam-diam naksir dengan anak itu. Karenanya ia
bermaksud memberi anak itu ‘pelajaran’ tambahan di Minggu siang
ini.”Sudah selesai Anto?”, Rina masuk kembali ke ruang tamu setelah
meninggalkan Anto selama satu jam untuk mengerjakan soal-soal yang
diberikannya.”Hampir bu””Kalau sudah nanti masuk ke ruang tengah ya saya
tinggal ke belakang..””Iya..””Bu Rina, Saya sudah selesai”, Anto masuk
ke ruang tengah sambil membawapekerjaannya.”Ibu dimana?””Ada di kamar..,
Anto sebentar ya”, Rina berusaha membetulkan t-shirtnya. Ia sengaja
mencopot BH-nya untuk merangsang muridnya itu. Di balik kaus longgarnya
itu bentuk payudaranya terlihat jelas, terlebih lagi puting susunya yang
menyembul.
Begitu ia keluar, mata Anto nyaris copot karena melotot, melihat
tubuh gurunya. Rina membiarkan rambut panjangnya tergerai bebas, tidak
seperti biasanya saat ia tampil di muka murid-muridnya.”Kenapa ayo duduk
dulu, Ibu periksa..”Muka Anto merah karena malu, karena Rina tersenyum
saat pandangannya terarah ke buah dadanya.”Bagus bagus…, Kamu bisa gitu
kok pakai menyontek segala..?””Maaf Bu, hari itu saya lupa untuk
belajar..””oo…, begitu to?””Anto kamu mau menolong saya?”, Rina
merapatkan duduknya di karpet ke tubuh muridnya.”Apa Ibu?”, tubuh Anto
bergetar ketika tangan gurunya itu merangkul dirinya, sementara tangan
Rina yang satu mengusap-uasap daerah ‘vital’ nya.”Tolong Ibu ya…, dan
janji jangan bocorkan pada siapa–siapa”.”Tapi tapi…, Saya”.”Kenapa?,
oo…, kamu masih perawan ya?”.Muka Anto langsung saja merah mendengar
perkataan Rina”Iya””Nggak apa-apa”, Ibu bimbing ya.
Rina kemudian duduk di pangkuan Anto. Bibir keduanya kemudian
saling berpagutan, Rina yang agresif karena haus akan kehangatan dan
Anto yang menurut saja ketika tubuh hangat gurunya menekan ke dadanya.
Ia bisa merasakan puting susu Rina yang mengeras. Lidah Rina menjelajahi
mulut Anto, mencari lidahnya untuk kemudian saling berpagutan bagai
ular.
Setelah puas, Rina kemudian berdiri di depan muridnya yang masih
melongo. Satu demi satu pakaiannya berjatuhan ke lantai. Tubuhnya yang
polos seakan akan menantang untuk diberi kehangatan oleh perjaka yang
juga muridnya ini.”Lepaskan pakaiannmu Anto”, Rina berkata sambil
merebahkan dirinya di karpet. Rambut panjangnya tergerai bagai sutera
ditindihi tubuhnya.”Ahh cepat Anto”, Rina mendesah tidak sabar.
Anto kemudian berlutut di samping gurunya. Ia tidak tahu apa yang
harus dilakukan. Pengetahuannya tentang seks hanya di dapatnya dari buku
dan video saja.”Anto…, letakkan tanganmu di dada Ibu”,Dengan gemetar
Anto meletakkan tangannya di dada Rina yang turun naik. Tangannya
kemudian dibimbing untuk meremas-remas payudara Rina yang montok
itu.”Oohh…, enakk…, begitu caranya…, remas pelan-pelan, rasakan
putingnya menegang..” Dengan semangat Anto melakukan apa yang gurunya
katakan.”Ibu…, Boleh saya hisap susu Ibu?”.Rina tersenyum mendengar
pertanyaan muridnya, yang berkata sambil menunduk, “Boleh…, lakukan apa
yang kamu suka”.
Tubuh Rina menegang ketika merasakan jilatan dan hisapan mulut
pemuda itu di susunya. Perasaan yang ia pernah rasakan 3 tahun lalu saat
ia masih bersama suaminya.”Oohh…, jilat terus sayang…, ohh”, Tangan
Rina mendekap erat kepala Anto ke payudaranya.
Anto semakin buas menjilati puting susu gurunya tersebut, mulutnya
tanpa ia sadari menimbulkan bunyi yang nyaring. Hisapan Anto makin
keras, bahkan tanpa ia sadari ia gigit-gigit ringan puting gurunya
tersebut.”mm…, nakal kamu”, Rina tersenyum merasakan tingkah muridnya
itu.”Sekarang coba kamu lihat daerah bawah pusar Ibu”.Anto menurut saja.
Duduk diantara kaki Rina yang membuka lebar. Rina kemudian menyandarkan
punggungya pada dinding di belakangnya.”Coba kamu rasakan”, ia
membimbing telunjuk Anto memasuki vaginanya.”Hangat Bu..”Bisa kamu
rasakan ada semacam pentil…?””Iya..””Itu yang dinamakan kelentit, itu
adalah titik peka cewek juga. Coba kamu gosok-gosok”Pelan-pelan jari
Anto mengusap-usap clitoris yang mulai menyembul itu.”Terus…, oohh…,
ya…, gosok…, gosok”, Rina mengerinjal-gerinjal keenakan ketika
clitorisnya digosok-gosok oleh Anto.”Kalo diginiin nikmat ya Bu?”, Anto
tersenyum sambil terus menggosok-gosok jarinya.”Oohh…, Antoo…, mm”,
tubuh Rini telah basah oleh peluh, pikirannya serasa di awang-awang,
sementara bibirnya merintih-rintih keenakan.
Tangan Anto semakin berani mempermainkan clitoris gurunya yang
makin bergelora dirangsang birahi. Nafasnya yang semakin memburu
pertanda pertahanan gurunya akan segera jebol.”Ooaahh…, Anntoo”, Tangan
Rina mencengkeram pundak muridnya, sementara tubuhnya menegang dan
otot-otot kewanitaannya menegang. Matanya terpejam sesaat, menikmati
kenikmatan yang telah lama tidak dirasakannya.”Hmm…, kamu lihai Anto…,
Sekarang…, coba kamu berbaring”.Anto menurut saja. Penisnya segera
menegang ketika merasakan tangan lembut gurunya.”Wah…, wahh.., besar
sekali”, tangan Rina segera mengusap-usap penis yang telah mengeras
tersebut.
Segera saja benda panjang dan berdenyut-denyut itu masuk ke mulut
Rina. Ia segera menjilati penis muridnya itu dengan penuh semangat.
Kepala penis muridnya itu dihisapnya keras-keras, sehingga Anto merintih
keenakan.”Ahh…, enakk…,enakk”, Anto tanpa sadar menyodok-nyodokkan
pinggulnya untuk semakin menekan penisnya makin ke dalam kuluman Rina.
Gerakannya makin cepat seiring semakin kerasnya hisapan Rina.”oohh Ibu…,
Ibbuu”Muncratlah cairan mani Anto di dalam mulut Rina, yang segera
menjilati cairan itu hingga tuntas.”Hmm…, manis rasanya Anto”, Rina
masih tetap menjilati penis muridnya yang masih tegak.”Sebentar ya aku
mau minum dulu”.
Ketika Rina sedang membelakangi muridnya sambil menenggak es teh
dari kulkas. Tiba-tiba ia merasakan seseorang mendekapnya dari
belakang.”Anto…, biar Ibu minum dulu”.”Tidak…, nikmati saja ini”, Anto
yang masih tegang berat mendorong Rina ke kulkas.Gelas yang dipegang
rina jatuh, untungnya tidak pecah. Tangan Rina kini menopang tubuhnya ke
permukaan pintu kulkas.”Ibu…, sekarang!””Ahhkk”, Rina berteriak, saat
Anto menyodokkan penisnya dengan keras ke liang vaginanya dari belakang.
Dalam hatinya ia sangat menikmati hal ini, pemuda yang tadinya pasif
berubah menjadi liar.”Antoo…, enakk…, ohh…, ohh”. Tubuh Rina bagai tanpa
tenaga menikmati kenikmatan yang tiada taranya. Tangan Anto satu
menyangga tubuhnya, sementara yang lain meremas payudaranya. Dan
penisnya yang keras melumat liang vaginanya.”Ibu menikmati ini khan”,
bisik Anto di telinganya”Ahh…, hh”, Rina hanya merintih, setiap
merasakan sodokan keras dari belakang.”Jawab…, Ibu”, dengan keras Anto
mengulangi sodokannya.”Ahh…,iyaa””Anto…, Anto jangann…, di dal.. La”
belum sempat ia meneruskan kalimatnya, Rina telah merasakan cairan
hangat di liang vaginanya menyemprot keras. Kepalang basah ia kemudian
menyodokkan keras pinggulnya.”Uuhgghh”, penis Anto yang berlepotan mani
itupun amblas lagi ke dalam liang Rina.”Ahh”.
August 24, 2011 Pengalaman Ngentot Ibu Kos
Cerita panas seks dewasa ngentot ibu kos – Cerita ini terjadi
beberapa bulan yang lalu. Waktu itu saya harus dinas ke Surabaya, dari
kantor saya mendapat tiket kereta api Argo Bromo, karena kereta api akan
sampai di Surabaya pada pukul 04.00 pagi, maka saya hubungi teman saya
yang kost dekat kantor untuk dapat istirahat sambil menunggu jam kantor.
Seperti biasa saya sampai di kost teman saya jam 04.45, saya langsung menuju ke kamar teman saya di lantai II, untungnya terdapat dipan tambahan yang dapat saya pakai untuk istirahat. Saya langsung tidur lagi karena sangat ngantuk dan saya baru ke kantor nanti siang setelah istirahat makan. Jam 09.00 saya baru bangun, teman saya sudah tidak ada lagi di kamarnya berangkat kerja, juga teman kostnya yang lain. Lalu saya turun ke lantai I untuk mandi, karena kebetulan kamar mandi di lantai II lagi rusak dan masih dibetulkan.
Selesai mandi (hanya menggunakan handuk dililitkan di badan) saya keluar dari kamar mandi menuju lantai II. Pada saat mau naik tangga saya dipanggil ibu kost teman saya, “Mas, itu sudah disiapkan kopinya, silakan langsung di minum, mumpung masih hangat”, ibu kost teman saya itu umurnya kira-kira 30 tahun lebih sedikit, langsung saja saya menuju ke meja makan yang dimaksud dan duduk untuk minum kopi yang sudah disediakan. Ibu kost itu juga menemani saya di meja makan minum kopi. Sambil mijit-mijit pundaknya ibu kost bertanya.
+ “Kopinya cukup manis nggak Mas?”
-“Sudah kok bu, pas banget, tetapi ibu kok kelihatan sakit?”
+ “Iya nich pundak ibu agak sakit”,
-“Biasa dipijit nggak bu?”
+ “Iya sich, tapi pembantu ibu lagi ke pasar.”
-“Kalau mau saya bisa bantuin pijit sebentar bu supaya bisa agak baikan?”
“Boleh.”
Lalu saya pijat pundaknya sebentar, kelihatannya sich nggak terlalu banyak masalah dengan pundaknya. Dia bilang:
+ “Wah nikmat juga ya pijatan Mas ini, sebenarnya pinggang ibu juga agak keseleo sedikit”,
+ “Ibu mau dipijitin pinggangnya, tapi kalau pijit pinggang harus sambil tidur karena posisinya susah kalau sambil berdiri.”
+ “Boleh saja kalau Mas nggak keberatan kita ke kamar ibu saja ya?”
-“Yuuk.”
Sambil saya ikuti langkahnya menuju kamar dia.
Sampai di kamar langsung saja dia tidur tengkurap di tengah tempat tidur, saya jadi bingung bagaimana caranya mijit dia, rupanya dia mengerti kebingungan saya dia bilang “Mas langsung saja naik di tempat tidur dan pijitin ibu, kalau butuh body lotion itu ada di meja rias ibu.” Saya ambil body lotion yang dimaksud dan menuju ke tempat tidurnya sambil saya bilang “Bu, bajunya tolong di buka bagian atasnya supaya saya bisa pijit pinggang ibu.” Langsung dia bangun lagi dari tempat tidurnya dan melepas dasternya ternyata di balik dasternya itu sudah tidak ada apa-apa lagi alias bugil. Saya hanya bisa bengong saja melihat pemandangan yang aduhai ini, bodinya termasuk lumayan bagus, dengan payudaranya yang tidak terlalu besar dan putingnya yang tegak menantang berwarna coklat kemerahan, dan bulunya yang di potong pendek dan rapi berbentuk segitiga, dan pantatnya yang aduhai bentuknya, walaupun wajahnya tidak terlalu cantik, tetapi bodinya yang yahud bikin tegang penis saya. Sampai jakun saya naik turun melihat pemandangan tersebut. Dia tersenyum saja melihat saya bengong melihati dia.
+ “Mass, jangan bengong achh, cepet bantuin ibu.”
+ “Mas, cepet saja tuh handuk di lepas, lihat tuch yang di dalam sudah pingin nongol lihat temennya”, karena saya hanya pakai handuk yang dililitkan tentu saja penis saya yang sudah tegang berat nongol dari lilitan dan kelihatan penis saya. Melihat saya masih bengong saja, dia dekati saya sambil menarik lilitan handuk saya, begitu handuk saya lepas penis saya langsung mengacung.
+ “Mas, gede juga ya penisnya”, sambil dipijit-pijit dengan lembut dan dia jilati penis saya dan sekali-sekali memasukkan penis saya ke mulutnya sampai 1/2 nya, saya sudah nggak bisa mikir apa-apa lagi karena rasanya nikmat banget, saya sudah nggak sabar lagi saya raih payudaranya dengan dua tangan, dan saya angkat badannya yang masih jongkok ke ranjang.
Langsung saya ciumi bibirnya yang langsung tanggap dengan mengeluarkan lidahnya, saya mainkan lidahnya dengan lidah saya sambil tangan saya bergerilya memegang payudaranya, dan tangannya rupanya tidak mau kalah, karena dia juga memegang penis saya sambil di urut-urut. Lalu saya putar posisi 69, saya ciumi mulai dari bibirnya, terus turun ke payudaranya, waktu saya jilat pentilnya yang sudah keras dia juga jilat pentil saya, rasanya nikmat sekali. Terus saya turun ke pusarnya, dan pelan-pelan menyusuri kakinya yang sudah celentang, saya jilati dari pusar sampai ke pahanya dan pelan-pelan balik lagi ke bulunya yang rapi dan ke paha satunya lagi dan kembali ke vaginanya yang sudah basah.
Saya nggak mendengarkan desahannya karena dia juga melakukan yang sama untuk saya, dia jilat habis penis saya sampai ke zakar dengan sedikit di gigit-gigit, rasanya nikmat banget, lama juga saya lakukan 69 itu.
+ “Mass, shh, shh, udach acchh, nggak kuat lagi, masukin dong, achh.”
Saya langsung balik badan dan arahkan penis saya ke vaginanya yang sudah basah, bless, terasa hangat dan licin, langsung saya kocok keras-keras penis saya. Terdengar ritihannya lagi
+ “Mass, shh, shh aduhh, achh”, saya lihat mukanya makin memerah dengan sedikit mengerut di dahinya, rupanya dia menahan kenikmatan yang dialami. Kemudian dia berhenti goyang dan mendorong badan saya dan dibalik, rupanya dia ingin main di atas. Sambil goyang-goyang dia pegang payudaranya yang berayun-ayun seirama dengan goyangannya, tiba-tiba dia sorongkan payudaranya ke muka saya. + “Mass, diisep dong”, rupanya dia mau klimaks, saya hisap payudaranya sambil saya remas yang satunya, gerakan dia lebih menggila lagi sambil mendesah-desah “Sshh, scchh, aduhh, acchh”, lalu dia memeluk saya “Mass, aku keluar acchh”, saya peluk dia sambil mencium pipinya, lalu saya cabut penis saya yang basah kena cairannya, karena saya belum selesai dan dia sudah kelelahan saya sikat dia dari belakang dengan doggy style, pelan-pelan saya masukan dan keluarkan penis saya, sampai hampir keluar semua, rupanya gerakan saya yang panjang-panjang ini juga dinikmati olehnya, karena saya dengar desahannya “Shh, shh, achh, achh”, nggak lama kemudian saya juga keluar “sruut, srruut sruut,sruut”, nggak pakai tanya saya keluarkan saja di dalam habis nikmat. Setelah itu saya rebahan di ranjangnya. Kemudian mandi lagi bersamanya.
Sejak itu saya jadi senang kalau di tugaskan ke Surabaya oleh kantor. Sekarang ini saya lagi siap-siap guna nanti malam berangkat ke Surabaya lagi dan saya sudah telepon dia untuk siap-siap manuver lagi.
Selanjutnya Klik Disini
Ingin Download Game Gratis??? Klik Disini!
Inilah 15 Contoh Ide Dan Peluang Usaha Bisnis Sampingan Yang Layak Anda Coba! Klik Disini
Ingin Lebih Disayang Suami Temukan Rahasianya Disini!
Seperti biasa saya sampai di kost teman saya jam 04.45, saya langsung menuju ke kamar teman saya di lantai II, untungnya terdapat dipan tambahan yang dapat saya pakai untuk istirahat. Saya langsung tidur lagi karena sangat ngantuk dan saya baru ke kantor nanti siang setelah istirahat makan. Jam 09.00 saya baru bangun, teman saya sudah tidak ada lagi di kamarnya berangkat kerja, juga teman kostnya yang lain. Lalu saya turun ke lantai I untuk mandi, karena kebetulan kamar mandi di lantai II lagi rusak dan masih dibetulkan.
Selesai mandi (hanya menggunakan handuk dililitkan di badan) saya keluar dari kamar mandi menuju lantai II. Pada saat mau naik tangga saya dipanggil ibu kost teman saya, “Mas, itu sudah disiapkan kopinya, silakan langsung di minum, mumpung masih hangat”, ibu kost teman saya itu umurnya kira-kira 30 tahun lebih sedikit, langsung saja saya menuju ke meja makan yang dimaksud dan duduk untuk minum kopi yang sudah disediakan. Ibu kost itu juga menemani saya di meja makan minum kopi. Sambil mijit-mijit pundaknya ibu kost bertanya.
+ “Kopinya cukup manis nggak Mas?”
-“Sudah kok bu, pas banget, tetapi ibu kok kelihatan sakit?”
+ “Iya nich pundak ibu agak sakit”,
-“Biasa dipijit nggak bu?”
+ “Iya sich, tapi pembantu ibu lagi ke pasar.”
-“Kalau mau saya bisa bantuin pijit sebentar bu supaya bisa agak baikan?”
“Boleh.”
Lalu saya pijat pundaknya sebentar, kelihatannya sich nggak terlalu banyak masalah dengan pundaknya. Dia bilang:
+ “Wah nikmat juga ya pijatan Mas ini, sebenarnya pinggang ibu juga agak keseleo sedikit”,
+ “Ibu mau dipijitin pinggangnya, tapi kalau pijit pinggang harus sambil tidur karena posisinya susah kalau sambil berdiri.”
+ “Boleh saja kalau Mas nggak keberatan kita ke kamar ibu saja ya?”
-“Yuuk.”
Sambil saya ikuti langkahnya menuju kamar dia.
Sampai di kamar langsung saja dia tidur tengkurap di tengah tempat tidur, saya jadi bingung bagaimana caranya mijit dia, rupanya dia mengerti kebingungan saya dia bilang “Mas langsung saja naik di tempat tidur dan pijitin ibu, kalau butuh body lotion itu ada di meja rias ibu.” Saya ambil body lotion yang dimaksud dan menuju ke tempat tidurnya sambil saya bilang “Bu, bajunya tolong di buka bagian atasnya supaya saya bisa pijit pinggang ibu.” Langsung dia bangun lagi dari tempat tidurnya dan melepas dasternya ternyata di balik dasternya itu sudah tidak ada apa-apa lagi alias bugil. Saya hanya bisa bengong saja melihat pemandangan yang aduhai ini, bodinya termasuk lumayan bagus, dengan payudaranya yang tidak terlalu besar dan putingnya yang tegak menantang berwarna coklat kemerahan, dan bulunya yang di potong pendek dan rapi berbentuk segitiga, dan pantatnya yang aduhai bentuknya, walaupun wajahnya tidak terlalu cantik, tetapi bodinya yang yahud bikin tegang penis saya. Sampai jakun saya naik turun melihat pemandangan tersebut. Dia tersenyum saja melihat saya bengong melihati dia.
+ “Mass, jangan bengong achh, cepet bantuin ibu.”
+ “Mas, cepet saja tuh handuk di lepas, lihat tuch yang di dalam sudah pingin nongol lihat temennya”, karena saya hanya pakai handuk yang dililitkan tentu saja penis saya yang sudah tegang berat nongol dari lilitan dan kelihatan penis saya. Melihat saya masih bengong saja, dia dekati saya sambil menarik lilitan handuk saya, begitu handuk saya lepas penis saya langsung mengacung.
+ “Mas, gede juga ya penisnya”, sambil dipijit-pijit dengan lembut dan dia jilati penis saya dan sekali-sekali memasukkan penis saya ke mulutnya sampai 1/2 nya, saya sudah nggak bisa mikir apa-apa lagi karena rasanya nikmat banget, saya sudah nggak sabar lagi saya raih payudaranya dengan dua tangan, dan saya angkat badannya yang masih jongkok ke ranjang.
Langsung saya ciumi bibirnya yang langsung tanggap dengan mengeluarkan lidahnya, saya mainkan lidahnya dengan lidah saya sambil tangan saya bergerilya memegang payudaranya, dan tangannya rupanya tidak mau kalah, karena dia juga memegang penis saya sambil di urut-urut. Lalu saya putar posisi 69, saya ciumi mulai dari bibirnya, terus turun ke payudaranya, waktu saya jilat pentilnya yang sudah keras dia juga jilat pentil saya, rasanya nikmat sekali. Terus saya turun ke pusarnya, dan pelan-pelan menyusuri kakinya yang sudah celentang, saya jilati dari pusar sampai ke pahanya dan pelan-pelan balik lagi ke bulunya yang rapi dan ke paha satunya lagi dan kembali ke vaginanya yang sudah basah.
Saya nggak mendengarkan desahannya karena dia juga melakukan yang sama untuk saya, dia jilat habis penis saya sampai ke zakar dengan sedikit di gigit-gigit, rasanya nikmat banget, lama juga saya lakukan 69 itu.
+ “Mass, shh, shh, udach acchh, nggak kuat lagi, masukin dong, achh.”
Saya langsung balik badan dan arahkan penis saya ke vaginanya yang sudah basah, bless, terasa hangat dan licin, langsung saya kocok keras-keras penis saya. Terdengar ritihannya lagi
+ “Mass, shh, shh aduhh, achh”, saya lihat mukanya makin memerah dengan sedikit mengerut di dahinya, rupanya dia menahan kenikmatan yang dialami. Kemudian dia berhenti goyang dan mendorong badan saya dan dibalik, rupanya dia ingin main di atas. Sambil goyang-goyang dia pegang payudaranya yang berayun-ayun seirama dengan goyangannya, tiba-tiba dia sorongkan payudaranya ke muka saya. + “Mass, diisep dong”, rupanya dia mau klimaks, saya hisap payudaranya sambil saya remas yang satunya, gerakan dia lebih menggila lagi sambil mendesah-desah “Sshh, scchh, aduhh, acchh”, lalu dia memeluk saya “Mass, aku keluar acchh”, saya peluk dia sambil mencium pipinya, lalu saya cabut penis saya yang basah kena cairannya, karena saya belum selesai dan dia sudah kelelahan saya sikat dia dari belakang dengan doggy style, pelan-pelan saya masukan dan keluarkan penis saya, sampai hampir keluar semua, rupanya gerakan saya yang panjang-panjang ini juga dinikmati olehnya, karena saya dengar desahannya “Shh, shh, achh, achh”, nggak lama kemudian saya juga keluar “sruut, srruut sruut,sruut”, nggak pakai tanya saya keluarkan saja di dalam habis nikmat. Setelah itu saya rebahan di ranjangnya. Kemudian mandi lagi bersamanya.
Sejak itu saya jadi senang kalau di tugaskan ke Surabaya oleh kantor. Sekarang ini saya lagi siap-siap guna nanti malam berangkat ke Surabaya lagi dan saya sudah telepon dia untuk siap-siap manuver lagi.
Selanjutnya Klik Disini
Ingin Download Game Gratis??? Klik Disini!
Inilah 15 Contoh Ide Dan Peluang Usaha Bisnis Sampingan Yang Layak Anda Coba! Klik Disini
Ingin Lebih Disayang Suami Temukan Rahasianya Disini!
July 9, 2014 Salon Plus Plus
Cerita Seks Dewasa – Salon Plus – Plus | Pada hari Sabtu yang telah kami sepakati dengan teman dia, dan kami janjian ketemu di salon itu jam 13:00. Aku pun meluncur ke salon itu untuk potong rambut, sejenak aku melirik jam tangan, terlihat jam satu kurang beberapa menit saja dan kuputuskan untuk masuk. Seperti halnya salon-salon biasa, suasana salon ini normal tidak ada yang luar biasa dari tata ruangnya serta kegiatannya. Pada pertama kali aku masuk, aku langsung menuju ke tempat meja reception dan di sana aku mengatakan niat untuk potong rambut. Dikatakan oleh wanita cantik yang duduk di balik meja reception agar aku menunggu sebentar sebab sedang sibuk semua. Sambil menunggu, aku mencoba untuk melihat-lihat sekitar siapa tahu ada temanku, tapi tidak terlihat ada temanku di antara semua orang tersebut. Mungkin dia belum datang, pikirku. Kuakui bahwa hampir semua wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik dan putih dengan postur tubuh yang proporsional dan aduhai. Kalau boleh memperkirakan umur mereka, mereka berumur sekitar 20-30 tahun. Aku jadi teringat dengan omongan temanku, Hanni, bahwa mereka bisa diajak kencan. Namun aku sendiri masih ragu sebab salon ini benar-benar seperti salon pada umumnya.
Setelah beberapa menit menunggu, aku ditegur oleh reception bahwa aku sudah dapat potong rambut sambil menunjuk ke salah satu tempat yang kosong. Aku pun menuju ke arah yang ditentukan. Beberapa detik kemudian seorang wanita muda nan cantik menugur sambil memegang rambutku.
“Mas, rambutnya mau dimodel apa?” katanya sambil melihatku lewat cermin dan tetap memegang rambutku yang sudah agak panjang.
“Mmm… dirapi’in aja Mbak!” kataku pendek.
Lalu seperti halnya di tempat cukur rambut pada umumnya, aku pun diberi penutup pada seluruh tubuhku untuk menghindari potongan-potongan rambut. Beberapa menit pertama begitu kaku dan dingin. Aku yang diam saja dan dia sibuk mulai motong rambutku. Sangat tidak enak rasanya dan aku mencoba untuk mencairkan suasana.
“Mbak… udah lama kerja di sini?” tanyaku.
“Kira-kira sudah enam bulan, Mas… ngomong-ngomong situ baru sekali ya potong di sini?” sambungnya sambil tetap memotong rambut.
“Iya… kemarenan saya lewat jalan ini, terus kok ada salon, ya udah dech, saya potong di sini. Ini juga janjian sama temen, tapi mana ya kok belum datang?” jawabku sedikit berbohong.
“Ooo..” jawabnya singkat dan berkesan cuek.
“Hei…” terdengar suara temanku sambil menepuk pundak.
“Eh… elo baru dateng?” tanyaku.
“Iya nih… tadi di bawah jembatan macet, mmm… gue potong dulu yach..” jawabnya sambil berlalu.
Ngobrol punya ngobrol, akhirnya kami dekat, dan belakangan aku tahu Stella namanya, 22 tahun, dia kost di daerah situ juga, dia orang Manado, dia enam bersaudara dan dia anak ketiga. Kami pun sepakat untuk janjian ketemu di luar pada hari Senin. Untuk pembaca ketahui setiap hari Senin, salon ini tutup. Setelah aku selesai, sambil memberikan tips sekedarnya, aku menanyakan apakah ia mau aku ajak makan. Dia menyanggupi dan ia menulis pada selembar secarik kertas kecil nomor teleponnya. Sambil menunggu Hanni, aku ngobrol dengan Stella, aku sempat diperkenalkan oleh beberapa temannya yang bernama Susi, Icha dan Yana. Ketiganya cantik-cantik tapi Stella tidak kalah cantik dengan mereka baik itu parasnya juga tubuhnya. Susi, ia berambut agak panjang dan pada beberapa bagian rambutnya dicat kuning. Icha, ia agak pendek, tatapannya agak misterius, dadanya sebesar Stella namun karena postur tubuhnya yang agak pendek sehingga payudaranya membuat ngiler semua mata laki-laki untuk menikmatinya. Sedangkan Yana, ia tampak sangat merawat tubuhnya, ia begitu mempesona, lingkar pinggangnya yang sangat ideal dengan tinggi badannya, pantatnya dan dadanya-pun sangat proporsional.
Akhirnya kami ketemu pada hari Senin dan di tempat yang sudah disepakati. Setelah makan siang, kami nonton bioskop, filmnya Jennifer Lopez, The Cell. Wah, cakep sekali ini orang, batinku mengagumi kecantikan Stella yang waktu itu mengenakan kaos ketat berwarna biru muda ditambah dengan rompi yang dikancingkan dan dipadu dengan celana jeans ketat serta sandal yang tebal. Kami serius mengikuti alur cerita film itu, hingga akhirnya semua penonton dikagetkan oleh suatu adegan. Stella tampak kaget, terlihat dari bergetarnya tubuh dia. Entah ada setan apa, secara reflek aku memegang tangan kanannya. Lama sekali aku memegang tangannya dengan sesekali meremasnya dan ia diam saja.
Singkat cerita, aku mengantarkan dia pulang ke kostnya, di tengah jalan Stella memohon kepadaku untuk tidak langsung pulang tapi putar-putar dulu. Kukabulkan permintaannya karena aku sendiri sedang bebas, dan kuputuskan untuk naik tol dan putar-putar kota Jakarta. Sambil menikmati musik, kami saling berdiam diri, hingga akhirnya Stella mengatakan,
“Mmm… Will, aku mau ngomong sesuatu sama kamu, memang semua ini terlalu cepat, Will… aku suka sama kamu…” katanya pelan tapi pasti.
Seperti disambar petir mendengar kata-katanya, dan secara reflek aku menengok ke kiri melihat dia, tampaknya dia serius dengan apa yang barusan ia katakan. Dia menatap tajam.
“Apa kamu sudah yakin dengan omonganmu yang barusan, Tel?” tanyaku sambil kembali konsentrasi ke jalan.
“Aku nggak tau kenapa bahwa aku merasa kamu nggak kayak laki-laki yang pernah aku kenal, kamu baik, dan kayaknya perhatian and care. Aku nggak mau kalo setelah aku pulang ini, kita nggak bisa ketemu lagi, Will. Aku nggak mau kehilangan kamu,” jawabnya panjang lebar.
“Mmm… kalo aku boleh jujur sich, aku juga suka sama kamu, Tel… tapi kamu mau khan kalo kita nggak pacaran dulu?” tegasku.
“Ok, kalo itu mau kamu, mmm… boleh nggak aku ’sun’ kamu, bukti bahwa aku nggak main-main sama omonganku yang barusan?” tanyanya.
Wah rasanya seperti mau mati, jantungku mau copot, nafas jadi sesak. Edan ini anak, seperti benar-benar! Sekali lagi, aku menengok ke kiri melihat wajahnya yang bulat dengan bola mata yang berwarna coklat, dia menatapku tajam dan serius sekali.
“Sekarang?” tanyaku sambil menatap matanya, dan dia menganguk pelan.
“OK, kamu boleh ’sun’ aku,” jawabku sambil kembali ke jalanan.
Beberapa detik kemudian dia beranjak dari tempat duduknya dan mengambil posisi untuk memberi sebuah “sun” di pipi kiriku. Diberilah sebuah ciuman di pipi kiriku sambil memeluk. Lama sekali ia mencium dan ditempelkannya payudaranya di lengan kiriku. Ooh, empuk sekali, mantap!Payudaranya yang cukup menantang itu sedang menekan lengan kiriku. Edan, enak sekali, aku jadi terangsang nih. Secara otomatis batang kemaluanku pun mengeras. Dengan pelan sekali, Stella berbisik, “Will, aku suka sama kamu,” dan ia kembali mencium pipiku dan tetap menekan payudaranya pada lengan kiriku. Konsentrasiku buyar, sepertinya aku benar-benar sudah terangsang dengan perlakuan Stella, dan beberapa kendaraan yang melaluiku melihat ke arahku menembus kaca filmku yang hanya 50%. “Kamu terangsang ya, Will?” tanyanya pelan dan agak lirih. Aku tidak menjawab. Tangan kirinya mulai mengelus-elus badanku dan mengarah ke bawah. Aku sudah benar-benar terangsang. Sekali lagi Stella berbisik, “Will, aku tau kamu terangsang, boleh nggak aku lihat punyamu? punya kamu besar yach!” aku mengangguk. Dibukalah celana panjangku dengan tangan kirinya, seperti ia agak kesulitan pada saat ingin membuka ikat pinggangku sebab dia hanya menggunakan satu tangan. Aku bantu dia membuka ikat pinggang setelah itu aku kembali memegang setir mobil.
Dielus-elus batang kemaluanku yang sudah keras dari luar. Tidak lama kemudian ditelusupkan telapak kirinya ke dalam dan digenggamlah kemaluanku. “Ooh…” desahku pelan. Sedikit demi sedikit wajahnya bergerak. Pertama, ia cium bibirku dari sebelah kiri lalu turun ke bawah. Ia cium leherku, dan ia sempat berhenti di bagian dadaku, mungkin ia menikmati aroma parfum BULGARI-ku. Ia makin turun dan turun ke bawah. Beberapa kali Stella melakukan gerakan mengocok kemaluanku. Pertama-tama dijilatinya pangkal batang kemaluanku lalu merambat naik ke atas. Ujung lidahnya kini berada pada bagian biji kejantananku. Salah satu tangannya menyelinap di antara belahan pantatku, menyentuh anusku, dan merabanya. Stella melanjutkan perjalanan lidahnya, naik semakin ke atas, perlahan-lahan. Setiap gerakan nyaris dalam beberapa detik, teramat perlahan. Melewati bagian tengah, naik lagi. Ke bagian leher batangku. Kedua tanganku tak kusadari sudah mencengkeram setir mobil. Ujung lidahnya naik lebih ke atas lagi. Pelan-pelan setiap jilatannya kurasakan bagaikan kenikmatan yang tak pernah usai, begitu nikmat, begitu perlahan. Setiap kali kutundukkan wajahku melihat apa yang dilakukannya setiap kali itu pula kulihat Stella masih tetap menjilati kemaluanku dengan penuh nafsu.
Sesaat Stella kulihat melepaskan tangannya dari kemaluanku, ia menyibakkan rambutnya ke samping tiga jarinya kembali menarik bagian bawah batang kemaluanku dengan sedikit memiringkan kepalanya. Stella kemudian mulai menurunkan wajahnya mendekati kepala kejantananku. Ia mulai merekahkan kedua bibirnya, dengan berhati-hati ia memasukkan kepala kemaluanku ke dalam mulutnya tanpa tersentuh sedikitpun oleh giginya. Kemudian bergerak perlahan-lahan semakin jauh hingga di bagian tengah batang kemaluanku. Saat itulah kurasakan kepala kejantananku menyentuh bagian lidahnya. Tubuhku bergetar sesaat dan terdengar suara khas dari mulut Stella. Kedua bibirnya sesaat kemudian merapat. Kurasakan kehangatan yang luar biasa nikmatnya mengguyur sekujur tubuhku. Perlahan-lahan kemudian kepala Stella mulai naik. Bersamaan dengan itu pula kurasakan tangannya menarik turun bagian bawah batang tubuh kejantananku hingga ketika bibir dan lidahnya mencapai di bagian kepala, kurasakan bagian kepala itu semakin sensitif. Begitu sensitifnya hingga bisa kurasakan kenikmatan hisapan dan jilatan Stella begitu merasuk dan menggelitik seluruh urat-urat syaraf yang ada di sana. Kuraba punggungnya dengan tangan kiriku, kuelus dengan lembut lalu mengarah ke bawah. Kudapatkan payudara sebelah kanan. Kubuka telapak tanganku mengikuti bentuk payudaranya yang bulat. Kuremas dengan lembut. Kubuka satu persatu kancing rompinya, dan kembali aku membuka tepak tangan mengikuti bentuk payudaranya. Sambil tetap mengulum, tangan kanannya bergerak menyentuh tanganku, ia tarik baju ketatnya dari selipan celana panjangnya. Dipegangnya tanganku dan diarahkannya ke dalam. Di balik baju ketatnya, aku meremas-remas payudaranya yang masih terbungkus BH. Kuremas satu persatu payudaranya sambil mendesah menikmati kuluman pada kemaluanku.
Kuremas agak kuat dan Stella pun berhenti mengulum sekian detik lamanya. Kuelus-elus kulit dadanya yang agak menyembul dari BH-nya dengan sesekali menyelipkan salah satu jariku di antara payudaranya yang kenyal. “Agh…” desahku menikmati kuluman Stella yang makin cepat. Aku turunkan BH-nya yang menutupi payudara sebelah kanan, aku dapat meraih putingnya yang sudah mengeras. Kupilin dengan lembut. “Ooh… esst…” desahnya melepas kuluman dan terdengar suara akibat melepaskan bibirnya dari kemaluanku. Menjilat, menghisap, naik turun. Ia begitu menikmatinya. Begitu seterusnya berulang-ulang. Aku tak mampu lagi melihat ke bawah. Tubuhku semakin lama semakin melengkung ke belakang kepalaku sudah terdongak ke atas. Kupejamkan mataku. Stella begitu luar biasa melakukannya. Tak sekalipun kurasakan giginya menyentuh kulit kejantananku. Gila, belum pernah aku dihisap seperti ini, pikirku. Pikiranku sudah melayang-layang jauh entah ke mana. Tak kusadari lagi sekelilingku oleh gelombang kenikmatan yang mendera seluruh urat syaraf di tubuhku yang semakin tinggi. Aku berhenti sejenak meraba payudaranya. Kutengok ke bawah, tangan kanannya menggenggam dengan erat persis di bagian leher batang kemaluanku, dan ia terlihat tersenyum kepadaku. “Kamu luar biasa, Tel,” bisikku sambil menggeleng-gelengkan kepala terkagum-kagum oleh kehebatannya. Stella tersenyum manis dan berkesan manja. “Eh, bisa keluar aku kalo kamu kayak gini terus,” bisikku lagi merasakan genggaman tangannya yang tak kunjung mengendur pada kemaluanku. Stella tersenyum. “Kalo kamu udah nggak pengen keluar, keluarin aja, nggak usah ditahan-tahan,” jawabnya dan setelah itu menjulurkan lidahnya keluar dan mengenai ujung batang kemaluanku. Rupanya ia mengerti aku sedang berjuang untuk menahan ejakulasiku.
“Aaghhh…” desahku agak keras menahan rasa ngilu. Bukan kepalang nikmat yang kurasakan, tubuhnya bergerak tidak karuan, seiring dengan gerakan kepalanya yang naik turun, kedua tangannya tak henti-henti meraba dadaku, terkadang ia memilin kedua puting susuku dengan jarinya, terkadang ia melepaskan kuluman untuk mengambil nafas sejenak lalu melanjutkannya lagi. Semakin lama gerakannya makin cepat. Aku sudah berusaha semaksimal untuk menahan ejakulasi. Kualihkan perhatianku dari payudaranya. Aku meraba ke arah bawah. Kubuka kancing celananya. Agak lama kucoba membuka dan akhirnya terlepas juga. Pelan-pelan kuselipkan tangan kiriku di balik celana dalamnya. Aku dapat rasakan rambut kemaluannya tipis. Mungkin dipelihara, pikirku dalam hati. Kuteruskan agak ke bawah. Stella mengubah posisinya. Tadinya ia yang hanya bersangga pada satu sisi pantatnya saja, sekarang ia renggangkan kedua kakinya. Dengan mudah aku dapat menyentuh kemaluannya. Beberapa saat telunjukku bermain-main di bagian atas kemaluannya. Aku naik-turunkan jari telunjukku. Ugh, nikmat sekali nih rasanya, pikirku. Sesekali kumasukkan telunjukku ke dalam lubang kemaluannya. Aku jelajahi setiap milimeter ruangan di dalam kemaluan Stella. Aku temukan sebuah kelentit di dalamnya. Kumainkan klitoris itu dengan telunjukku. Ugh, pegal juga rasanya tangan kiriku. Sejenak kukeluarkan jariku dari dalam. Lalu aku menikmati setiap kuluman Stella. Rasanya sudah beberapa tetes spermaku keluar. Aku benar-benar dibuat mabuk kepayang olehnya.
Kembali kumasukkan jariku, kali ini dua jari, jari telunjuk dan jari tengahku. Pada saat aku memasukkan kedua jariku, Stella tampak melengkuh dan mendesah pelan. Semakin lama semakin cepat aku mengeluar-masukkan kedua jariku di lubang kemaluannya dan Stella beberapa menghentikan kuluman pada batang kemaluanku sambil tetap memegang batang kemaluanku. Entah sudah berapa orang yang melihat kegiatan kami terutama para supir atau kenek truk yang kami lewati, namun aku tidak peduli. Kenikmatan yang kurasakan saat itu benar-benar membiusku sehingga aku sudah melupakan segala sesuatu. Kembali Stella menjilat, menghisap dan mengulum batang kemaluanku dan entah sudah berapa lama kami melakukan ini. Kutundukkan kepalaku untuk melihat yang sedang dikerjakan Stella pada kemaluanku. Kali ini Stella melakukan dengan penuh kelembutan, ia julurkan lidahnya hingga mengenai ujung kepala kemaluanku lagi. Ia memutar-mutarkan lidahnya tepat di ujung lubang kemaluanku. Sungguh dashyat kenikmatan yang kurasakan. Beberapa kali tubuhku bergetar namun ia tetap pada sikapnya. Sesekali ia masukkan semua batang kemaluanku di dalam mulutnya dan ia mainkan lidahnya di dalam. “Ooh.. Tel… enakk…” desahku sambil melepaskan tangan kiriku dari lubang kemaluannya. Kupegang kepalanya mengikuti gerakan naik turun.
“Stella, aku sudah nggak tahannn…” kataku agak lirih menahan ejakulasi. Namun gerakan Stella makin cepat dan beberapa kali ia buka matanya namun tetap mengulum dan terdengar suara-suara dari dalam mulutnya. “Aaaagghhh…” desahku keras diiringi dengan keluarnya sperma dari dalam batang kemaluanku di dalam mulutnya. Keadaan mobil kami saat itu sedikit tersentak oleh pijakan kaki kananku. Aku menikmati setiap sperma yang keluar dari dalam kemaluanku hingga akhirnya habis. Stella tetap menjilati kemaluanku dengan lidahnya. Dapat kurasakan lidahnya menyapu seluruh bagian kepala kemaluanku. Ugh, nikmat sekali rasanya. Setelah membersihkan seluruh spermaku dengan lidahnya, Stella bergerak ke atas. Kulihat dia, tampak ada beberapa spermaku menempel di sebelah kanan bibirnya dan pipi kirinya. Aku mulai bergerak memperbaiki posisi dudukku, perlahan-lahan. Sambil tetap digenggamnya batang kemaluanku yang sudah lemas, Stella beranjak ke atas melumat bibirku, masih terasa spermaku. Sekian detik kami bercumbu dan aku memejamkan mata. Akhirnya ia merapikan posisinya, ia duduk dan merapikan pakaiannya. Aku pun merapikan pakaianku sekedarnya. Aku kenakan celana panjangku namun tidak kumasukkan kemejaku.
Beberapa hari setelah itu, aku main ke kost Stella dan pada saat itu pula kami mengikat tali kasih. Awal bulan Maret lalu Stella kembali dari Manado setelah 2 minggu ia berada di sana dan ia tidak kembali lagi bekerja di salon itu. Sekarang kami hidup bersama di sebuah tempat di daerah Grogol, sekarang ia diterima sebagai operator di salah satu perusahaan penyedia jasa komunikasi handphone. Sedangkan aku tetap sebagai animator yang bekerja di sebuah perusahaan di daerah Kedoya tapi aku harus meninggalkan kostku. Setelah kami hidup seatap, Stella mengakui padaku bahwa selama enam bulan ia bekerja di salon itu, ia pernah melayani pelanggannya dan ia mengatakan bahwa semua pekerja yang bekerja di salon itu juga pekerja seks. Stella tidak mengetahui bagaimana asal mulanya. Stella sendiri tidak tahu apakah salon merupakan sebuah kedok atau seks adalah sebuah tambahan. Dia mengatakan bahwa untuk mengajak keluar salah satu karyawati di situ, seseorang harus membayar di muka sebesar Rp 500.000. Rasanya Jakarta hanya milik kami berdua, tiap malam setelah mandi sepulang dari kerja atau setelah makan malam, kami melakukan hubungan seks. Entah sampai kapan semua ini akan berakhir dan entah kapan kami akan resmi menikah.
Kami sungguh menikmati setiap hari yang akan kami lalui dan telah kami lalui bersama. Aku sungguh tidak peduli dengan asal-usulnya pekerjaan Stella sebab makin hari aku makin terbius oleh kenikmatan seks dan mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku pada dia.
July 9, 2014 Ngentot Ibu Mertuaku Yang Molek dan Menggairahkan
Cerita Ngentot Ibu Mertuaku Yang Molek dan Menggairahkan | Halo rekan – rekan pembaca setia blog cerita seks dewasa| Kenalkan,
aku Panji Anugerah (nama samaran). Seorang pria berusia 37 tahun,
menikah, dengan seorang wanita yang sangat cantik dan molek. Aku
dikaruniai Tuhan 2 orang anak yang lucu-lucu. Rumah tanggaku bahagia dan
makmur, walapun kami tidak hidup berlimpah materi.
Boleh dibilang sejak SMA aku adalah pria idaman wanita. Bukan karena fisikku yang atletis ini saja, tapi juga karena kemampuanku yang hebat (tanpa bermaksud sombong) dalam bidang olahraga (basket dan voli, serta bulu tangkis), seni (aku mahir piano dan seruling) dan juga pelajaran (aku menduduki peringkat ketiga sebagai pelajar terbaik di SMAku). Bedanya waktu di SMA dahulu, aku tidak terlalu tertarik dengan hal-hal seperti seks dan wanita, karena saat itu konsenterasiku lebih terfokus pada masalah akademisku.
Bakat playboyku mulai muncul setelah aku menjadi seorang kepala rumah tangga. Aku mulai menyadari daya tarikku sebagai seorang pria normal dan seorang pejantan tangguh. Sejak diangkat sebagai kabag bagian pemasaran inilah, pikiran-pikiran kotor mulai singgah di otakku. Apalagi aku juga hobi menonton film-film biru.
Wanita lain yang sempat hadir dihatiku adalah Maya. Dia adalah rekan kerjaku, sesama pegawai tapi dari jurusan berbeda, Accounting. Dia berasal dari Surakarta, tinggal di Bandung sudah lama. Kami sempat menjalin hubungan gelap setahun setelah aku menikah dengan Lilis, istriku. Hubungan kami tidak sampai melakukan hal-hal yang menjurus kepada aktivitas seksual. Hubungan kami hanya berlangsung selama 6 bulan, karena dia pindah ke lain kota dan dinikahkan dengan orang tuanya dengan pria pilihan mereka. Dasar nasib!!! Niatku berpoligami hancur sudah. Padahal aku sudah berniat menjadikannya istri keduaku, walau istri pertamaku suka atau tidak. Karena frustasi, untuk beberapa bulan hidupku terasa hampa. Untungnya sikapku ini tidak bertahan lama, karena di tahun yang sama aku berkenalan dengan seorang teman yang mengajariku gaya hidup sehat, bodybuilding.
Saat itu, sekitar tahun 1998, yang namanya olahraga fitness, bukanlah suatu trend seperti sekarang. Peminatnya masih sedikit. Gym-gympun masih jarang. Sejujurnya aku malas berbodybuilding seperti yang dilakukan temanku itu. Apalagi saat itu sedang panas-panasnya isu politik dan kerusuhan sosial. Belum lagi adanya krismon yang benar-benar merusak perekonomian Indonesia. Untungnya perusahaan tempatku bekerja cukup kuat bertahan badai akibat krismon, hingga aku tidak turut diPHK. Namun temanku yang sangat baik itu terus memotivasiku, hingga tak sampai 3 bulan, aku yang tadinya hanya seorang pria berpostur biasa-biasa saja-walaupun aku bertubuh atletis, menjadi seorang atlet bodybuilding baru yang cukup berprestasi di kejuaraan-kejuaraan daerah maupun nasional. Hebatnya lagi kantorku dan seluruh keluargaku ikut mendukung semua aktivitasku itu. Kata mereka ”kantor kita punya Ade Rai baru, hingga kita tidak perlu satpam atau bodyguard baru” suatu anekdot yang sudah menjadi santapanku berhari-hari.
Semakin berlalunya waktu, aktivitas bodybuilderku kukurangi. Apalagi aku sudah diangkat menjadi kabag pemasaran sekarang, di mana keuntungan mulai berpihak pada perusahaan tempatku bekerja. Aku mulai bertambah sibuk sekarang. Namun untuk menjaga fisikku agar tetap bugar dan prima, aku tetap rutin basket, voli, dan bersepeda. Hanya 2 kali seminggu aku pergi ke tempat fitness. Hasilnya tubuhku tetap kelihatan atletis dan berotot, namun tidak sebagus ketika aku menjadi atlet bodybuilding dadakan.
Sewaktu aku menjadi atlet bodybuilding, banyak wanita melirikku. Beberapa di antaranya mengajakku berkencan. Tapi karena saat itu aku sedang asyik menekuni olahraga ini, tanggapan dan godaan mereka tidak kutanggapi. Salah satu yang suka menggodaku adalah Mia. Dia adalah puteri tetangga mertuaku. Baru saja lulus SMA, dan dia akan melanjutkannya ke sebuah PTn terkenal di kota Bandung. Gadis itu suka menggoda di setiap mimpiku dan bayangannya selalu menghiasi pikiranku saat aku menyetubuhi istriku. Kisahku dengan Mia akan kuceritakan lain waktu.
Seperti biasanya, aku bangun pagi. Pagi itu aku bangun pukul 04.30 pagi. Setelah cuci muka, aku mulai berganti pakaian. Aku akan melakukan olahraga pagi. Udara pagi yang sehat memang selalu memotivasiku untuk jogging keliling kompleks perumahanku. Dengan cuek aku memakai baju olahraga yang cukup ketat dan pas sekali ukurannya di tubuh machoku ini. Kemudian aku mengenakan celana boxer yang juga ikut mencetak pantatku yang seperti dipahat ini. Aku sengaja bersikap demikian demi mewujudkan impianku, menggoda Mia dengan keindahan tubuhku. Menurut kabar, dia juga suka jogging. Niatku bersenang-senang dengan Mia memang sudah lama kupendam. Namun selama ini gadis itu selalu membuatku gemas dan penasaran. Dia seperti layangan yang diterbangkan angin, didekati menjauh, dijauhi mendekat.
Tak berapa lama jogging, tubuhku pun sudah mulai keringatan. Peluh yang membasahi kaus olahragaku, membuat tubuh kokoh ini tercetak dengan jelas. Aku membayangkan Mia akan terangsang melihatku. Tetapi sialnya, pagi itu tidak ada tanda-tanda Mia sedang berjogging. Tidak kelihatan pula tetanggaku lainnya yang biasa berjogging bersama. Padahal aku sudah berjogging sekitar 30 menit. Saat itu aku baru sadar, aku bangun terlalu pagi. Padahal biasanya aku jogging jam 06.00 ke atas. Dengan perasaan kecewa aku balik ke rumah mertuaku. Dari depan rumah itu tampak sepi. Aku maklum, penghuninya masih tertidur lelap. Tadi pun saat aku bangun, tidak terdengar komentar istriku karena dia sedang terlelap tidur setelah semalaman dia menemani anakku bermain playstation. Saat aku berjalan ke arah dapur untuk minum, aku melihat ibu mertuaku yang seksi itu sedang mandi. Tampaknya dia sudah bangun ketika aku berjogging tadi.
Kamar mandi di rumah mertuaku memang bersebelah-sebelahan dengan dapurnya. Setiap kali anda ingin minum, anda harus melewati kamar mandi itu. Seperti disengaja, pintu kamar mandi itu dibiarkan sedikit terbuka, hingga aku bisa melihat bagian belakang tubuh molek mertuaku yang menggairahkan itu dengan jelas. Mertuaku walaupun usianya sudah kepala 4, tapi masih kelihatan seksi dan molek, karena dia sangat rajin merawat tubuhnya. Dia rajin senam, aerobik, body language, minum jamu, ikut diet sehat, sehingga tak heran tubuhnya tidak kalah dengan tubuh wanita muda usia 30-an.
Melihat pemandangan syur itu, kontan batangku mengeras. Batang besar, panjang, dan keras itu ingin merasakan lubang hangat yang nikmat, basah, dan lembab. Batang itu juga ingin diremas-remas, dikulum, dan memuncratkan pelurunya di lubang yang lebih sempit lagi. Sambil meremas-remas batangku yang sudah mulai tegak sempurna ini, kuperhatikan terus aktivitas mandi mertuaku itu. Akhirnya timbul niatku untuk menggaulinya. Setelah menimbang-nimbang untung atau ruginya, aku pun memutuskan nekat untuk ikut bergabung bersama ibu mertuaku, mandi bersama. Kupeluk dia dari belakang, sembari tanganku menggerayang liar di tubuh mulusnya. Meraba mulai dari leher sampai kemaluannya. Awalnya ibu mertuaku kaget, tetapi setelah tahu aku yang masuk, wajah cantiknya langsung tersenyum nakal.
”Panji, nakal kamu” katanya sambil balas memelukku. Dia berbalik, langsung mencium mulutku. Tak lama kami sudah berpagut, saling cium, raba, dan remas tubuh masing-masing. Dengan tergesa kubuka bajuku dibantu mertuaku hingga aku sudah bertelanjang bulat. Batangku pun mengacung tegang, besar, dan gagah.
Kami pun melakukan pemanasan sekitar 10 menit dengan permainan oral yang nikmat di batangku, sebelum kemaluannya kutusuk dengan batangku. Permainan birahi itu berlangsung seru. Aku menyetubuhinya dalam posisi doggy style. Aku merabai payudaranya yang kencang itu, meremas-remasnya, mempermainkan putingnya yang sudah mengeras. 30 menit berlalu, ibu mertuaku sudah sampai pada puncaknya sebanyak 2 kali. 1 kali dalam posisi doggy, 1 kali lagi dalam posisi berhadap-hadapan di dinding kamar mandi. Namun sayangnya, batangku masih saja mengeras. Aku panik karenanya. Aku khawatir jika batangku ini masih saja bangun sementara hari sudah mulai pagi. Aku khawatir kami akan dipergoki istriku. Rupanya mertuaku mengerti kepanikanku itu. Dia kembali mengoral batangku yang masih bugar dan perkasa ini, lalu dia berbisik mesra,
”Jangan khawatir panji sayang, waktunya masih lama” katanya nakal.
Aku bingung mendengar ucapannya, tapi kubiarkan aktivitasnya itu sambil terus mendesah-desah nikmat. Tiba-tiba ibu mertuaku menghentikan perbuatannya itu. Dia langsung berdiri. Melihat itu, aku pun protes,
”Lho, bu, aku khan belum keluar?” suaraku parau, penuh birahi.
”Sabar sayang, kita lanjut di kamarku saja yuk” katanya mesra.
Aku pun tambah bingung. ”Tapi khan ada bapak?” suaraku masih saja parau, karena birahi.
”Tenang saja, bapakmu itu sudah pergi tak lama setelah kamu jogging tadi, dia ada tugas ke Jawa” sahut ibu mertuaku sambil mengemasi pakaian olahragaku yang tercecer di kamar mandi dan kemudian menggandengku ke arah kamarnya. Begitu sampai di kamarnya, aku disuruhnya telentang di ranjang, sementara dia mengelap sisa-sisa air, keringat, dan sabun di tubuhnya dengan handuk kering yang sudah ada di kamarnya. Lalu dia melakukan hal yang sama padaku. Setelah itu dia langsung saja mengambil posisi 69, mulai mengoral batangku kembali. Tak lama nafsuku pun bangkit kembali. Kali ini aku bertekad akan membuat mertuaku keluar sampai tiga kali. Aku memang khawatir hubunganku di pagi ini akan ketahuan istriku, tapi persetanlah…que sera-sera. Apapun yang akan terjadi terjadilah.
Aku pun balik menyerang ibu mertuaku. Mulut dan lidahku dengan ganas mempermainkan miliknya. Tanganku juga ikut aktif merabai, meremasi bibir kemaluan dan menusuki lubang anal ibu mertuaku. Kelentitnya yang sudah membengkak karena rangsangan seksual kujilati, dan keremasi dengan gemas. Kumainkan pula apa yang ada di sekitar daerah kemaluannya. Gabungan remasan jari, kobokan tangan di kemaluannya, dan serangan lidahku berhasil membuat mertuaku keluar lagi untuk yang ketiga kalinya. ”Aaaaahhhh…. panji sayang ….” jerit nikmat ibu mertuaku. Cairan birahi ibu mertua keluar deras dari lubang vaginanya. Langsung saja kuhisap dan kutelan habis hingga tidak ada yang tersisa.
Akupun tersenyum, lalu aku merubah posisiku. Tanpa memberikan kesempatan ibu mertuaku untuk beristirahat, kuarahkan batangku yang masih bugar dan perkasa ini ke arah vaginanya, lalu kusetubuhi dia dalam posisi misionaris. Kurasakan batangku menembus liang vagina seorang wanita kepala 4 yang sudah beranak tiga, tapi masih terasa kekenyalan dan kekesatannya. Tampaknya program jamu khusus organ tubuh wanita yang dia minum berhasil dengan baik. Miliknya masih terasa enak dan nikmat menggesek batangku saat keluar masuk.
Sambil menyetubuhi ibu mertuaku, aku mempermainkan buah dadanya yang besar dan kenyal itu, dengan mulut dan tanganku. Kuraba-raba, kuremas-remas, kujilat, kugigit, sampai payudara itu kemerah-merahan. Puas bermain payudara tanganku mempermainkan kelentitnya, sementara mulutku bergerilya di ketiaknya yang halus tanpa bulu, sementara tangan satunya masih mempermainkan payudaranya. Tangan ibu mertuaku yang bebas, meremas-remas rambutku, dan mencakar-cakar punggungku. Posisi nikmat ini kami lakukan selama bermenit-menit, hingga 45 menit kemudian ibu mertuaku mencapai orgasmenya yang keempat. Setelah itu dia meminta istirahat. Aku sebenarnya malas mengabulkan permintaannya itu, karena aku sedang tanggung, hampir mencapai posisi puncak. Namun akhirnya aku mengalah.
”Panji kamu hebat banget deh, kamu sanggup membuat ibu keluar sampai empat kali” puji ibu mertuaku.
”Aah ibu bisa saja deh” kataku merendah.
”Padahal kamu sudah jogging 45 menit, tapi kamu masih saja perkasa” lanjut pujiannya.
”Itukan sudah jadi kebiasaanku, bu” aku berkata yang sebenarnya.
”Kamu benar-benar lelaki perkasa, Lilis beruntung mendapatkanmu” puji mertuaku lagi.
Lalu kami bercakap-cakap seperti biasanya. Sambil bercakap-cakap, tangan ibu mertuaku nakal bergerilya di sekujur tubuhku. Terakhir dia kembali mempermainkan batangku yang sudah mengerut ukurannya.
Aku bangkit, lalu beranjak dari tempat tidur. Ibu mertuaku memandangku heran, dikiranya aku akan keluar dari kamarnya dan mengakhiri permainan cinta kami. Tapi kutenangkan dia sambil berkata, ”Sebentar bu, aku akan mengecek keadaan dulu”. Aku memang khawatir, aku takut istri dan anakku bangun. Dengan cepat kukenakan kembali pakaian olahragaku dan keluar kamar mertuaku. Ternyata dugaanku salah. Hari memang sudah beranjak pagi, sekitar jam 6.15 menit, tapi istri dan anakku belum juga bangun. Penasaran kuhampiri kamarku dan kamar tempat anakku tidur. Ternyata baik anak maupun istriku masih tertidur lelap. Aku lega melihatnya. Sepertinya permainan playstation semalam, berhasil membuat mereka kolaps. Aku mendatangi jam weker di kamar keduanya, lalu kustel ke angka 9 pagi.
Aku menatap wajah istriku yang tertidur penuh kedamaian, sambil berkata dalam hati, ”Tidurlah yang lama sayang, aku belum selesai menikmati tubuh ibumu” lalu mengecup pipinya. Setelah itu, aku kembali ke kamar mandi, mencuci tubuhku, lalu balik lagi ke kamar mertuaku. Kami terlibat kembali dalam persetubuhan nikmat lagi. Dalam persetubuhan terakhir ini, aku dan ibu mertuaku sama-sama meraih orgasme kami bersama dalam posisi doggy anal. Sesudahnya aku balik ke kamar istriku, setelah membersihkan diri di kamar mandi untuk yang terakhir kali, dan kemudian mengenakan baju tidurku kembali.
Begitulah cerita seksku dengan Ibu mertuaku di suatu pagi hari yang indah. Tidak ada Mia, ada Arini, mertuaku yang molek dan menggairahkan.
Boleh dibilang sejak SMA aku adalah pria idaman wanita. Bukan karena fisikku yang atletis ini saja, tapi juga karena kemampuanku yang hebat (tanpa bermaksud sombong) dalam bidang olahraga (basket dan voli, serta bulu tangkis), seni (aku mahir piano dan seruling) dan juga pelajaran (aku menduduki peringkat ketiga sebagai pelajar terbaik di SMAku). Bedanya waktu di SMA dahulu, aku tidak terlalu tertarik dengan hal-hal seperti seks dan wanita, karena saat itu konsenterasiku lebih terfokus pada masalah akademisku.
Bakat playboyku mulai muncul setelah aku menjadi seorang kepala rumah tangga. Aku mulai menyadari daya tarikku sebagai seorang pria normal dan seorang pejantan tangguh. Sejak diangkat sebagai kabag bagian pemasaran inilah, pikiran-pikiran kotor mulai singgah di otakku. Apalagi aku juga hobi menonton film-film biru.
Wanita lain yang sempat hadir dihatiku adalah Maya. Dia adalah rekan kerjaku, sesama pegawai tapi dari jurusan berbeda, Accounting. Dia berasal dari Surakarta, tinggal di Bandung sudah lama. Kami sempat menjalin hubungan gelap setahun setelah aku menikah dengan Lilis, istriku. Hubungan kami tidak sampai melakukan hal-hal yang menjurus kepada aktivitas seksual. Hubungan kami hanya berlangsung selama 6 bulan, karena dia pindah ke lain kota dan dinikahkan dengan orang tuanya dengan pria pilihan mereka. Dasar nasib!!! Niatku berpoligami hancur sudah. Padahal aku sudah berniat menjadikannya istri keduaku, walau istri pertamaku suka atau tidak. Karena frustasi, untuk beberapa bulan hidupku terasa hampa. Untungnya sikapku ini tidak bertahan lama, karena di tahun yang sama aku berkenalan dengan seorang teman yang mengajariku gaya hidup sehat, bodybuilding.
Saat itu, sekitar tahun 1998, yang namanya olahraga fitness, bukanlah suatu trend seperti sekarang. Peminatnya masih sedikit. Gym-gympun masih jarang. Sejujurnya aku malas berbodybuilding seperti yang dilakukan temanku itu. Apalagi saat itu sedang panas-panasnya isu politik dan kerusuhan sosial. Belum lagi adanya krismon yang benar-benar merusak perekonomian Indonesia. Untungnya perusahaan tempatku bekerja cukup kuat bertahan badai akibat krismon, hingga aku tidak turut diPHK. Namun temanku yang sangat baik itu terus memotivasiku, hingga tak sampai 3 bulan, aku yang tadinya hanya seorang pria berpostur biasa-biasa saja-walaupun aku bertubuh atletis, menjadi seorang atlet bodybuilding baru yang cukup berprestasi di kejuaraan-kejuaraan daerah maupun nasional. Hebatnya lagi kantorku dan seluruh keluargaku ikut mendukung semua aktivitasku itu. Kata mereka ”kantor kita punya Ade Rai baru, hingga kita tidak perlu satpam atau bodyguard baru” suatu anekdot yang sudah menjadi santapanku berhari-hari.
Semakin berlalunya waktu, aktivitas bodybuilderku kukurangi. Apalagi aku sudah diangkat menjadi kabag pemasaran sekarang, di mana keuntungan mulai berpihak pada perusahaan tempatku bekerja. Aku mulai bertambah sibuk sekarang. Namun untuk menjaga fisikku agar tetap bugar dan prima, aku tetap rutin basket, voli, dan bersepeda. Hanya 2 kali seminggu aku pergi ke tempat fitness. Hasilnya tubuhku tetap kelihatan atletis dan berotot, namun tidak sebagus ketika aku menjadi atlet bodybuilding dadakan.
Sewaktu aku menjadi atlet bodybuilding, banyak wanita melirikku. Beberapa di antaranya mengajakku berkencan. Tapi karena saat itu aku sedang asyik menekuni olahraga ini, tanggapan dan godaan mereka tidak kutanggapi. Salah satu yang suka menggodaku adalah Mia. Dia adalah puteri tetangga mertuaku. Baru saja lulus SMA, dan dia akan melanjutkannya ke sebuah PTn terkenal di kota Bandung. Gadis itu suka menggoda di setiap mimpiku dan bayangannya selalu menghiasi pikiranku saat aku menyetubuhi istriku. Kisahku dengan Mia akan kuceritakan lain waktu.
Seperti biasanya, aku bangun pagi. Pagi itu aku bangun pukul 04.30 pagi. Setelah cuci muka, aku mulai berganti pakaian. Aku akan melakukan olahraga pagi. Udara pagi yang sehat memang selalu memotivasiku untuk jogging keliling kompleks perumahanku. Dengan cuek aku memakai baju olahraga yang cukup ketat dan pas sekali ukurannya di tubuh machoku ini. Kemudian aku mengenakan celana boxer yang juga ikut mencetak pantatku yang seperti dipahat ini. Aku sengaja bersikap demikian demi mewujudkan impianku, menggoda Mia dengan keindahan tubuhku. Menurut kabar, dia juga suka jogging. Niatku bersenang-senang dengan Mia memang sudah lama kupendam. Namun selama ini gadis itu selalu membuatku gemas dan penasaran. Dia seperti layangan yang diterbangkan angin, didekati menjauh, dijauhi mendekat.
Tak berapa lama jogging, tubuhku pun sudah mulai keringatan. Peluh yang membasahi kaus olahragaku, membuat tubuh kokoh ini tercetak dengan jelas. Aku membayangkan Mia akan terangsang melihatku. Tetapi sialnya, pagi itu tidak ada tanda-tanda Mia sedang berjogging. Tidak kelihatan pula tetanggaku lainnya yang biasa berjogging bersama. Padahal aku sudah berjogging sekitar 30 menit. Saat itu aku baru sadar, aku bangun terlalu pagi. Padahal biasanya aku jogging jam 06.00 ke atas. Dengan perasaan kecewa aku balik ke rumah mertuaku. Dari depan rumah itu tampak sepi. Aku maklum, penghuninya masih tertidur lelap. Tadi pun saat aku bangun, tidak terdengar komentar istriku karena dia sedang terlelap tidur setelah semalaman dia menemani anakku bermain playstation. Saat aku berjalan ke arah dapur untuk minum, aku melihat ibu mertuaku yang seksi itu sedang mandi. Tampaknya dia sudah bangun ketika aku berjogging tadi.
Kamar mandi di rumah mertuaku memang bersebelah-sebelahan dengan dapurnya. Setiap kali anda ingin minum, anda harus melewati kamar mandi itu. Seperti disengaja, pintu kamar mandi itu dibiarkan sedikit terbuka, hingga aku bisa melihat bagian belakang tubuh molek mertuaku yang menggairahkan itu dengan jelas. Mertuaku walaupun usianya sudah kepala 4, tapi masih kelihatan seksi dan molek, karena dia sangat rajin merawat tubuhnya. Dia rajin senam, aerobik, body language, minum jamu, ikut diet sehat, sehingga tak heran tubuhnya tidak kalah dengan tubuh wanita muda usia 30-an.
Melihat pemandangan syur itu, kontan batangku mengeras. Batang besar, panjang, dan keras itu ingin merasakan lubang hangat yang nikmat, basah, dan lembab. Batang itu juga ingin diremas-remas, dikulum, dan memuncratkan pelurunya di lubang yang lebih sempit lagi. Sambil meremas-remas batangku yang sudah mulai tegak sempurna ini, kuperhatikan terus aktivitas mandi mertuaku itu. Akhirnya timbul niatku untuk menggaulinya. Setelah menimbang-nimbang untung atau ruginya, aku pun memutuskan nekat untuk ikut bergabung bersama ibu mertuaku, mandi bersama. Kupeluk dia dari belakang, sembari tanganku menggerayang liar di tubuh mulusnya. Meraba mulai dari leher sampai kemaluannya. Awalnya ibu mertuaku kaget, tetapi setelah tahu aku yang masuk, wajah cantiknya langsung tersenyum nakal.
”Panji, nakal kamu” katanya sambil balas memelukku. Dia berbalik, langsung mencium mulutku. Tak lama kami sudah berpagut, saling cium, raba, dan remas tubuh masing-masing. Dengan tergesa kubuka bajuku dibantu mertuaku hingga aku sudah bertelanjang bulat. Batangku pun mengacung tegang, besar, dan gagah.
Kami pun melakukan pemanasan sekitar 10 menit dengan permainan oral yang nikmat di batangku, sebelum kemaluannya kutusuk dengan batangku. Permainan birahi itu berlangsung seru. Aku menyetubuhinya dalam posisi doggy style. Aku merabai payudaranya yang kencang itu, meremas-remasnya, mempermainkan putingnya yang sudah mengeras. 30 menit berlalu, ibu mertuaku sudah sampai pada puncaknya sebanyak 2 kali. 1 kali dalam posisi doggy, 1 kali lagi dalam posisi berhadap-hadapan di dinding kamar mandi. Namun sayangnya, batangku masih saja mengeras. Aku panik karenanya. Aku khawatir jika batangku ini masih saja bangun sementara hari sudah mulai pagi. Aku khawatir kami akan dipergoki istriku. Rupanya mertuaku mengerti kepanikanku itu. Dia kembali mengoral batangku yang masih bugar dan perkasa ini, lalu dia berbisik mesra,
”Jangan khawatir panji sayang, waktunya masih lama” katanya nakal.
Aku bingung mendengar ucapannya, tapi kubiarkan aktivitasnya itu sambil terus mendesah-desah nikmat. Tiba-tiba ibu mertuaku menghentikan perbuatannya itu. Dia langsung berdiri. Melihat itu, aku pun protes,
”Lho, bu, aku khan belum keluar?” suaraku parau, penuh birahi.
”Sabar sayang, kita lanjut di kamarku saja yuk” katanya mesra.
Aku pun tambah bingung. ”Tapi khan ada bapak?” suaraku masih saja parau, karena birahi.
”Tenang saja, bapakmu itu sudah pergi tak lama setelah kamu jogging tadi, dia ada tugas ke Jawa” sahut ibu mertuaku sambil mengemasi pakaian olahragaku yang tercecer di kamar mandi dan kemudian menggandengku ke arah kamarnya. Begitu sampai di kamarnya, aku disuruhnya telentang di ranjang, sementara dia mengelap sisa-sisa air, keringat, dan sabun di tubuhnya dengan handuk kering yang sudah ada di kamarnya. Lalu dia melakukan hal yang sama padaku. Setelah itu dia langsung saja mengambil posisi 69, mulai mengoral batangku kembali. Tak lama nafsuku pun bangkit kembali. Kali ini aku bertekad akan membuat mertuaku keluar sampai tiga kali. Aku memang khawatir hubunganku di pagi ini akan ketahuan istriku, tapi persetanlah…que sera-sera. Apapun yang akan terjadi terjadilah.
Aku pun balik menyerang ibu mertuaku. Mulut dan lidahku dengan ganas mempermainkan miliknya. Tanganku juga ikut aktif merabai, meremasi bibir kemaluan dan menusuki lubang anal ibu mertuaku. Kelentitnya yang sudah membengkak karena rangsangan seksual kujilati, dan keremasi dengan gemas. Kumainkan pula apa yang ada di sekitar daerah kemaluannya. Gabungan remasan jari, kobokan tangan di kemaluannya, dan serangan lidahku berhasil membuat mertuaku keluar lagi untuk yang ketiga kalinya. ”Aaaaahhhh…. panji sayang ….” jerit nikmat ibu mertuaku. Cairan birahi ibu mertua keluar deras dari lubang vaginanya. Langsung saja kuhisap dan kutelan habis hingga tidak ada yang tersisa.
Akupun tersenyum, lalu aku merubah posisiku. Tanpa memberikan kesempatan ibu mertuaku untuk beristirahat, kuarahkan batangku yang masih bugar dan perkasa ini ke arah vaginanya, lalu kusetubuhi dia dalam posisi misionaris. Kurasakan batangku menembus liang vagina seorang wanita kepala 4 yang sudah beranak tiga, tapi masih terasa kekenyalan dan kekesatannya. Tampaknya program jamu khusus organ tubuh wanita yang dia minum berhasil dengan baik. Miliknya masih terasa enak dan nikmat menggesek batangku saat keluar masuk.
Sambil menyetubuhi ibu mertuaku, aku mempermainkan buah dadanya yang besar dan kenyal itu, dengan mulut dan tanganku. Kuraba-raba, kuremas-remas, kujilat, kugigit, sampai payudara itu kemerah-merahan. Puas bermain payudara tanganku mempermainkan kelentitnya, sementara mulutku bergerilya di ketiaknya yang halus tanpa bulu, sementara tangan satunya masih mempermainkan payudaranya. Tangan ibu mertuaku yang bebas, meremas-remas rambutku, dan mencakar-cakar punggungku. Posisi nikmat ini kami lakukan selama bermenit-menit, hingga 45 menit kemudian ibu mertuaku mencapai orgasmenya yang keempat. Setelah itu dia meminta istirahat. Aku sebenarnya malas mengabulkan permintaannya itu, karena aku sedang tanggung, hampir mencapai posisi puncak. Namun akhirnya aku mengalah.
”Panji kamu hebat banget deh, kamu sanggup membuat ibu keluar sampai empat kali” puji ibu mertuaku.
”Aah ibu bisa saja deh” kataku merendah.
”Padahal kamu sudah jogging 45 menit, tapi kamu masih saja perkasa” lanjut pujiannya.
”Itukan sudah jadi kebiasaanku, bu” aku berkata yang sebenarnya.
”Kamu benar-benar lelaki perkasa, Lilis beruntung mendapatkanmu” puji mertuaku lagi.
Lalu kami bercakap-cakap seperti biasanya. Sambil bercakap-cakap, tangan ibu mertuaku nakal bergerilya di sekujur tubuhku. Terakhir dia kembali mempermainkan batangku yang sudah mengerut ukurannya.
Aku bangkit, lalu beranjak dari tempat tidur. Ibu mertuaku memandangku heran, dikiranya aku akan keluar dari kamarnya dan mengakhiri permainan cinta kami. Tapi kutenangkan dia sambil berkata, ”Sebentar bu, aku akan mengecek keadaan dulu”. Aku memang khawatir, aku takut istri dan anakku bangun. Dengan cepat kukenakan kembali pakaian olahragaku dan keluar kamar mertuaku. Ternyata dugaanku salah. Hari memang sudah beranjak pagi, sekitar jam 6.15 menit, tapi istri dan anakku belum juga bangun. Penasaran kuhampiri kamarku dan kamar tempat anakku tidur. Ternyata baik anak maupun istriku masih tertidur lelap. Aku lega melihatnya. Sepertinya permainan playstation semalam, berhasil membuat mereka kolaps. Aku mendatangi jam weker di kamar keduanya, lalu kustel ke angka 9 pagi.
Aku menatap wajah istriku yang tertidur penuh kedamaian, sambil berkata dalam hati, ”Tidurlah yang lama sayang, aku belum selesai menikmati tubuh ibumu” lalu mengecup pipinya. Setelah itu, aku kembali ke kamar mandi, mencuci tubuhku, lalu balik lagi ke kamar mertuaku. Kami terlibat kembali dalam persetubuhan nikmat lagi. Dalam persetubuhan terakhir ini, aku dan ibu mertuaku sama-sama meraih orgasme kami bersama dalam posisi doggy anal. Sesudahnya aku balik ke kamar istriku, setelah membersihkan diri di kamar mandi untuk yang terakhir kali, dan kemudian mengenakan baju tidurku kembali.
Begitulah cerita seksku dengan Ibu mertuaku di suatu pagi hari yang indah. Tidak ada Mia, ada Arini, mertuaku yang molek dan menggairahkan.
July 8, 2014 Cerita Seks Dewasa – Ngentot Istri Tetangga yang Lagi Kesepian
Cerita Seks Dewasa – Ngentot Istri Tetangga yang Lagi Kesepian –
Umur saya saat ini 23 tahun saya sudah 2 tahun menikah dengan suami
saya mas Aries, saat ini mas aries berumur 34 tahun, kami umur kami
memang terpaut cukup jauh.. pernikahan kami adalah pernikahan yang
diatur. hmmm maksudnya dijodohkan.. tapi bukan berarti saya tidak sayang
terhadap mas Aries..dia orang yang sangat humoris.. kehidupan sex kami
juga lumayan bagus walau menurut saya dia sangat konservatif satu2nya
kebiasaan yang rada tidak konservatif adalah dia senang merekam adegan
kami saat bercinta denagn menggunakan handycam walau saya sering protes
seba yang terlihat utuh hanya saya sedang dia hanya terlihat dari leher
ke atas (curang).
Cerita Dewasa – Ngentot Istri Tetangga yang Lagi Kesepian Untuk sekedar gambaran meskipun berjilbab rapat saya sering membanggakan kulit saya yang sangat putih saya mengunakan bra ber ukuran 34C Tinggi saya 155cm dan berat 44kg. Buah dada saya lumayan membulat dengan puting berwarna kemerahan dan cukup panjang menonjol sebesar ruas pertama kelingking saya, bentuk pantat saya padat namun tidak terlalu besar, saya tidak pernah merasa memiliki wajah & jilbab yang terlalu cantik walau banyak teman yang mengatakan saya pantas jadi model muslimah. Ada teman saya yang sinis mengatakan kenapa saya dijodohkan dengannya, sebab dia nggak laku hinggak berumur 32 tahun belum menikah sehinggak harus dijodohkan dengan saya yang jauh lebih muda. Suatu pernyataan yang sama sekali tidak benar, kalau mas Aries mau pasti banyak yang mau menikah dengannya selain pendidikannya lumayan tinggi, kaya, dia lumayan ganteng dan orangnya baik serta humoris, tapi dia terlalu sibuk dengan dakwah nya. Dua tahun lalu pernikahan kami dipercepat karena mas Aries harus berdakwah di Korea selama 5 tahun. Jadilah kami menikah kemudian berangkat ke Korea. Di Korea kami tingal di sebuah kota Industri dan mas Aries adalah orang berasal dari Indonesia.
Namun kami tinggal di sebuah apartement di semacam komplek. Mas Aries sendiri sebagai dai sering sekali pergi ke luar kota tempat kami tinggal selama beberapa hari. Selain Apartement terdapat juga beberapa bangunan untuk mess bagi karyawan dengan grade yang lebih rendah. Dan kebetulan banyak terdapat TKI yang bekerja disana umumnya mereka bekerja sebagai cleaning service atau buruh pabrik di perusahaan itu (nasib anak bangsa hihihi). Mungkin kalau kita tinggal di Indonesia kita kurang perhatian dengan tetangga yang status kelasnya jauh dari kita, tetapi sebagai sesama perantau di negri asing mas Aries sering sangat bersikap ramah ke para cleaning service dan buruh itu dengan mengundang mereka main ke apartement kami yang walaupun sempit namun tetap jauh lebih besar dari mess mereka. Yang paling sering datang adalah dua orang cleaning service bernama mas Mantri dan mas Hari mas Mantri tubuhnya gempal tidak gendut namun lumayan gemuk kulitnya hitam tampangnya nakal. sedang mas Hari hmmm nggak beda jauh sama Tukul yang lagi populer di Indonesia, tapi orangnya sangat pendiam. Mas mantri menurut penilaian saya sangat menyebalkan sebab sering menatap saya seolah2 serigala yang menatap seekor anak kelinci saya suka bilang ke mas aries tapi kata dia biar aja mungkin karena kamu cantik dan istri mas Mantri ditinggal di Indonesia. tetapi tetap saja saya suka risih dan tidak suka dengan tatapan liar matanya. Hari itu kembali mas Aries di tugaskan untuk melakukan kunjungan rutin selama seminggu keluar kota meninggalkan saya sendirian di Apartement. Sebenarnya ini sangat menyiksa saya. Bahasa korea saya sangat jelek dan tidak seperti di Indonesia yang masyarakatnya sok tau, di Korea jika seseorang tidak benar2 fasih berbahasa Inggris maka dia tidak mau berbahasa inggris (menyebalkan….). Selain itu saya tidak tahu harus kemana kalau tidak bersama mas Aries. Apalagi hari itu hari sabtu dimana biasanya penghuni komplek itu rata2 pergi berakhir pekan entah hanya ngobrol2 di pusat tongkrongan di pusat kota atau ketempat hiburan lain. Akhirnya seperti setiap kali mas Aries pergi selama beberapa hari, saya hanya bisa berdiam diri di Apartement. Namun hari itu setelah bosan menonton TV tiba2 terbersit di otak saya keinginan untuk menonton adegan persetubuhan kami kembali yang telah di rekam oleh mas Aries. Setelah saya mengambil dari tempatnya biasa disimpan (kami biasanya hanya menonton sekali setelah itu disimpan begitu saja). Saya siap menyalakan CD nya….
tapi tiba2 ada rasa keinginan kuat untuk menonton CD itu dalam keadaan … tanpa busana.. telanjang. Kemudian setengah berlari karena diliputi perasaan yang aneh yang mengairahkan saya berlari ke kamar untuk melepaskan semua pakain saya. Dan kemudian dalam keadaan bugil saya berjalan kembali keruang tamu yang merangkap ruang keluarga dengan masih diliputi gairah yang aneh kemudian sebelum saya menyalakn CD nya saya menyingkirkan semua benda yang dapat saya gunakan menutupi ketelanjangan saya mulai dari taplak meja, bantalan kursi hingga majalah hanya menyisakan satu buah bantal…entah kenapa itu saya lakukan. Akhirnya saya mulai menonton CD adegan cinta kami, disitu mas aries tidak terlihat wajah & jilbabnya namun saya terlihat jelas seluruhnya mungkin karena mas Aries melakukan adegan itu sambil memegang kameranya. Saya begitu terangsang hingga tangan saya tanpa sadar mulai memelintir2 puting saya dan mempermainkan itil saya. Rasanya begitu nikmat eaouuuh… cairan vagina saya mulai banjir… Tiba2 bel apartement saya berbunyi… saya begitu terkejut… saya segera bangkit dan mengintip dari lubang pintu., saya lihat mas Mantri dan mas Hari didepan pintu. pikir saya mau apa sih mereka bukannya mereka tahu kalau mas haris hari ini keluar kota. Saat itu tubuh saya dalam keadaan bugil dan cairan vagina yang mengalir sedikit di sela sela paha. Saya berusaha diam agar mereka pergi karena mengira saya tidak ada di tempat. Tapi mereka tidak pergi2 bahkan terus menerus menekan bel sehingga ribut sekali didalam apartement bahkan mereka mulai mengetuk2 pintu. Akhirnya setelah han megenangkan jilbab saya membuka pintu sedikit dengan harapan mereka tidak melihat ketelanjangan saya. Saya menjulurkan kepala saya dan menyembnyikan tubuh saya dibalik pintu, “Pagi mba Aggie” sapa mereka…”Pagi mas Mantri, mas Hari ada perlu apa ya pagi2, Mas Ariesnya sedang keluar kota…” jawab saya dengan harapan mereka segera pergi. “Kami tahu kok mba.. kami mau ketemu mba nisa saja buat ngobrol2″ jawab mas Mantri sambil memandang aneh dan berusaha melihat kedalam, saya merasa risih dengan pandangan matanya apa lagi kali ini saya dalam keadaan bugil saya takut dia tahu.” Jangan sekarang ya mas Mantri saya sedang nggak bisa” jawab saya dengan harapan mereka segera pergi. “wah nggak ah mba, saya tahu mba kesepian kalau lagi ditinggal mas Aries” jawabnya lagi”kita cuma mau temenin ngobrol sambil bersenang2 sedikit”, ‘bersenang2′ dalam hati ku apa maksudnya… “lain waktu aja deh mas saya lagi nggak sempat” jawab saya ketus mulai jengkel..sayapun hendak menutup pintu, tapi alangkah kagetnya saya ketika mendapati pintu diganjal oleh kaki mas Mantri “masa mba tega ngebiarin kita kedinginan diluar sini” kebetulan saat itu adalah akhir musim gugur. Saya berusaha mendorong pintu itu sekuat tenaga sehingga tanpa sadar posisi berdiri saya bergeser sehingga ketelanjangan saya langsung terlihat oleh mereka. “Wuihhh liat rii, mba nisa bugil… ” katanya setengah berteriak menyebabkan saya terkejut dan kehilangan kontrol atas pintu. Cerita Seks – Menggauli Istri Tetangga yang Kesepian Mas Mantri kemudian menerobos masuk diikuti mas Hari yang langsung segera menutup kembali pintu di belakangnya sementara saya terhuyung kebelakang dengan berusaha menutupi dada dan vagina saya, “rii liat jembutnya lebat banget..wah mba nisa ngapain bugil2an kaya gini mau menyambut kita ya….wah ri liat dia lagi nonton bokep..” katanya merepet, saat itu saya baru sadar saya tidak mematikan CD adegan cinta kami. “mas Mantri…mas Hari apa2an ini cepat keluar kalau tidk saya akan berteriak” kata saya tapi dengan cepat mas Mantri menangkap saya dan mendorong saya sehingga saya terjengkang ke belakang, kemudian diameraih pinggul saya dan merengkuh saya dari belakang dalam posisi duduk dan dengan nakalnya tangan kirinya dia meremas buah dada saya dan tangan kananya meraba vagina saya,” ri….memeknya sudah basah nih…” yang diajak ngomong tidak banyak bicara hanya tersenyum kemudian mengalihkan pandangannya ke alah televisi yang sedang menayangan CD pribadi ku…”mba pantas ya jadi bintang bokep” katanya… “handycamnya ditaruh dimana mba… di kamar ya”katanya lagi sambil ngeloyor kekamar tidurku..sementara saya terus berontak… tapi posisinya malah bertambah sulit mengingat ukuran badan mas Mantri …sekarang saya berada di pelukannya dan mulut mas Mantri mengulum pentil saya yang besar….. walau saya terus berontak tapi hal ini membuat saya sangat terangsang… tapi saya tetap berontakk … Mungkin karena kesal mas Mantri tiba2 memukul perut ku tepat di ulu hati…saya langsung sesak napas..”kalau mba Angie nggak berhenti berontak saya bisa lebih keras…. sekarang mau menikmati apa menderita”katanya, tapi saya tidak bisa menjawab saya sesak napas mata saya berkunang2 saya mulai menangis.. tubuh saya lemas…”bagus …”katanya dan dia pun mulai kembali mengulum dan mempermainkan pentil saya…”mba pentilnya gede juga ya…” lalu setelah dirasa saya tidak banyak berontak dia mulai turun dan mempermainkan vagina saya…. pertama di bukanya lebar2 lalu diselipkanya lidahnya diantara liang vagina lalu seperti lidah ular lidahnya bergetar cepat menjilat2 itil saya…
itu benar2 sensasi yang aneh…belum pernah saya merasakan itu sebelumnya… bahkan mas Aries belum pernah mengoral diriku seperti itu….rasanya…sulit aku lukiskaaan auuggghhhh…ohhhhhh saya mulai melenguh keenakan dan tampaknya mas Mantri tahu… dan tanpa saya sadar dari tadi mas hari yang pendiam sedang merekam kejadian itu menggunakan handycam mas aries…seolah tersadar saya kembali berontak… ada rasa malu di dalam diri saya… kenapa bisa2nya saya terangsang di oral pria bukan suami saya…dan disaksikan serta direkam pula oleh orang lain…saya kembali meronta.. tapi tiba2 tarrrrrr… mas Mantri menampar keras di pipiku hingga terasa seolah2 ada bekas telapak tangan dipipiku…. kemudian dia menjepit puting ku memelintir kemudian ditariknya keras keras sehingga sedikit membengkok kebawah rasanya benar2 sangat sakit..hingga hampir tak tertahankan dan cukup manjur kembali menghentikan perlawananku… “terus ngelawan pentil kamu copot…” katanya, kudengar mas hari tertawa terkekeh2 (terdengar suaranya sedikit menyeramkan pantas dia jarang ngomong) sambil terus merekam adegan itu…”sekarang mau anteng nggak…?” mendengar itu saya langsung terdiam tapi ternyata dia tidak puas “mau anteng tidaaaakkk” teriaknya sambil memelintir dan menarik puting ku keras keras. sakit sekaliii sayapunterpaksa menganggukkan kepala ku… akhirnya dia mulai kembali memainkan itil ku dengan jari sementara mulutnya mengenyot kedua puting susu ku bergantian… ehhhhhhh aghhhhhhh massss Mantriiiiiii jangaaannnnnnnn kata ku setengah meracau kenikmatan…. kulihat mas Mantri tau aku terangsang hebat sedang mas hari kembali terkekeh…. sambil terus merekam adegan itu…akhirnya dengan rasa yang sangat malu…oeuuuuuhhhhhh masssss mantriiiiiiiii sayaaaaaaaaaa hehhh keluarrrr tanpa sadar kata2 itu terucap dari mulut saya……..memalukaaan …tapi itu kenyataaan Mereka pun tertawa2…. kulihat mas Mantri membuka celana dan bajunya daaan astaga penisnya besar sekali rasa2nya hampir sepanjang 20 cm dan diameternya itu lohhh jauh dari milik mas aries… yang menakutkan adalah urat2nya yang terlihat menonjol.. ‘penis besar mengacung keatas’ benar2 pemandangan yang luar biasa menaksjubkan tanpa sadar mataku terus memandang kesitu…”hehehe suka ya sini duduk jangan ngeliat dari jauh terus” katanya sambil menarik saya duduk dan menyodorkan penisnya kemulut ku… “ayo dikenyot awas kegigit saya hajar kamu” saya begitu ketakutan belum pernah mas aries minta di oral seperti ini …. dulu saya sering melihat di filim BF tapi tidak menyangka harus melakukannya sendiri, terhadap pria yang bukan suami sendiri lagi.. melihat saya ragu2 mas Mnatri tiba2 menarik jilbab saya dan memaksa memsukan penis besarnya kemulut saya…. sehingga saya terpaksa mengulumnya… suatu gairah aneh muncul didalam diri saya ketika melakukannya …. mata saya melirik saya lihat mas hari tetap mengabadikan dengan serius adegan itu… seolah2 saya merasa diberi semangat oleh suporter… sehingga saya benar2 mengulum dan mngemut penis itu sekuat kemampuan saya dengan HOT…… eahhhhh terus nisa terus pelacurrrrr…. mendengar kata terakhir saya terkejut dan hampir berhenti…. tapi mas Mantri kembali menarik jilbab saya kuat2 dan menekan penisnya jauh ke dalam mulut saya …hingga akhirnya saya terpaksa meneruskan…. dan tidak berapa lama tiba2 tubuhnya mengejang dan kepala saya ditariknya kuat2 sehingga penis itu masuk lebih dalam dannn dia memuntahkan maninya didalam mulut saya…. rasa mual membayangkannya menyebabkan saya hampir memuntahkannya tapi seolah2 dia mengetahui niat saya.”berani muntahin saya hajar kamu… sekarang kumur2 dulu lalu telannn….cepat” saya dengan sedikit mual akhirnya saya mengumur2 mani itu di mulut saya mas Mantri menyuruh mas Hari mendekatkan kameranya…”tahan dulu jangan di telan…coba buka mulut kamu saya mau liat” katanya saya melakukannya dan air mani itu mengalir sedikit keluar dari mulut ku…”cepat kumur2 lagi…” aku pun mengumur2 dan”…oke cukup sekarang telan…”sekali lagi gairah aneh muncul apalagi kamera tetap merekam dari jarak sangat dekat…kemudian mas Mantri menyuruh saya berbalik dalam posisi merangkak….tiba2 dia memasukan penis besarnya kedalam vagina saya saya begitu terkejut dengan sensasinya…penis itu begitu padat dan keras…terasa sangat penuh ehhhh benar2 serasa dilangit…. dia mulai mengoyangkan pantatnya dengan cepat sehingga sayapun ikut bergoyang2 tapi tanpa sadar sebenarnya saya telah menyambut dengan antusias….setiap sodokannya ini terbukti beberapa kali mas Mantri sengaja berhenti bergoyang…. dan.. saya terlambat berhenti bergoyang…. sehinga setiap ini terjadi mereka berdua tertawa keras..”sudah mulai menikmati ya …hahahah dasar pelacur murahan…” awalnya saya benar2 merasa terpukul mendengar itu tetapi saya kembali dilingkupi perasaan aneh…saya jadi lebih kencang bergoyang menyongsong kenikmatan ….. dan tanpa terasa mas Mantri sudah berdiam….berhenti beroyang …hanya saya yang bergoyang maju mundur penuh gairah….(memalukan..). Mereka tertawa2 mas hari mendekatkan kamera kewajah & jilbab saya yang saya tahu pasti sedang terlihat sangat horny, terlihat dari reaksi mas hari.. Cerita Seks – Menggauli Istri Tetangga yang Kesepian Tiba2 mas Mantri menahan gerakan pinggul saya… saya seolah kesetanan masih berusaha bergoyang…”sabaarrr tahan dulu lonteee…saya mau pakai cara lain aja…” lalu dia mencabut penisnya… plok… suaranya terdengar keras karena vagina ku sudah basah oleh cairan vaginakusendiri… Dengan napas tersengal2 aku memperhatikan dia bangkit dan kemudian duduk dengan santainya di sofa milik ku… “kesini …” dia mamangil aku sambil memberi isyarat agar aku menghapirinya dalam kadaan merangkak setelah dekat dengan telunjuknya dia memberi isyarat kepada ku untuk berputar dan kemudian mengarahkan pantat ku yang sedikit menungging kearah penisnya dannn sleppp kemabali penisnya masuk ke vaginaku..badan ku bergetar hebat ketika kepala jamur itu menghunjam dengan cepat ke dalam vagina ku…eughhhh…. aku melenguh…hampir2….aku histeris karena nikmatnya… stelah itu sambil dengan santainya dia duduk..”sekarang goyangkan pinggul mukaya tadi …lontee,,,” katanya sambil menampar keras2 pantat ku….aku demikian terkejut tapi tanpa disuruh dua kali aku segera bergoyang…maju mundur…sedangkan dia tetap duduk dengan santainya…sambil terus berulang2 menampar pantat ku cetarrrr..cetar…”hari gue gemes banget sama ini pantat…putih banget kalah pantat cewe’ korea…” yang diajak bicara tetap diam sambil mengambil gambar adegan itu… “aughhhhhhh…mas Mantri jangaaaaan siiiiiigghhhhksaaaa sayaaaa” aku merasa tersiksa karena rangsangan yang hebat dan gairah aneh yang mengebu2 sedang dia dengan santainya duduk membiarkan saya yang bekerja maju mundur…”hahahahaha….terus pelacurrrr” “dasar cewe gatellll…… ayooo kalo mau klimaks harus kamu sendiri yang raih….ughhtttttttt uenaaaakkk dasar lonteeee” enath setan apa akupun makin cepat memacu gerakan ku sampai tiba2 aku merasa tubuhku bergetar hebat…belum pernah aku merasakan ini dengan mas Aries… dann”aughhhhhh mas Mantri saya keluaaaarrrrrr” dan saya pun jatuh tersungkur denga pantat menungging dan penis mas Mantri masi menancap dalam….”
kurang ajar siapa yang suruh klimaks duluaaan…”kemudian dia membalik diri ku hingga terlentang kemudian kedua kaki ku diangkat keatas hingga lututku menyntuh payudara ku….dan vaginaku terpampang lebar2 aku sudah lemas karena klimaks….dia kemudian menacapkan kembali penisnya di vagina ku…”uuuggghhhhhhh mass…..” sekali lagi rasa nikmat luar biasa menjalar ditubuh ku membuat aku seperti mengambang di langit… mungkin saat itu wajah & jilbabku begitu horny sebab mas hari kemali mendekatkan handycamnya ke wajah & jilbabku….pingulku terangkat tersentak2 oleh goyangan mas mantri…beberapa menit kemudian…”mmmmaaasss akuhhhh keluaaarrrrrrr” dan sekali lagi ribuan volt listrik seolah menjalar memberikan nikmat tiada tara….melihat wajah & jilbab ku tampaknya mas Mantri juga tidak tahan..wajah & jilbabnya tiba2 menegang kemudian dengan cepat dia mencabut penisnya dan kemudian tiba2 crot…crot…crottt dia menembakannya ke wajah & jilbab dan tubuhku……..semua pejunyaaa..ahhhhh suatu sensasi aneh yang luar biasa sekali gus aku merasa murahan…… “kamu bener2 enak ….katanya sambil meraih tubuh ku ..memangku diriku seperti memangku anak kecil……dengan diriku miring menghadap kesamping..tangan kirinya melingkar kepinggangku…tangan kanannya mengelus2 pipiku…kemudian dia memaksa tangan kananku melingkar memeluk lehernya yang besar…aku hanya tertunduk lemass…mas hari masih mengambil gambarku…”pagi ini sampai sini dulu ya lonte…”aku pun mengangguk lemah…”sekarang jangan kamu bersihkan dirimu tunggu telpon dari saya katanya kemudian dia membaringakn diriku di sofa… dia sendiri bangkit….kemudian dia memakai pakaiannya, kemudian kembali menghampiri saya”..tunggu disini jangan kenakan pakaianmu…jangan bersihkan tubuh mu…”..aku mengangguk lemah sensasi aneh…meremang didalam diriku….kemudian dia beranjak mendekati televisi yang dari tadi masih menayangkan adegan cintaku dengan mas Aries… kemudian dia mematikan CDnya dan mengeluarkan nya kemudian mengantungi di saku jaketnya…..”hari bawa handycamnya….” sambil meberi isyarat kepada hari untuk pergi meninggalkan rumahku,…diriku…yang telanjang dengan tubuh , wajah & jilbab dipenuhi seperma…aku hanya bisa termenung tidak percaya….”aku mencapai orgasme yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya….” “aku mencapainya dengan sedikit dipaksa….hmm sedikit…ya sedikit…mulanya memang dipaksa…””aku wanita murahan….”membayangkan kejadian tadi dan fakta aku seperti wanita murahan aku hampir kembali orgasme……….. Terlalu lelah … dan terlalu banyak berpikir ….aku akhirnya tertidur….tetap dalam keadaan hanya berjilbab…dengan tubuh penuh seperma yang sudah mengering….sampai tiba2 aku mendengar auara telpon berdering. Dengan berat aku melangkah…mengangkat telpon…”halo lonte…” saya langsung mengenali suara itu ..mas Mantri…”eh…lonte kamu cepet kesini ke mess saya ya….kan nggak jauh2 amat dari apartement kamu…” aku hanya diam menebak2 apa maunya. “tapi udara lagi dingin nih….” saat ini memang akhir dari musim gugur… “kamu pakai jubah panjang kamu yang tadi saya liat digantung di belakang pintu ya….” nadanya solah2 khawatir aku bakal sakit kalau tidak pakai jubah panjang itu.”…oh ya…jangan pakai apa2 lagi selain jubah panjang itu ya…”..aku seperti disambar petir…”apa maksud mas mantri…saya harus berjalan kemess mas Mantri cuma pakai jubah panjang tanpa pakai apa2 lagi didalamnya…?” “..tidak saya tidak mau….bagaimana kalau ada yag lihat…” tiba2 dengan nada sedikit lebih keras “terserah kamu tapi saat ini si Hari lagi browsing di internet dia bilang mau meng upload film kamu sama Aries dan , itu adalah sebuah situs yang sangat saya kenal sebab saya pertama kali mengenal situs berbahasa indonesia yang menunjukan banyak foto2 gadis indonesia di forum itu.. ”biar orang2 di Indonesia pada lihat aksi kamu…” sontak saya berteriak..”jangannn…mas tolong jangan saya takut…” sulit melanjutkan saya takut terhadap apa…”kalau gitu turuti saya ….pakai jubah panjangmu jangan pake daleman …cukup jilbab aja…” “…dan dandan yang cantik….” saya terdiam….”bagaimana lonte…” “…baik mas….” sebelum selesai saya berbicara “…pangil saya tuan….ingat tuan…” “baik tuan….”seperti kerbau dicocok hidungnya saya mengikuti kata2nya” Saya membulatkan tekat… saya berdandan yang cantik…kemudian tanpa membasuh bekas sperma tadi pagi saya mengenakan jubah panjang dan jilbab saya, lalu berjalan keluar. Mess tempat tinggal mas Mantri.. dan mas Hari berjarak sekitar 2,5 kilo meter. Saya berjalan menuju kesana dengan perasaan was was, sebab jubah panjang itu panjangnya agak transparan. Jarak 2,5 Kilo terasa sangat jauh.. Sampai akhirnya aku tiba didepan mess. Disana ketika sampai didepan pintu mess aku disambut oleh seorang security berkebangsaan India tau pakistan atau srilanka yang menanyakan tujuan ku, aku menjawab hendak ke mess mas Mantri… aku perhatikan mata security itu terus memandang kearah paha ku… yang agak terekspose…tapi kemudian dia memberi tahukan nomor kamar mas Mantri. dan yang kurang ajar tiba2 dia menepuk pantat ku… yang telanjang kemudian terkekeh…seolah aku seorang wanita panggilan murahan…aku hanya bisa menahan tagis ku sambil terus berjalan ke kamar mas Mantri… sesampai didepan kamar ke tekan bel kamar berulang2 dengan harapan lekas dibuka. Saya malu jika nanti ada orang lain lagi yang melihat ku… Pintu terbuka sedikit terlihat masih dikait dengan rantai kecil sebagai pengaman sehingga hanya terlihat sedikit wajah & jilbab mas Mantri “hai lonte si Hari mau Upload tuh filmnya…” “…Jangannnn…” kataku aku benar2 takut dia melaksanakannya…”..kamu bisa cegah dia kalau kamu kedalam…” “kalau gitu saya mau masuk…”kata saya setengah memaksa hampir menangis…”boleh tapi….kamar ini nggak boleh ada lonte masuk…” “‘…tuan izinkan saya masuk….” setengah terisak saya memohon takut mas Hari keburu meng upload film ku..”..baiklah saya juga belum selesai bicara tadi…”katanya lagi “..disini lonte dilarang masuk kamar kecuali masuk dalam keadaan bugil tapi jilbabmu tak usah..waktu masuk seluruh pakaiannya harus sudah dilepas diluar….”kata2 itu diucapkan dengan sangat kalem tapi membuat hati ku berdegup kencang…aku harus melepas pakaian ku diluar… dilorong mess … yang terdapat banyak atau setidaknya sembilan kamar lagi…bagaimana kalau ada yang melihat..”jangan tuan saya tidak mau …” mendengar itu tanpa banyak bicara pintu pun mulai di tutup oleh mas Mantri…”mas jangan tutp pintunya izinkan saya masuk…” aku menahan pintu jangan sampai tertutup “…lepas dulu jubah panjang kamu…. lagi pula tidak lamakan kamu lepas lalu aku bukakan pintunya …hanya beberapa detik…” aku berpikir …dan akhirnya aku mengalah…”baik mas aku lepas disini…” aku pun melepas pakaian ku…telanjang di lorong sebuah mess khusus pria….”cepat berikan jubah panjangmu sini..” katanya akupun memberikanya..kemudian pintu tertutup….biasanya kalau mau membuka rantai pintu memang pintunya harus ditutup dahulu ..rantai di lepas kemudian baru pintu dapat dibuka seluruhnya….tapi kali ini tidak stelah beberapa detik aku mendrngar mas Mantri dan mas Hari tertawa terkekeh seolah sedag berhasil menipu seseorang dan saya sadar sayalah sedang mereka tipu…. saya berdiri dalam keadaan bugil..berdandan antik namun tubuh penuh dengan bekas sperma…di tengah lorong mess khusus pria…tiba2 aku menjadi panik dan mulai menggedor2 pintu…. tapi beberapa menit sama sekai tidak ada reaksi kecuali suara tawa yang semakin keras…. karena suara ku dan suara gedoran ku ternyata mulai menarik perhatian penghuni mess seseorang terlihat menintip dibalik pintu di kamar sebelah, lalu aku lihat seseorang juga keluar..dan menhapiri diriku…tampaknya dia orang indonesia juga dia bertanya “
ada apa ….apa kamu belum dibayar…?” saya langsung syok mendengarnya… sayapun mulai menangis….”mas adi…nggak ada apa2 kok tadi cewe ini minta bayaran dimuka… tapi ternyata pelayanannya asal2an terus mau kabur lagi ya udah saya ambil aja pakaiannya…” terdengar suara mas Mantri dari belakang… “wah mba ini nggak bisa gitu dong….kembalikan uangnya atau kasih service yang bagus ke pelanggan” kata orang itu lagi saya merasa sangat terhina mendengar itu “hei…lonte…gimana..mau service bener2 nggak…?” aku pun mengangguk dengan tangan berusaha menutupi dada dan vagina ku…”kalo gitu nggak usah ditutup tutupi pakai tangan aset kamu itu” katanya ….aku pun melepaskan tangan ku…kemudian mas Mantri sambil tersenyum penuh arti mempersilahkan aku masuk kekamar masih aku dengar orang tadi bertanya “mas Mantri berapa kok bagus barangnya….” “murahhhhh nanti abis gue kamu boleh pake dehhh all in loh…”jawab mas mantri. Saya hanya bisa tambah menunduk…bersukur akhirnya bisa masuk ke dalam sehingga tidak lebih malu lagi… “lonte….haus nggak loe….” tanyanya, aku lihat mas hari sedang memegang handycam yang di shoot kearah diriku…” nih minum” katanya sambil menyodori penisnya, sayapun langsung menyambut dengan mulut terbuka….”kayanya musti kamu emut2 dulu deh hahaha” saya pun kembali mengoral penis mas Mantri…. tapi tiba2 saya lihat mas hari yang dari tadi memegang kamera tiba2 mendekat ditangannya membawa sesuatu saya kaget melihatnya dia membawa penjepit jemuran terbuat plastik… dan tanpa banyak ba bi bu…di langsung jepit puting susu saya… saya yangsedang meng oral mas Mantri kontan membeliak “eughhhhh sakittttt…” belum berhenti saya melenguh tiba2 sebuah lagi dijepitkan ke puting yang satunya….”….wauuuuuggghhhh suakittttt…eghht” saya baru mau mengerakan tangan saya untuk meraih penjepit tadi tapi tangan saya ditangkap dan dipegang dengan erat oleh mas Hari kemudian dengan sigap dia mengikat tangan saya…pergelangan tangan saya diikat dengan pangkal siku kiri sedang pergelangan kiri dengan pangkal siku kanan.. penis yang tadi saya oral sudah terlepas.. tapi saya liat mas Mantri tidak memaksakan untuk mengulum lagi… dia beringsut kemudian mengambil kamera yang sudah di tinggal oleh Hari…. saat ini saya duduk dengan lutut saya dengan posisi tangan terlipat ke belakang. hari lalu menciumi pipi lalu mengemut daun telinga saya sambil tangannya mengelus2 bongkahan pantat saya diperlakukan seperti itu saya hanya merasa merinding….. mas Hari wajah & jilbabnya sangat mirip dengan Tukul yang populer di tanah air…. tapi yang ini terlihat dingin dan pendiam…tiba tiba”aughttt sakit masssss” aku berteriak kencang sebab Hari mengigit telinga saya…kemudian tiba2 diamendorong saya kedepan sehingga saya jatuh dengan kepala kelantai ….. saat ini posisi saya menungging dengan bagian depan saya bertumpu pada pipi kanan saya… dengan kakinya kemudian dia menendang2 kaki saya memberi isyarat agar saya melebarkan kaki…karena posisi saya itu sedikit sulit saya lakukan sehingga saya jadi sedikit lambat…tampaknya dia tidak sabar dan langsung melepas ikat pinggang kulitnya dan ctarrrrrr…langsung digunakan menyabet pantat putih saya….”aghhhhhh sakittttt masss….”saya berteriak sekilas saya lihat wajah & jilbab mas mantri dibalik kamera menegang… tapi mas Hari tetap dingin ….dengan jarinya kemudian dia menusuk2 lubang vagina saya…kemudian mencubit2 bibir vagina saya… dan tiba2″augggghhhhhh massss sakittttt” hampir saya pingsan ketika mas hari kembali mengunakan penjepit jemuran untuk menjepit bibir vagina saya…dikanan dan dikiri…dan kembali saya terkejut ketika sebuah lagi dia jepitkan di itil saya…dan kali ini karena itu bgian yang paling sensitif sakitnya jadi sangat tidak tertahan …sayapun berteriak sekuatnyaaa…”Auuuuuughhhhtttttttt massssssa saskiiiiitsssss” mata saya berkunang2 …dan mulai menagis…hampir saya pingsan…”sudah massss sakittttt….saya sudah tidak kuaaa…hepppp” belum selesai saya berteriak mulut saya telah disumpalnya…dan tampaknya disumpal denga celana dalam bekas milik mas hari….. Kemudian dia mengitari saya dan memencet hidung saya…dengan mulut tersumpal dan hidung saya di pencet sedemikian rupa hampir2 saya pingsan karena tidak dapat bernapas… tapi kemudian dia melepas jepitan tangannya di hidung saya…lalu membalikan tubuh saya sehingga tubuh saya terlentang dengan tangan terikat di punggung buah dada saya nampak mengacung keatas…seperti dua bongkah gunung yang indah dengan penjepit jemuran dimasing2 puncaknya…warnanya tidak lagi merah tetapi mulai keunguan…kemudian mas hari mulai mengambil tali dan dengan sedemikian rupa mengikat kaki saya masing2 sehingga betis dan paha saya menyatu.dan tidak bisa di luruskan dan dibelakang lutut kedua kaki diselipakan sebuah batangan kayuyang diatur posisinya sehingga kaki saya mengangkang lebar….dan terlipat kebelakang …rasanya sakitt luar biasa…kemudian dengan tiba2 cletik…. dia mencabut penjepit di buah dada sebelah kiri begitu tiba2 sehingga menyakitkan…. setelah itu dengan cepat dipasangnya kembali seolah2 sedang mengetes kekuatan penjepit itu…. dan itu dilakukan ke semua penjepit yang terpasang sehingga saya merasa sangat kesakitan… setelah semua selesai di tiba2 bangkit dan seperti mencari2 sesuatu di lemari es… dan kembali dengan sebuah ketimun jepang yang besar… dan digesek2annya ke lubang vagina saya…ketimun itu terasa dingin…dan tanpa peringatan tiba2 sleppp “aughttttttt….” ketimun itu dimasukannya dengan paksa ke vagina saya sampai masuk 3/4 nya… kemudian dia mengalihkan pandangannya kelubang yang lain…lubang anus ku…segera aku menggeleng2 tapi dia malah tersnyum penuharti…diambilnya seuntai manik2 sebesar kelereng berjumlah 15 butir didalam untaiannya dan kemudian dengan paksa dia menekan masuk satu persatu setiap manik2 itu hingga tinggal 3 untai lagi… kemudian dia duduk memandangi diriku….semua adegan diambil gambarnya oleh mas mantri… kemudiann cetarrrrrr tiba2 mas hari kembali menyabet kan sabuknya ke tubuh ku yang putih sehingga membekas merah..dia kemudian mulai meraba2 tubuhku dan meciumiku sedemikan rupa…sehingga entah bagaimana gairah aneh tadi kembali terjadi… Kemudian dia mengocok2 ketimun yang ad di vaginaku tadi… sehinggaaa”eghhhhhh eghhhhh …” hanya itu yang keluar dari mulut ku karena tersumpal celana dalam mas Hari.tiba2 tubuhku mengejang karena orgasme….sungguh perasaan yang aneh telah mendera diriku…dalam keadaan sakit dan lemas aku melihat mas hari sedang mengocok2 penisnya sendiri didekat ku dan crot crot…. rupanya dia terangsang hebat melihat keadaan diriku… semua air maninya ditumpahkan ke wajah & jilbab dan tubuh ku…setelah itu dia pun melepaskan semuanya penjepit dan ikatannya…Saya hanya bisa terbaring lemah…aku lihat kini kamera sudah berpindah tangan lagi… Mas Mantri yang bertubuh gempal…besar… mengendong tubuh lemah saya ke atas tempat tidur..mulai menciumi diriku..memacu gairah diriku… dia mulai memainkan itilku dengan lidahnya….yang masih terasa sakit akibat perlakuan mas Hari….tapi “ughhhhhh nihkkmaaaahhhttt mas euanaaakkkk…ueghhhhhh” saya mulai mengelepar2 ketika lidah mas Mantri mulai menari nari di itil ku sambil kedua tangannya sesekali memilin milin puting ku… kemudian di sergapnya mulut dengan ciuman yang dasyat… lidahnya mempermainkan lidah ku memaksa lidah kuturus menari2 huahhh enak sekaliiii.. kemudian dia mulai melepas pakaiannya sendiri … terlihat penisnya yang besar mengacung ke atas membuat hati ku bergetar… ”lonte kamu suka ini…”sukaaa tuannn sukaa”hampir diluar sadar aku meracau kata2 yang sangat memalukan itu.
Cerita Dewasa – Ngentot Istri Tetangga yang Lagi Kesepian Untuk sekedar gambaran meskipun berjilbab rapat saya sering membanggakan kulit saya yang sangat putih saya mengunakan bra ber ukuran 34C Tinggi saya 155cm dan berat 44kg. Buah dada saya lumayan membulat dengan puting berwarna kemerahan dan cukup panjang menonjol sebesar ruas pertama kelingking saya, bentuk pantat saya padat namun tidak terlalu besar, saya tidak pernah merasa memiliki wajah & jilbab yang terlalu cantik walau banyak teman yang mengatakan saya pantas jadi model muslimah. Ada teman saya yang sinis mengatakan kenapa saya dijodohkan dengannya, sebab dia nggak laku hinggak berumur 32 tahun belum menikah sehinggak harus dijodohkan dengan saya yang jauh lebih muda. Suatu pernyataan yang sama sekali tidak benar, kalau mas Aries mau pasti banyak yang mau menikah dengannya selain pendidikannya lumayan tinggi, kaya, dia lumayan ganteng dan orangnya baik serta humoris, tapi dia terlalu sibuk dengan dakwah nya. Dua tahun lalu pernikahan kami dipercepat karena mas Aries harus berdakwah di Korea selama 5 tahun. Jadilah kami menikah kemudian berangkat ke Korea. Di Korea kami tingal di sebuah kota Industri dan mas Aries adalah orang berasal dari Indonesia.
Namun kami tinggal di sebuah apartement di semacam komplek. Mas Aries sendiri sebagai dai sering sekali pergi ke luar kota tempat kami tinggal selama beberapa hari. Selain Apartement terdapat juga beberapa bangunan untuk mess bagi karyawan dengan grade yang lebih rendah. Dan kebetulan banyak terdapat TKI yang bekerja disana umumnya mereka bekerja sebagai cleaning service atau buruh pabrik di perusahaan itu (nasib anak bangsa hihihi). Mungkin kalau kita tinggal di Indonesia kita kurang perhatian dengan tetangga yang status kelasnya jauh dari kita, tetapi sebagai sesama perantau di negri asing mas Aries sering sangat bersikap ramah ke para cleaning service dan buruh itu dengan mengundang mereka main ke apartement kami yang walaupun sempit namun tetap jauh lebih besar dari mess mereka. Yang paling sering datang adalah dua orang cleaning service bernama mas Mantri dan mas Hari mas Mantri tubuhnya gempal tidak gendut namun lumayan gemuk kulitnya hitam tampangnya nakal. sedang mas Hari hmmm nggak beda jauh sama Tukul yang lagi populer di Indonesia, tapi orangnya sangat pendiam. Mas mantri menurut penilaian saya sangat menyebalkan sebab sering menatap saya seolah2 serigala yang menatap seekor anak kelinci saya suka bilang ke mas aries tapi kata dia biar aja mungkin karena kamu cantik dan istri mas Mantri ditinggal di Indonesia. tetapi tetap saja saya suka risih dan tidak suka dengan tatapan liar matanya. Hari itu kembali mas Aries di tugaskan untuk melakukan kunjungan rutin selama seminggu keluar kota meninggalkan saya sendirian di Apartement. Sebenarnya ini sangat menyiksa saya. Bahasa korea saya sangat jelek dan tidak seperti di Indonesia yang masyarakatnya sok tau, di Korea jika seseorang tidak benar2 fasih berbahasa Inggris maka dia tidak mau berbahasa inggris (menyebalkan….). Selain itu saya tidak tahu harus kemana kalau tidak bersama mas Aries. Apalagi hari itu hari sabtu dimana biasanya penghuni komplek itu rata2 pergi berakhir pekan entah hanya ngobrol2 di pusat tongkrongan di pusat kota atau ketempat hiburan lain. Akhirnya seperti setiap kali mas Aries pergi selama beberapa hari, saya hanya bisa berdiam diri di Apartement. Namun hari itu setelah bosan menonton TV tiba2 terbersit di otak saya keinginan untuk menonton adegan persetubuhan kami kembali yang telah di rekam oleh mas Aries. Setelah saya mengambil dari tempatnya biasa disimpan (kami biasanya hanya menonton sekali setelah itu disimpan begitu saja). Saya siap menyalakan CD nya….
tapi tiba2 ada rasa keinginan kuat untuk menonton CD itu dalam keadaan … tanpa busana.. telanjang. Kemudian setengah berlari karena diliputi perasaan yang aneh yang mengairahkan saya berlari ke kamar untuk melepaskan semua pakain saya. Dan kemudian dalam keadaan bugil saya berjalan kembali keruang tamu yang merangkap ruang keluarga dengan masih diliputi gairah yang aneh kemudian sebelum saya menyalakn CD nya saya menyingkirkan semua benda yang dapat saya gunakan menutupi ketelanjangan saya mulai dari taplak meja, bantalan kursi hingga majalah hanya menyisakan satu buah bantal…entah kenapa itu saya lakukan. Akhirnya saya mulai menonton CD adegan cinta kami, disitu mas aries tidak terlihat wajah & jilbabnya namun saya terlihat jelas seluruhnya mungkin karena mas Aries melakukan adegan itu sambil memegang kameranya. Saya begitu terangsang hingga tangan saya tanpa sadar mulai memelintir2 puting saya dan mempermainkan itil saya. Rasanya begitu nikmat eaouuuh… cairan vagina saya mulai banjir… Tiba2 bel apartement saya berbunyi… saya begitu terkejut… saya segera bangkit dan mengintip dari lubang pintu., saya lihat mas Mantri dan mas Hari didepan pintu. pikir saya mau apa sih mereka bukannya mereka tahu kalau mas haris hari ini keluar kota. Saat itu tubuh saya dalam keadaan bugil dan cairan vagina yang mengalir sedikit di sela sela paha. Saya berusaha diam agar mereka pergi karena mengira saya tidak ada di tempat. Tapi mereka tidak pergi2 bahkan terus menerus menekan bel sehingga ribut sekali didalam apartement bahkan mereka mulai mengetuk2 pintu. Akhirnya setelah han megenangkan jilbab saya membuka pintu sedikit dengan harapan mereka tidak melihat ketelanjangan saya. Saya menjulurkan kepala saya dan menyembnyikan tubuh saya dibalik pintu, “Pagi mba Aggie” sapa mereka…”Pagi mas Mantri, mas Hari ada perlu apa ya pagi2, Mas Ariesnya sedang keluar kota…” jawab saya dengan harapan mereka segera pergi. “Kami tahu kok mba.. kami mau ketemu mba nisa saja buat ngobrol2″ jawab mas Mantri sambil memandang aneh dan berusaha melihat kedalam, saya merasa risih dengan pandangan matanya apa lagi kali ini saya dalam keadaan bugil saya takut dia tahu.” Jangan sekarang ya mas Mantri saya sedang nggak bisa” jawab saya dengan harapan mereka segera pergi. “wah nggak ah mba, saya tahu mba kesepian kalau lagi ditinggal mas Aries” jawabnya lagi”kita cuma mau temenin ngobrol sambil bersenang2 sedikit”, ‘bersenang2′ dalam hati ku apa maksudnya… “lain waktu aja deh mas saya lagi nggak sempat” jawab saya ketus mulai jengkel..sayapun hendak menutup pintu, tapi alangkah kagetnya saya ketika mendapati pintu diganjal oleh kaki mas Mantri “masa mba tega ngebiarin kita kedinginan diluar sini” kebetulan saat itu adalah akhir musim gugur. Saya berusaha mendorong pintu itu sekuat tenaga sehingga tanpa sadar posisi berdiri saya bergeser sehingga ketelanjangan saya langsung terlihat oleh mereka. “Wuihhh liat rii, mba nisa bugil… ” katanya setengah berteriak menyebabkan saya terkejut dan kehilangan kontrol atas pintu. Cerita Seks – Menggauli Istri Tetangga yang Kesepian Mas Mantri kemudian menerobos masuk diikuti mas Hari yang langsung segera menutup kembali pintu di belakangnya sementara saya terhuyung kebelakang dengan berusaha menutupi dada dan vagina saya, “rii liat jembutnya lebat banget..wah mba nisa ngapain bugil2an kaya gini mau menyambut kita ya….wah ri liat dia lagi nonton bokep..” katanya merepet, saat itu saya baru sadar saya tidak mematikan CD adegan cinta kami. “mas Mantri…mas Hari apa2an ini cepat keluar kalau tidk saya akan berteriak” kata saya tapi dengan cepat mas Mantri menangkap saya dan mendorong saya sehingga saya terjengkang ke belakang, kemudian diameraih pinggul saya dan merengkuh saya dari belakang dalam posisi duduk dan dengan nakalnya tangan kirinya dia meremas buah dada saya dan tangan kananya meraba vagina saya,” ri….memeknya sudah basah nih…” yang diajak ngomong tidak banyak bicara hanya tersenyum kemudian mengalihkan pandangannya ke alah televisi yang sedang menayangan CD pribadi ku…”mba pantas ya jadi bintang bokep” katanya… “handycamnya ditaruh dimana mba… di kamar ya”katanya lagi sambil ngeloyor kekamar tidurku..sementara saya terus berontak… tapi posisinya malah bertambah sulit mengingat ukuran badan mas Mantri …sekarang saya berada di pelukannya dan mulut mas Mantri mengulum pentil saya yang besar….. walau saya terus berontak tapi hal ini membuat saya sangat terangsang… tapi saya tetap berontakk … Mungkin karena kesal mas Mantri tiba2 memukul perut ku tepat di ulu hati…saya langsung sesak napas..”kalau mba Angie nggak berhenti berontak saya bisa lebih keras…. sekarang mau menikmati apa menderita”katanya, tapi saya tidak bisa menjawab saya sesak napas mata saya berkunang2 saya mulai menangis.. tubuh saya lemas…”bagus …”katanya dan dia pun mulai kembali mengulum dan mempermainkan pentil saya…”mba pentilnya gede juga ya…” lalu setelah dirasa saya tidak banyak berontak dia mulai turun dan mempermainkan vagina saya…. pertama di bukanya lebar2 lalu diselipkanya lidahnya diantara liang vagina lalu seperti lidah ular lidahnya bergetar cepat menjilat2 itil saya…
itu benar2 sensasi yang aneh…belum pernah saya merasakan itu sebelumnya… bahkan mas Aries belum pernah mengoral diriku seperti itu….rasanya…sulit aku lukiskaaan auuggghhhh…ohhhhhh saya mulai melenguh keenakan dan tampaknya mas Mantri tahu… dan tanpa saya sadar dari tadi mas hari yang pendiam sedang merekam kejadian itu menggunakan handycam mas aries…seolah tersadar saya kembali berontak… ada rasa malu di dalam diri saya… kenapa bisa2nya saya terangsang di oral pria bukan suami saya…dan disaksikan serta direkam pula oleh orang lain…saya kembali meronta.. tapi tiba2 tarrrrrr… mas Mantri menampar keras di pipiku hingga terasa seolah2 ada bekas telapak tangan dipipiku…. kemudian dia menjepit puting ku memelintir kemudian ditariknya keras keras sehingga sedikit membengkok kebawah rasanya benar2 sangat sakit..hingga hampir tak tertahankan dan cukup manjur kembali menghentikan perlawananku… “terus ngelawan pentil kamu copot…” katanya, kudengar mas hari tertawa terkekeh2 (terdengar suaranya sedikit menyeramkan pantas dia jarang ngomong) sambil terus merekam adegan itu…”sekarang mau anteng nggak…?” mendengar itu saya langsung terdiam tapi ternyata dia tidak puas “mau anteng tidaaaakkk” teriaknya sambil memelintir dan menarik puting ku keras keras. sakit sekaliii sayapunterpaksa menganggukkan kepala ku… akhirnya dia mulai kembali memainkan itil ku dengan jari sementara mulutnya mengenyot kedua puting susu ku bergantian… ehhhhhhh aghhhhhhh massss Mantriiiiiii jangaaannnnnnnn kata ku setengah meracau kenikmatan…. kulihat mas Mantri tau aku terangsang hebat sedang mas hari kembali terkekeh…. sambil terus merekam adegan itu…akhirnya dengan rasa yang sangat malu…oeuuuuuhhhhhh masssss mantriiiiiiiii sayaaaaaaaaaa hehhh keluarrrr tanpa sadar kata2 itu terucap dari mulut saya……..memalukaaan …tapi itu kenyataaan Mereka pun tertawa2…. kulihat mas Mantri membuka celana dan bajunya daaan astaga penisnya besar sekali rasa2nya hampir sepanjang 20 cm dan diameternya itu lohhh jauh dari milik mas aries… yang menakutkan adalah urat2nya yang terlihat menonjol.. ‘penis besar mengacung keatas’ benar2 pemandangan yang luar biasa menaksjubkan tanpa sadar mataku terus memandang kesitu…”hehehe suka ya sini duduk jangan ngeliat dari jauh terus” katanya sambil menarik saya duduk dan menyodorkan penisnya kemulut ku… “ayo dikenyot awas kegigit saya hajar kamu” saya begitu ketakutan belum pernah mas aries minta di oral seperti ini …. dulu saya sering melihat di filim BF tapi tidak menyangka harus melakukannya sendiri, terhadap pria yang bukan suami sendiri lagi.. melihat saya ragu2 mas Mnatri tiba2 menarik jilbab saya dan memaksa memsukan penis besarnya kemulut saya…. sehingga saya terpaksa mengulumnya… suatu gairah aneh muncul didalam diri saya ketika melakukannya …. mata saya melirik saya lihat mas hari tetap mengabadikan dengan serius adegan itu… seolah2 saya merasa diberi semangat oleh suporter… sehingga saya benar2 mengulum dan mngemut penis itu sekuat kemampuan saya dengan HOT…… eahhhhh terus nisa terus pelacurrrrr…. mendengar kata terakhir saya terkejut dan hampir berhenti…. tapi mas Mantri kembali menarik jilbab saya kuat2 dan menekan penisnya jauh ke dalam mulut saya …hingga akhirnya saya terpaksa meneruskan…. dan tidak berapa lama tiba2 tubuhnya mengejang dan kepala saya ditariknya kuat2 sehingga penis itu masuk lebih dalam dannn dia memuntahkan maninya didalam mulut saya…. rasa mual membayangkannya menyebabkan saya hampir memuntahkannya tapi seolah2 dia mengetahui niat saya.”berani muntahin saya hajar kamu… sekarang kumur2 dulu lalu telannn….cepat” saya dengan sedikit mual akhirnya saya mengumur2 mani itu di mulut saya mas Mantri menyuruh mas Hari mendekatkan kameranya…”tahan dulu jangan di telan…coba buka mulut kamu saya mau liat” katanya saya melakukannya dan air mani itu mengalir sedikit keluar dari mulut ku…”cepat kumur2 lagi…” aku pun mengumur2 dan”…oke cukup sekarang telan…”sekali lagi gairah aneh muncul apalagi kamera tetap merekam dari jarak sangat dekat…kemudian mas Mantri menyuruh saya berbalik dalam posisi merangkak….tiba2 dia memasukan penis besarnya kedalam vagina saya saya begitu terkejut dengan sensasinya…penis itu begitu padat dan keras…terasa sangat penuh ehhhh benar2 serasa dilangit…. dia mulai mengoyangkan pantatnya dengan cepat sehingga sayapun ikut bergoyang2 tapi tanpa sadar sebenarnya saya telah menyambut dengan antusias….setiap sodokannya ini terbukti beberapa kali mas Mantri sengaja berhenti bergoyang…. dan.. saya terlambat berhenti bergoyang…. sehinga setiap ini terjadi mereka berdua tertawa keras..”sudah mulai menikmati ya …hahahah dasar pelacur murahan…” awalnya saya benar2 merasa terpukul mendengar itu tetapi saya kembali dilingkupi perasaan aneh…saya jadi lebih kencang bergoyang menyongsong kenikmatan ….. dan tanpa terasa mas Mantri sudah berdiam….berhenti beroyang …hanya saya yang bergoyang maju mundur penuh gairah….(memalukan..). Mereka tertawa2 mas hari mendekatkan kamera kewajah & jilbab saya yang saya tahu pasti sedang terlihat sangat horny, terlihat dari reaksi mas hari.. Cerita Seks – Menggauli Istri Tetangga yang Kesepian Tiba2 mas Mantri menahan gerakan pinggul saya… saya seolah kesetanan masih berusaha bergoyang…”sabaarrr tahan dulu lonteee…saya mau pakai cara lain aja…” lalu dia mencabut penisnya… plok… suaranya terdengar keras karena vagina ku sudah basah oleh cairan vaginakusendiri… Dengan napas tersengal2 aku memperhatikan dia bangkit dan kemudian duduk dengan santainya di sofa milik ku… “kesini …” dia mamangil aku sambil memberi isyarat agar aku menghapirinya dalam kadaan merangkak setelah dekat dengan telunjuknya dia memberi isyarat kepada ku untuk berputar dan kemudian mengarahkan pantat ku yang sedikit menungging kearah penisnya dannn sleppp kemabali penisnya masuk ke vaginaku..badan ku bergetar hebat ketika kepala jamur itu menghunjam dengan cepat ke dalam vagina ku…eughhhh…. aku melenguh…hampir2….aku histeris karena nikmatnya… stelah itu sambil dengan santainya dia duduk..”sekarang goyangkan pinggul mukaya tadi …lontee,,,” katanya sambil menampar keras2 pantat ku….aku demikian terkejut tapi tanpa disuruh dua kali aku segera bergoyang…maju mundur…sedangkan dia tetap duduk dengan santainya…sambil terus berulang2 menampar pantat ku cetarrrr..cetar…”hari gue gemes banget sama ini pantat…putih banget kalah pantat cewe’ korea…” yang diajak bicara tetap diam sambil mengambil gambar adegan itu… “aughhhhhhh…mas Mantri jangaaaaan siiiiiigghhhhksaaaa sayaaaa” aku merasa tersiksa karena rangsangan yang hebat dan gairah aneh yang mengebu2 sedang dia dengan santainya duduk membiarkan saya yang bekerja maju mundur…”hahahahaha….terus pelacurrrr” “dasar cewe gatellll…… ayooo kalo mau klimaks harus kamu sendiri yang raih….ughhtttttttt uenaaaakkk dasar lonteeee” enath setan apa akupun makin cepat memacu gerakan ku sampai tiba2 aku merasa tubuhku bergetar hebat…belum pernah aku merasakan ini dengan mas Aries… dann”aughhhhhh mas Mantri saya keluaaaarrrrrr” dan saya pun jatuh tersungkur denga pantat menungging dan penis mas Mantri masi menancap dalam….”
kurang ajar siapa yang suruh klimaks duluaaan…”kemudian dia membalik diri ku hingga terlentang kemudian kedua kaki ku diangkat keatas hingga lututku menyntuh payudara ku….dan vaginaku terpampang lebar2 aku sudah lemas karena klimaks….dia kemudian menacapkan kembali penisnya di vagina ku…”uuuggghhhhhhh mass…..” sekali lagi rasa nikmat luar biasa menjalar ditubuh ku membuat aku seperti mengambang di langit… mungkin saat itu wajah & jilbabku begitu horny sebab mas hari kemali mendekatkan handycamnya ke wajah & jilbabku….pingulku terangkat tersentak2 oleh goyangan mas mantri…beberapa menit kemudian…”mmmmaaasss akuhhhh keluaaarrrrrrr” dan sekali lagi ribuan volt listrik seolah menjalar memberikan nikmat tiada tara….melihat wajah & jilbab ku tampaknya mas Mantri juga tidak tahan..wajah & jilbabnya tiba2 menegang kemudian dengan cepat dia mencabut penisnya dan kemudian tiba2 crot…crot…crottt dia menembakannya ke wajah & jilbab dan tubuhku……..semua pejunyaaa..ahhhhh suatu sensasi aneh yang luar biasa sekali gus aku merasa murahan…… “kamu bener2 enak ….katanya sambil meraih tubuh ku ..memangku diriku seperti memangku anak kecil……dengan diriku miring menghadap kesamping..tangan kirinya melingkar kepinggangku…tangan kanannya mengelus2 pipiku…kemudian dia memaksa tangan kananku melingkar memeluk lehernya yang besar…aku hanya tertunduk lemass…mas hari masih mengambil gambarku…”pagi ini sampai sini dulu ya lonte…”aku pun mengangguk lemah…”sekarang jangan kamu bersihkan dirimu tunggu telpon dari saya katanya kemudian dia membaringakn diriku di sofa… dia sendiri bangkit….kemudian dia memakai pakaiannya, kemudian kembali menghampiri saya”..tunggu disini jangan kenakan pakaianmu…jangan bersihkan tubuh mu…”..aku mengangguk lemah sensasi aneh…meremang didalam diriku….kemudian dia beranjak mendekati televisi yang dari tadi masih menayangkan adegan cintaku dengan mas Aries… kemudian dia mematikan CDnya dan mengeluarkan nya kemudian mengantungi di saku jaketnya…..”hari bawa handycamnya….” sambil meberi isyarat kepada hari untuk pergi meninggalkan rumahku,…diriku…yang telanjang dengan tubuh , wajah & jilbab dipenuhi seperma…aku hanya bisa termenung tidak percaya….”aku mencapai orgasme yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya….” “aku mencapainya dengan sedikit dipaksa….hmm sedikit…ya sedikit…mulanya memang dipaksa…””aku wanita murahan….”membayangkan kejadian tadi dan fakta aku seperti wanita murahan aku hampir kembali orgasme……….. Terlalu lelah … dan terlalu banyak berpikir ….aku akhirnya tertidur….tetap dalam keadaan hanya berjilbab…dengan tubuh penuh seperma yang sudah mengering….sampai tiba2 aku mendengar auara telpon berdering. Dengan berat aku melangkah…mengangkat telpon…”halo lonte…” saya langsung mengenali suara itu ..mas Mantri…”eh…lonte kamu cepet kesini ke mess saya ya….kan nggak jauh2 amat dari apartement kamu…” aku hanya diam menebak2 apa maunya. “tapi udara lagi dingin nih….” saat ini memang akhir dari musim gugur… “kamu pakai jubah panjang kamu yang tadi saya liat digantung di belakang pintu ya….” nadanya solah2 khawatir aku bakal sakit kalau tidak pakai jubah panjang itu.”…oh ya…jangan pakai apa2 lagi selain jubah panjang itu ya…”..aku seperti disambar petir…”apa maksud mas mantri…saya harus berjalan kemess mas Mantri cuma pakai jubah panjang tanpa pakai apa2 lagi didalamnya…?” “..tidak saya tidak mau….bagaimana kalau ada yag lihat…” tiba2 dengan nada sedikit lebih keras “terserah kamu tapi saat ini si Hari lagi browsing di internet dia bilang mau meng upload film kamu sama Aries dan , itu adalah sebuah situs yang sangat saya kenal sebab saya pertama kali mengenal situs berbahasa indonesia yang menunjukan banyak foto2 gadis indonesia di forum itu.. ”biar orang2 di Indonesia pada lihat aksi kamu…” sontak saya berteriak..”jangannn…mas tolong jangan saya takut…” sulit melanjutkan saya takut terhadap apa…”kalau gitu turuti saya ….pakai jubah panjangmu jangan pake daleman …cukup jilbab aja…” “…dan dandan yang cantik….” saya terdiam….”bagaimana lonte…” “…baik mas….” sebelum selesai saya berbicara “…pangil saya tuan….ingat tuan…” “baik tuan….”seperti kerbau dicocok hidungnya saya mengikuti kata2nya” Saya membulatkan tekat… saya berdandan yang cantik…kemudian tanpa membasuh bekas sperma tadi pagi saya mengenakan jubah panjang dan jilbab saya, lalu berjalan keluar. Mess tempat tinggal mas Mantri.. dan mas Hari berjarak sekitar 2,5 kilo meter. Saya berjalan menuju kesana dengan perasaan was was, sebab jubah panjang itu panjangnya agak transparan. Jarak 2,5 Kilo terasa sangat jauh.. Sampai akhirnya aku tiba didepan mess. Disana ketika sampai didepan pintu mess aku disambut oleh seorang security berkebangsaan India tau pakistan atau srilanka yang menanyakan tujuan ku, aku menjawab hendak ke mess mas Mantri… aku perhatikan mata security itu terus memandang kearah paha ku… yang agak terekspose…tapi kemudian dia memberi tahukan nomor kamar mas Mantri. dan yang kurang ajar tiba2 dia menepuk pantat ku… yang telanjang kemudian terkekeh…seolah aku seorang wanita panggilan murahan…aku hanya bisa menahan tagis ku sambil terus berjalan ke kamar mas Mantri… sesampai didepan kamar ke tekan bel kamar berulang2 dengan harapan lekas dibuka. Saya malu jika nanti ada orang lain lagi yang melihat ku… Pintu terbuka sedikit terlihat masih dikait dengan rantai kecil sebagai pengaman sehingga hanya terlihat sedikit wajah & jilbab mas Mantri “hai lonte si Hari mau Upload tuh filmnya…” “…Jangannnn…” kataku aku benar2 takut dia melaksanakannya…”..kamu bisa cegah dia kalau kamu kedalam…” “kalau gitu saya mau masuk…”kata saya setengah memaksa hampir menangis…”boleh tapi….kamar ini nggak boleh ada lonte masuk…” “‘…tuan izinkan saya masuk….” setengah terisak saya memohon takut mas Hari keburu meng upload film ku..”..baiklah saya juga belum selesai bicara tadi…”katanya lagi “..disini lonte dilarang masuk kamar kecuali masuk dalam keadaan bugil tapi jilbabmu tak usah..waktu masuk seluruh pakaiannya harus sudah dilepas diluar….”kata2 itu diucapkan dengan sangat kalem tapi membuat hati ku berdegup kencang…aku harus melepas pakaian ku diluar… dilorong mess … yang terdapat banyak atau setidaknya sembilan kamar lagi…bagaimana kalau ada yang melihat..”jangan tuan saya tidak mau …” mendengar itu tanpa banyak bicara pintu pun mulai di tutup oleh mas Mantri…”mas jangan tutp pintunya izinkan saya masuk…” aku menahan pintu jangan sampai tertutup “…lepas dulu jubah panjang kamu…. lagi pula tidak lamakan kamu lepas lalu aku bukakan pintunya …hanya beberapa detik…” aku berpikir …dan akhirnya aku mengalah…”baik mas aku lepas disini…” aku pun melepas pakaian ku…telanjang di lorong sebuah mess khusus pria….”cepat berikan jubah panjangmu sini..” katanya akupun memberikanya..kemudian pintu tertutup….biasanya kalau mau membuka rantai pintu memang pintunya harus ditutup dahulu ..rantai di lepas kemudian baru pintu dapat dibuka seluruhnya….tapi kali ini tidak stelah beberapa detik aku mendrngar mas Mantri dan mas Hari tertawa terkekeh seolah sedag berhasil menipu seseorang dan saya sadar sayalah sedang mereka tipu…. saya berdiri dalam keadaan bugil..berdandan antik namun tubuh penuh dengan bekas sperma…di tengah lorong mess khusus pria…tiba2 aku menjadi panik dan mulai menggedor2 pintu…. tapi beberapa menit sama sekai tidak ada reaksi kecuali suara tawa yang semakin keras…. karena suara ku dan suara gedoran ku ternyata mulai menarik perhatian penghuni mess seseorang terlihat menintip dibalik pintu di kamar sebelah, lalu aku lihat seseorang juga keluar..dan menhapiri diriku…tampaknya dia orang indonesia juga dia bertanya “
ada apa ….apa kamu belum dibayar…?” saya langsung syok mendengarnya… sayapun mulai menangis….”mas adi…nggak ada apa2 kok tadi cewe ini minta bayaran dimuka… tapi ternyata pelayanannya asal2an terus mau kabur lagi ya udah saya ambil aja pakaiannya…” terdengar suara mas Mantri dari belakang… “wah mba ini nggak bisa gitu dong….kembalikan uangnya atau kasih service yang bagus ke pelanggan” kata orang itu lagi saya merasa sangat terhina mendengar itu “hei…lonte…gimana..mau service bener2 nggak…?” aku pun mengangguk dengan tangan berusaha menutupi dada dan vagina ku…”kalo gitu nggak usah ditutup tutupi pakai tangan aset kamu itu” katanya ….aku pun melepaskan tangan ku…kemudian mas Mantri sambil tersenyum penuh arti mempersilahkan aku masuk kekamar masih aku dengar orang tadi bertanya “mas Mantri berapa kok bagus barangnya….” “murahhhhh nanti abis gue kamu boleh pake dehhh all in loh…”jawab mas mantri. Saya hanya bisa tambah menunduk…bersukur akhirnya bisa masuk ke dalam sehingga tidak lebih malu lagi… “lonte….haus nggak loe….” tanyanya, aku lihat mas hari sedang memegang handycam yang di shoot kearah diriku…” nih minum” katanya sambil menyodori penisnya, sayapun langsung menyambut dengan mulut terbuka….”kayanya musti kamu emut2 dulu deh hahaha” saya pun kembali mengoral penis mas Mantri…. tapi tiba2 saya lihat mas hari yang dari tadi memegang kamera tiba2 mendekat ditangannya membawa sesuatu saya kaget melihatnya dia membawa penjepit jemuran terbuat plastik… dan tanpa banyak ba bi bu…di langsung jepit puting susu saya… saya yangsedang meng oral mas Mantri kontan membeliak “eughhhhh sakittttt…” belum berhenti saya melenguh tiba2 sebuah lagi dijepitkan ke puting yang satunya….”….wauuuuuggghhhh suakittttt…eghht” saya baru mau mengerakan tangan saya untuk meraih penjepit tadi tapi tangan saya ditangkap dan dipegang dengan erat oleh mas Hari kemudian dengan sigap dia mengikat tangan saya…pergelangan tangan saya diikat dengan pangkal siku kiri sedang pergelangan kiri dengan pangkal siku kanan.. penis yang tadi saya oral sudah terlepas.. tapi saya liat mas Mantri tidak memaksakan untuk mengulum lagi… dia beringsut kemudian mengambil kamera yang sudah di tinggal oleh Hari…. saat ini saya duduk dengan lutut saya dengan posisi tangan terlipat ke belakang. hari lalu menciumi pipi lalu mengemut daun telinga saya sambil tangannya mengelus2 bongkahan pantat saya diperlakukan seperti itu saya hanya merasa merinding….. mas Hari wajah & jilbabnya sangat mirip dengan Tukul yang populer di tanah air…. tapi yang ini terlihat dingin dan pendiam…tiba tiba”aughttt sakit masssss” aku berteriak kencang sebab Hari mengigit telinga saya…kemudian tiba2 diamendorong saya kedepan sehingga saya jatuh dengan kepala kelantai ….. saat ini posisi saya menungging dengan bagian depan saya bertumpu pada pipi kanan saya… dengan kakinya kemudian dia menendang2 kaki saya memberi isyarat agar saya melebarkan kaki…karena posisi saya itu sedikit sulit saya lakukan sehingga saya jadi sedikit lambat…tampaknya dia tidak sabar dan langsung melepas ikat pinggang kulitnya dan ctarrrrrr…langsung digunakan menyabet pantat putih saya….”aghhhhhh sakittttt masss….”saya berteriak sekilas saya lihat wajah & jilbab mas mantri dibalik kamera menegang… tapi mas Hari tetap dingin ….dengan jarinya kemudian dia menusuk2 lubang vagina saya…kemudian mencubit2 bibir vagina saya… dan tiba2″augggghhhhhh massss sakittttt” hampir saya pingsan ketika mas hari kembali mengunakan penjepit jemuran untuk menjepit bibir vagina saya…dikanan dan dikiri…dan kembali saya terkejut ketika sebuah lagi dia jepitkan di itil saya…dan kali ini karena itu bgian yang paling sensitif sakitnya jadi sangat tidak tertahan …sayapun berteriak sekuatnyaaa…”Auuuuuughhhhtttttttt massssssa saskiiiiitsssss” mata saya berkunang2 …dan mulai menagis…hampir saya pingsan…”sudah massss sakittttt….saya sudah tidak kuaaa…hepppp” belum selesai saya berteriak mulut saya telah disumpalnya…dan tampaknya disumpal denga celana dalam bekas milik mas hari….. Kemudian dia mengitari saya dan memencet hidung saya…dengan mulut tersumpal dan hidung saya di pencet sedemikian rupa hampir2 saya pingsan karena tidak dapat bernapas… tapi kemudian dia melepas jepitan tangannya di hidung saya…lalu membalikan tubuh saya sehingga tubuh saya terlentang dengan tangan terikat di punggung buah dada saya nampak mengacung keatas…seperti dua bongkah gunung yang indah dengan penjepit jemuran dimasing2 puncaknya…warnanya tidak lagi merah tetapi mulai keunguan…kemudian mas hari mulai mengambil tali dan dengan sedemikian rupa mengikat kaki saya masing2 sehingga betis dan paha saya menyatu.dan tidak bisa di luruskan dan dibelakang lutut kedua kaki diselipakan sebuah batangan kayuyang diatur posisinya sehingga kaki saya mengangkang lebar….dan terlipat kebelakang …rasanya sakitt luar biasa…kemudian dengan tiba2 cletik…. dia mencabut penjepit di buah dada sebelah kiri begitu tiba2 sehingga menyakitkan…. setelah itu dengan cepat dipasangnya kembali seolah2 sedang mengetes kekuatan penjepit itu…. dan itu dilakukan ke semua penjepit yang terpasang sehingga saya merasa sangat kesakitan… setelah semua selesai di tiba2 bangkit dan seperti mencari2 sesuatu di lemari es… dan kembali dengan sebuah ketimun jepang yang besar… dan digesek2annya ke lubang vagina saya…ketimun itu terasa dingin…dan tanpa peringatan tiba2 sleppp “aughttttttt….” ketimun itu dimasukannya dengan paksa ke vagina saya sampai masuk 3/4 nya… kemudian dia mengalihkan pandangannya kelubang yang lain…lubang anus ku…segera aku menggeleng2 tapi dia malah tersnyum penuharti…diambilnya seuntai manik2 sebesar kelereng berjumlah 15 butir didalam untaiannya dan kemudian dengan paksa dia menekan masuk satu persatu setiap manik2 itu hingga tinggal 3 untai lagi… kemudian dia duduk memandangi diriku….semua adegan diambil gambarnya oleh mas mantri… kemudiann cetarrrrrr tiba2 mas hari kembali menyabet kan sabuknya ke tubuh ku yang putih sehingga membekas merah..dia kemudian mulai meraba2 tubuhku dan meciumiku sedemikan rupa…sehingga entah bagaimana gairah aneh tadi kembali terjadi… Kemudian dia mengocok2 ketimun yang ad di vaginaku tadi… sehinggaaa”eghhhhhh eghhhhh …” hanya itu yang keluar dari mulut ku karena tersumpal celana dalam mas Hari.tiba2 tubuhku mengejang karena orgasme….sungguh perasaan yang aneh telah mendera diriku…dalam keadaan sakit dan lemas aku melihat mas hari sedang mengocok2 penisnya sendiri didekat ku dan crot crot…. rupanya dia terangsang hebat melihat keadaan diriku… semua air maninya ditumpahkan ke wajah & jilbab dan tubuh ku…setelah itu dia pun melepaskan semuanya penjepit dan ikatannya…Saya hanya bisa terbaring lemah…aku lihat kini kamera sudah berpindah tangan lagi… Mas Mantri yang bertubuh gempal…besar… mengendong tubuh lemah saya ke atas tempat tidur..mulai menciumi diriku..memacu gairah diriku… dia mulai memainkan itilku dengan lidahnya….yang masih terasa sakit akibat perlakuan mas Hari….tapi “ughhhhhh nihkkmaaaahhhttt mas euanaaakkkk…ueghhhhhh” saya mulai mengelepar2 ketika lidah mas Mantri mulai menari nari di itil ku sambil kedua tangannya sesekali memilin milin puting ku… kemudian di sergapnya mulut dengan ciuman yang dasyat… lidahnya mempermainkan lidah ku memaksa lidah kuturus menari2 huahhh enak sekaliiii.. kemudian dia mulai melepas pakaiannya sendiri … terlihat penisnya yang besar mengacung ke atas membuat hati ku bergetar… ”lonte kamu suka ini…”sukaaa tuannn sukaa”hampir diluar sadar aku meracau kata2 yang sangat memalukan itu.
Langganan:
Postingan (Atom)